Athan Pov
Tak pernah terbesit dipikiranku sama sekali bahwa sekarang aku sudah menikah. Jawaban spontanku saat aku menerima keputusan Papa dan Mama untuk menikahi seorang gadis yang belum pernah aku kenal sebelumnya.
Aku hanya melihatnya sebagai pasien Mama dan tiba-tiba saja Mama memintaku menikahinya dan disetujui oleh Papa. Aneh. Tapi aku toh mau saja menikah dengannya. Bukan karena aku tidak laku atau aku bujang lapuk.. hey umurku baru 25tahun. Di umur itu aku sudah memiliki perusahaan sendiri, aku tampan eh bukan, lebih dari tampan pastinya hahahha. Nah mana mungkin sampai aku menjadi bujang lapuk. Its impossible.
Gadis itu.. aku menganguminya dari pertama aku melihatnya. Meski saat itu keadaannya sangat buruk tapi kecantikan dari wajahnya tak pernah pudar. Masih jelas terpancar auranya yang begitu memikat bahkan aku sampai tak berkedip saat menatapnya.
Untuk pertama kalinya aku melihat tatapan matanya disaat dia baru sadar, begitu terlihat jelas tatapan sendu penuh tangis. Tapi dia berusaha menahan bulir-bulir air matanya terjun dari pelupuk matanya.
Rasanya ingin memeluk dan merengkuh tubuh kecilnya dalam dekapanku. Sungguh miris keadaannya saat itu. Aneh, aku tak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya.
Diluar dugaan, gadis yang awalnya kuanggap sangat lemah dan butuh perlindungan adalah gadis cerewet dan bersikap cuek. Tapi ini menarik.. aku tetap menyukainya.
Sekarang aku sudah berada di ruangan yang cukup besar sih. Yah,, ini memang ruanganku. Ruangan untuk CEO AY.Corp yang terletak di lantai paling atas gedung ini.
Berkas-berkas hasil meetingku dengan klien sehabis dari bandara tadi siang sama sekali belum aku sentuh. Jangankan membacanya membuka map nya saja belum. Hah aku terlalu lelah. Sialan juga tuh Aron, main culik aja kan dia. Padahal aku sudah dijemput kedua mertuaku dan tidak ketinggalan juga istriku yang cantik. Hehehe
Aku jadi ketawa-ketiwi sendiri kalau mengingat bagaimana ekspresi istri cantikku tadi. Apa benar dia salah toilet?? Hahahaha. Rasanya aku tak kuat mendengar cerita Aron saat perjalanan ke kantor tadi. Jadi, selama perjalanan menuju kantorku Aron menceritakan kejadian memalukan yang dialami istriku. Jadi dia memang benar-benar salah masuk toilet.
Cantik-cantik bego juga tuh cewek. Aron yakin jika istriku memang orang yang sama dengan yang dia lihat di toilet saat itu. Mungkin karena merasa canggung dan tidak enak hati dengan kedua mertuaku Aron terpaksa menahan rasa penasarannya ingin mengintrogasi Yura.
Yes, aku rasa aku mempunyai bahan bullyan buat Yura. Hahahahha. Tapi ekspresinya tadi benar-benar kocak, mukanya terlihat syok berat. Aku yakin pasti dia menahan malu karena ketahuan oleh orang. Hahahaha. Sampai sekarang akupun masih bisa mengingat jelas muka konyolnya itu. You're my attractive girl.
BUK.
Segumpal kertas mendarat dimukaku dengan sukses bin mulus.
"Kampret."umpatku saat aku terlonjat dari posisi dudukku.
"Hahahhahaha. Makanya boss jangan ngelamun sambil senyum-senyum. Kesambet setan penunggu pohon toge baru tau rasa lo."celetuk Aron dengan muka songong bin ngejek.
"Mana ada pohon toge disini yang ada toge di warteg noh. Ini namanya nggak sopan sama boss, cuman lo doang nih yang ngelempar kertas ke boss nya."ceramahku panjang kali lebar kali tinggi ke Aron.
"Yaudah maap deh boss besok-besok aku lempar pake tempat sampah biar afdol."
"Afdol pala lo. Inget gue pecat bentar lagi lo."ancamku pada Aron. Eh eh yang diancam malah dengan santainya meminum kopi yang ada di mejaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Marriage [Completed]
Romance"Ini gila!!!!!! Mana ada setelah bangun dari koma tiba-tiba status gue dari single and very happy jadi istri seseorang yang gak tau siapa. DAMN IT!!!!" Yura Eveline Dirgantara Pernikahan ajaib yang dialami Yura memang langka. Siapa yang mau jika ber...