Welcome!
This story is made with love, so please respect it. Read, enjoy, and support!
Jangan lupa follow Instagram aku ya [@astihrbooks_]
ֶָ֢𐚁๋࣭⭑ֶָ֢
Masalah ini bukan hal baru bagi Ainsley. Ia sudah tahu sejak lama—bertahun-tahun lalu, tepatnya saat hidupnya untuk pertama kali terasa benar-benar hampa: saat ia kehilangan anak pertamanya.
Hari itu, tak hanya janin yang luruh dari rahimnya. Harapan, impian, bahkan secuil kepercayaan dirinya sebagai seorang perempuan ikut runtuh bersamanya. Dokter datang dengan wajah sendu, menuturkan kenyataan pahit yang sejak itu menetap di ingatan Ainsley—ia memiliki tubuh yang terlalu rapuh untuk mengandung.
Risikonya terlalu besar. Terlalu berbahaya. Terlalu mematikan.
Namun bukan itu yang paling menyakitkan. Ainsley adalah tipe wanita yang jika diberi pilihan rela mengorbankan nyawanya demi buah hati. Ia bersedia menghadapi apa pun jika ada secercah harapan bisa menjadi seorang ibu.
Tapi harapan itu pun direnggut dengan kejam.
Setelah keguguran itu, dokter tak hanya mengumumkan kehilangan, tapi juga sebuah vonis yang lebih membekas: kemungkinan untuk hamil kembali sangat kecil. Nyaris tak ada. Mungkin, kurang dari satu persen.Ainsley bukan mandul. Tubuhnya hanya... terlalu ringkih untuk melindungi kehidupan lain di dalamnya.
Dan sejak saat itu, luka itu diam-diam ia simpan rapat. Tak seorang pun tahu. Ia menutupi rapuhnya dengan senyum, menyembunyikan kesedihan di balik semangatnya mempersiapkan pernikahan, seolah hidupnya utuh.
Tapi pagi ini, saat Galen mengatakan ia ingin menjadi ayah dan mengatakannya dengan binar mata penuh harapan. Ainsley seperti ditampar oleh kenyataan yang selama ini coba ia tolak: bahwa ia mungkin tak bisa memberikan satu hal yang sangat diinginkan pria yang begitu ia cintai.
Dan itu... menghancurkannya perlahan.
Di balik senyum dan langkah tenangnya saat meninggalkan meja makan, Ainsley menangis dalam hati. Rasanya, ia seperti sudah gagal... bahkan sebelum pernikahan mereka dimulai.
Bukan karena cinta mereka kurang.
Tapi karena ia takut... cinta Galen akan berubah menjadi luka ketika tahu kebenaran yang ia sembunyikan.Langkah Ainsley pelan tapi berat saat menaiki anak tangga menuju kamar. Setiap hentakan kakinya terasa seperti gema dari isi hatinya yang berantakan. Begitu pintu tertutup di belakangnya, keheningan langsung menyelimuti seluruh ruangan. Hanya detak jarum jam di dinding yang terdengar—berirama, tapi menghantui.
Ia berdiri mematung di tengah kamar, masih dalam balutan gaun tipis. Matanya memandang kosong ke arah ranjang, sebelum akhirnya ia berjalan pelan, duduk di tepinya. Jemarinya meremas seprai, menahan gemetar yang mulai merambat ke seluruh tubuhnya.
Air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya jatuh. Tak ada isak. Hanya air mata yang turun tanpa suara—tangis yang sunyi, namun menyesakkan dada.
Ainsley menarik napas dalam-dalam, mencoba tetap kuat, tapi dadanya terasa penuh. Ia merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, memeluk bantal seolah itu bisa meredam luka yang menjerit dari dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOSE OR GET YOU
Romantik[SEQUEL FADED DESIRE] [BARNABY SERIES II] Tiga tahun lalu, Ainsley Lysander menandatangani surat perceraian dengan tangan gemetar dan hati yang hancur. Ia pergi tanpa menoleh, meninggalkan cinta yang menghanguskan sekaligus luka yang tak kunjung sem...