7. You Don't Know

147K 6.3K 50
                                    


Bagaimana cara mengurai benang yang kusut? Sulit bukan? Seperti itulah sekarang pikiran Yura. Kusut super kusut. Berkali – kali Yura bangun dan kembali lagi menenggelamkan wajahnya di bantal berwarna merah muda kesayangannya. Sejak pulang dari acara Athan kemarin Yura tak pernah keluar kamar sekalipun. Bahkan sekedar bicara dengan kedua orang tuanya pun tidak. Yura hanya merasa kedua orang tuanya tidak pernah mendengar pendapatnya sama sekali. Dan Yura ingin sekali mencaci maki kalau perlu menginjak-injak si Athan itu karena setelah mengantar Yura ke rumah Athan pergi lagi, katanya sih ada keperluan kantor dan dia tidak pulang ke rumah melainkan pulang ke apartemennya. "Gue benci lo Athaaannn,"geram Yura.

Yura dengan malas melirik jam di nakas tempat tidurnya, masih jam 6 pagi. Yura menyipitkan matanya dan kembali tengkurap. Samar-samar terdengar langkah orang yang memasuki kamarnya. Tapi Yura tetap tak bergeming, ia masih setia dengan bantalnya.

"Anak gadis tuh jam segini nggak boleh tidur."ucap orang itu.

"Apaan sih,"sahut Yura tanpa mengangkat wajahnya dari dekapan bantal.

"Eh salah, mungkin udah bukan gadis lagi kali yak??,"orang itu perlahan menghampiri Yura yang dalam posisi tidak etis.

"Rese banget sih, siapa..."Yura menggantungkan kalimatnya begitu melihat siapa yang sekarang berdiri disamping tempat tidurnya."Kak Jovan?? Yakk kapan kamu pulang kak??,"tanya Yura dengan wajah bengong.

"Ehmm barusan sih."jawab Jovan santai.

Jovan adalah anak pertama dari keluarga Dirgantara. Nama lengkapnya Jovan Arsya Dirgantara. Jangan tanya bagaimana wajah Jovan ini, yah sebelas dua belas sama aktor Soo Jong Ki gitu lah. Dan kenapa Yura tidak memanggil kakaknya dengan sebutan 'oppa' seperti di drama-drama Korea itu? Yahh karena ini di Indonesia bukan Korea, kalau disana memang artinya 'kakak' lha kalau disini kan artinya 'kakek' kan aneh mana ada kakek setampan Jovan.

Bersiap-siaplah patah hati jika ingin pedekate dengan Jovan, karena Jovan sudah mempunyai istri. Namanya Lania. Gadis manis yang super lemah lembut. Mereka benar-benar pasangan yang sempurna. Hubungan mereka juga sangat lancar disaat pacaran bahkan sampai menikah. Berbanding terbalik dengan Yura, punya pacar aja kagak tiba-tiba udah punya suami. Antara mujur dan malang. Begitulah.

"Sama kak Lania kan?."

"Iyalah emang sama siapa lagi?." Jovan duduk dipinggir tempat tidur adiknya. Yura pura-pura menguap dan hendak membanting tubuhnya ke kasur tapi segera dicegah Jovan dengan menarik kaki Yura. "Ehh...ehhh.. bangun aku bilang. Kamu itu udah punya suami Yura."

"Siapa bilang aku punya suami? Ogah."elak Yura.

Jovan hanya bisa geleng-geleng kepala,"Bangun atau tidak hah? Atau aku seret sampai kamar mandi trus aku siram kayak kebo, mau?."

"Kyaaaaaaaaaaa, ogah. Kak Jovan, aku manusia bukan kebo."protes Yura.

"Cepetan bangun, aku tungu dibawah sama eomma."Jovan keluar dari kamar Yura. Sedangkan Yura dalam posisi duduk dengan mata setengah merem.

--00--

"Besok kan kamu melangsungkan pesta pernikahanmu, jadi sebaiknya kamu dirumah aja dulu." Yura hanya melirik sekilas ke arah eomma nya tanpa membalas perkataan eomma Mira sedikit saja. Sarapan yang terhidang di piring Yura hanya jadi bahan mainan buat Yura. Yura tidak habis pikir kenapa keluarga ini tidak ada satupun yang mendukung Yura. Tidak ada yang mau mendengarkan kata-kata Yura? Apa ini adil??

"Yura, kamu denger apa yang eomma kamu katakan?"tanya Ayah Afkar memecah keheningan Yura. Yura mendongakkan kepalanya dan menatap ayah dan eommanya bergantian.

Magic Marriage [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang