Nggak terasa, enam bulan udah berlalu juga. Hari ini adalah hari pernikahanku dan Rama. Aku seneng, gugup juga sedih. Guess, semua orang pernah tiba-tiba ragu deh sama orang yang akan dinikahinnya. Or it just me?
Navya yang dari semalam tidur sama aku di hotel yang dekat dengan gedung pernikahanku, which is punya Navya dan suami, bantuin aku menjamu MUA terkenal yang akan merias aku untuk acara pernikahanku hari ini.
"Ada telfon dari Rama nih." Kata Navya begitu MUA mulai skin prep mukaku.
"Angkat aja gapapa. Loudspeaker ya."
"Sip."
"Halo?" Dari seberang sana ada suara serak Rama. Kayanya dia baru banget bangun.
"Halo, kok kamu udah bangun. Kan baju kamu datengnya nanti jam sepuluh?"
"Iya, aku cuman mau mastiin kamu udah bangun. Udah mulai make upnya?"
"Udah. Ini baru aja, pas juga datangnya pas aku baru selesai mandi. Kamu tidur lagi aja, semalem kan kamu sampe malem ngawasin dekorasi gedungnya."
"Iya, ini kamu sarapan apa? Dari hotel suka nggak? Kalau pengen sesuatu bilang aja aku pesenin."
"Suka kok. Navya juga bawa cheesecake kesukaanku semalem. Nanti aku bisa makan itu."
"Oke, aku nggak sabar ketemu kamu nanti."
Aku terkekeh, "Hafalin sumpahnya yang bener deh kata aku."
Rama ikutan terkekeh juga diseberang sana. "Yaudah aku tutup dulu aja, ya, text me anytime you need something."
"Sure."
Navya dan MUA yang kebetulan influencer terkenal itu godain aku nggak ada habisnya. Perasaan cemas dan khawatirku tentang apa aja hal yang nggak aku inginkan terjadi hari ini perlahan sirna.
---
Serangkaian upacara pernikahan kita, syukurlah berlalu dengan lancar tanpa gangguan. Aku gugup banget sampai aku nggak bener-bener sadar sama dekorasi gedung ini, rasanya cuman kayak... aku beradadi ruangan lautan manusia. Tatapan mereka menatap aku, akupun juga menatap mereka. Tapi, apa ya, seolah itu cuman ada dimataku aja, nggak sampai diproses otakku.
"Kamu mau minum, Ki?"
"Kian?"
"Kianna?"
Aku tersentak karena Rama tiba-tiba menepuk pundakku. "Kenapa?"
"Kamu mau minum?"
Aku ngangguk, "Boleh deh, aku panik banget liat tamu udangan kamu kayak yang menikmati pestanya. Mereka juga kayaknya pada datang semua. Tadi aku liat Citra sama Ibunya juga."
"Kenapa panik? Kan harusnya bagus kalau mereka enjoy sama pestanya."
"Bukan gitu, aku takut nanti giliran keluargaku yang dateng nggak akan serame dan seenjoy ini mereka."
"Pasti mereka bakalan nyaman juga kok. Ini minumnya," Rama mau bukain aku botol air mineral baru tapi aku nolak. Aku mau botol yang udah dibuka aja yang disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine.
FanfictionMenikahi perempuan kaya raya nggak pernah ada di wishlist Rama karena sebagai laki-laki yang bertanggung jawab, tentunya dia ingin membahagiakan keluarga kecilnya dengan kemampuannya sendiri. Namun, bagaimana jika perempuan itu adalah Kianna? Model...