55. Spoiled

1.7K 123 34
                                    

Happy reading!

"Bagaimana? Katakan apa yang terjadi pada istriku" Tanya Jungkook begitu Binna usai memeriksa Yoonjung.

Wanita berusia tiga puluh lima tahun itu tersenyum tipis "Dia sangat kelelahan, maka itu demamnya sangat tinggi. Sepertinya beberapa hari ini Nyonya Yoonjung selalu melakukan aktivitas yang membuatnya lelah?"

Jungkook terdiam sejenak, mengingat istrinya yang memang sepertinya terlihat sangat kelelahan. Terlebih acara malam tadi "Um, seperti itu."

Tatapan berat Jungkook menatap istrinya yang tengah tidur dan terbaring lemah di ranjang. Saat Yoonjung tidur, Jungkook segera menghubungi Binna untuk segera datang ke mansionnya. Ia harus menunggu Yoonjung tertidur saat harus menghubungi dokter itu, karena Yoonjung menangis memohon untuk tidak memanggil dokter pribadinya itu kemari.

Terpaksa Jungkook harus menurutinya, tetapi itu tidak akan terjadi. Jungkook tetap menelepon Binna untuk datang memeriksa kondisi istrinya yang tengah tidak baik-baik saja, bagaimanapun Yoonjung harus tetap membutuhkan bantuan dokter kandungannya.

"Nyonya terlalu kelelahan sehingga demam tinggi seperti saat ini. Kandungannya lemah, Tuan, aku sudah mengatakannya beberapa kali" Jelas Binna sembari menatap Yoonjung yang terlelap dengan wajah pucat nya "Aku akan memberikan obat untuk penurun demamnya, kau juga bisa terus mengompresnya untuk membantu turunnya demam ini, Tuan"

Jungkook mengangguk paham. Binna segera membuka koper kecil yang ia bawa, itu adalah barang-barang kesehatan dan terdapat beberapa obat-obatan untuk pasien khusus nya satu ini.

Menunggu Binna yang sedang menyiapkan obat-obatan Jungkook menggenggam tangan kecil Yoonjung. Menatap wajah pucat yang tengah terlelap itu, mengecup pelan punggung tangan istrinya.

Jungkook terus menggerutu di dalam hati, menyalahkan dirinya sendiri telah menyebabkan ini semua kepada istri kecilnya. Jungkook sangat merasa bersalah, mengajak Yoonjung ke pesta malam tadi hingga pulang larut malam. Dan di pagi harinya Jungkook menggempurnya hingga Yoonjung benar-benar lemas dibuatnya.

Malam harinya Yoonjung sudah sangat lelah, dan ketika pagi hari Jungkook justru menggempurnya dengan beberapa kali permainan panas. Jika tadi Yoonjung tidak merintih pelan untuk Jungkook segera mengakhiri permainan, mungkin saja Jungkook akan terus melanjutkannya.

Binna menyerahkan empat kantung obat kepada Jungkook "Ini obat yang harus di minum oleh Nyonya, Tuan. Bukankah besok usia kandungan Nyonya tepat menginjak 20 Minggu? Ku harap dia segera pulih, dan pekan depan bisa melakukan kontrol kandungan"

"Terimakasih, kau bisa kembali" Ucap Jungkook meraih obat itu dan kembali fokus kepada istrinya.

"Terimakasih kembali, Tuan. Semoga Nyonya cepat pulih, hubungi aku jika demamnya tidak kunjung reda"

"Aku sudah mengirim pembayarannya kepadamu, Binna" Ucap Jungkook sebelum dokter itu keluar dari kamar mewah mereka.

Tentu saja Jungkook membayar Binna dengan jumlah yang tidak sedikit, terlebih ia menetapkan Binna untuk dokter pribadi kehamilan Yoonjung, sampai Yoonjung bersalin nantinya.

Jungkook tidak asal memilih dokter kandungan untuk istrinya, tentunya Binna adalah salah satu dokter kandungan ternama di kota ini. Rumah sakit yang selalu mereka kunjungi juga adalah rumah sakit terbaik di kota Seoul, dengan biaya cukup fantastis, dan Binna adalah salah satu dokter di rumah sakit itu.

Segalanya sangat Jungkook perhatikan. Mulai dari dokter yang Jungkook tetapkan untuk menjadi dokter pribadi istrinya, rumah sakit, susu dan vitamin kehamilan. Semua yang akan di berikan kepada Yoonjung bukanlah hal yang biasa, entah itu untuknya pribadi maupun untuk kehamilannya.

Wild HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang