Saat Ryn datang untuk menjemput Faenish besok paginya, sosok Drina tiba-tiba muncul dan langsung mengajak kedua sahabatnya kembali ke kamar Faenish.
"Ada apa?" tanya Faenish khawatir. Namun Drina tidak mau menjawab sampai mereka bertiga sudah berada di dalam kamar.
"Aku membuat satu ramuan baru untukmu Faenish," ujar Drina bersemangat begitu pintu tertutup di belakangnya.
"Apa lagi yang kau buat Nona Peracik," tanya Ryn antusias.
Peracik adalah seseorang yang sanggup menciptakan ramuan baru. Walaupun tidak selangka Perancang segel yang jumlahnya hanya bisa dihitung dengan jari, tetap saja Peracik ramuan bukan hal yang mudah ditemui. Drina adalah salah satu peracik termuda yang dilantik. Sayangnya, Faenish belum tergabung dalam Kaum Berbakat saat pelantikan itu dilaksanakan.
"Ramuan Bayangan Pengikut." Drina menjawab pertanyaan Ryn. "Dengan ramuan ini tidak akan ada lagi yang memandang Faenish dengan tatapan aneh karena membawa sosok misterius itu."
"Bagaimana cara kerja ramuan itu?" tanya Ryn tidak sabar.
"Kau tahu tentang ramuan Potret Tubuh serta tulang ikan di ruangan penyimpananku?" Drina balas bertanya.
"Ramuan Potret Tubuh bukannya ramuan yang digunakan untuk membuat proyeksi foto tiga dimensi seseorang? Apa hubungannya itu dengan zombie ikanmu?"
"Prinsip kerja Ramuan Bayangan Pengikut yang kubuat mirip dengan kedua hal tersebut. Gambar hasil proyeksi kubuat terikat dengan satu poros dan bisa melakukan beberapa trik tertentu sesuai perintah yang diberikan. Singkatnya, dengan ramuanku seseorang bisa memiliki bayangan pengikut seperti Faenish. Tentu saja dengan beberapa kelebihan seperti pilihan pengaturan jarak, penggantian wujud, dan beberapa hal lain."
"Itu agak terdengar seram," gumam Ryn.
"Bayangkan sosok pemuda tampan mengikutimu ke mana pun," ujar Drina.
"Itu baru keren. Penemuan yang bagus sekali Drina. Ada berapa pilihan wujud yang bisa dipilih?"
"Tak terbatas," jawab Drina. "Kau hanya perlu menggambarkan sosoknya dalam kepalamu dan imajinasimu akan menjadi kenyataan."
"Kalian benar-benar sahabat terkeren." Tiba-tiba saja Ryn menarik Drina dan Faenish dalam pelukannya sebelum meloncat-loncat girang.
"Tunggu sampai kau dengar ini." Drina berusaha melepaskan diri dari pelukan Ryn. "Aku sudah memproduksi ramuan itu dalam jumlah banyak. Aku berniat menjualnya di Festival sabtu nanti. Semakin banyak yang memiliki bayangan pengikut, semakin sedikit yang akan membicarakan Faenish."
"Whoa, ide yang sangat jenius. Aku tidak sabar menanti hari festival," seru Ryn semakin girang.
"Terima kasih banyak Drina," ucap Faenish tulus, "tetapi bisakah aku minta tolong satu hal lagi? Bisakah kau buat suatu ramuan untuk Clarine?"
***
Hari festival pun tiba. Faenish dan Ryn sibuk membangun tenda penjualan ramuan sementara Drina masih membuat Ramuan yang akan digunakan Clarine saat acara pengenalannya nanti.
Mendekor adalah keahlian Ryn jadi Faenish lebih banyak mengikuti instruksi sahabatnya itu. Jika saja mereka tidak menggunakan bakat, pekerjaan itu mungkin akan selesai setelah berhari-hari karena selera Ryn dalam mendekor tidaklah tangung-tanggung.
"Akhirnya selesai juga. Sambil menunggu Drina, bagaimana kalau kita sedikit berkeliling? Aku ingin bermain," seru Ryn.
"Apa aku bisa menolak permintaanmu?" Faenish balas bertanya.
Ryn menggeleng dengan kuat sebelum menarik tangan Faenish.
Hampir semua tenda yang menawarkan permainan di fetival itu dijelajahi oleh Ryn dan Faenish. Walaupun Rynlah yang selalu bermain, sedangkan Faenish hanya menjadi penonton setia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTACHED
FantasyBuku Kedua dari empat buku dalam seri T.A.C.T. (Fantasy - Romance) Apa yang akan kamu lakukan saat mencuri dengar seorang penyusup sedang menantang majikan tuamu untuk bertarung? Atau ketika seseorang yang kau ketahui bukan manusia normal sedang men...