6. He is My Husband

166K 7K 46
                                    

Ketemu lagi dengan gue yang udah lama banget kagak update. Pffttt hidup gue terlalu rumit untuk dijelaskan. Halah apa ini malah authornya curcol.

okeh langsung baca aja deh,,, serasa tulisanku semakin absurd. hahaha

Happy reading guys...

----------------------------------


Kini aku duduk manis di depan cermin rias dengan tangan melambai yang menjajah wajah cantikku. Haduh duh duh, ini bencong bin rempong dari tadi berlenggat lenggot di depanku bikin mual saja, beneran sumpah.

"Jangan terlalu tebel make up nya ya om eh tante."

Aku hampir tertawa ngakak karena ucapanku yang salah tadi hampir membuat marah sang cebong eh bencong ini.

"Siap cyinnn, beres dah pokoknya. Wajah yu kan udah cantik jadi tinggal poles dikit aja udah cuss."ucap makhluk jadi-jadian yang ngaku bernama Nita ini.

Astaga naga domba. Si Athan pea itu kenapa juga bawa aku ke salon ini, kalau soal make up kan aku bisa sendiri nggak harus repot-repot dibawa ke salon seperti ini. Ckckck. Tapi dilihat dari tampilan luar dan dalam sih salon ini cukup mewah. Lebih dari sekedar mewah. Hebat juga nih makhluk depanku bisa punya usaha segede ini. Aku dengar-dengar sih dia memang boss nya. Terlihat dari beberapa karyawan disini yang sangat sopan dengannya. Aku acungin jempol 30 deh.

Tak terasa hampir sejam aku disini.

"Nih cyinnn, coba liat woahhh cantik banget. Perfect. Beruntung banget yah Pak Athan yang tampan itu punya istri yang sangat cantik, jadi iri."

Dan saat aku melihat pantulan diriku dicermin, mulutku otomatis menganga lebar. Benar-benar PERFECTO.

"Kyaaaaaaaaaaaaaaa, jeongmal yeopuda."teriakku histeris tanpa sadar lidahku mengucapkan bahasa Korea.

"What apa cyin??"muka si Nita alias om om melambai ini cengo. Aku menggeleng cepat dan nyengir. "Coba deh bersikap lebih anggun cyin"

Sialan nih orang jadi maksudnya aku urakan gitu? Hello???? Ehmm emang iya sih meski aku cantik. Ihirrr.

"Sebenernya tadi ya cyinn, setelah ini nanti yu diajak Pak Athan ke salah satu butik terkenal di kota ini. Tapi aneh si tampan tadi balik lagi dengan bawa nih gaun. Syantik ye."om-om melambai ini mengeluarkan gaun indah diatas lutut dengan balutan renda cantik berwarna peach kesukaanku. Sejenak mulutku menganga lebar melihat gaun indah ini.

"Wahhhh... cantik banget."celetukku begitu menyentuh gaun itu.

"Yaudah yu tinggal ganti baju ya cyinn. Tugas eyke udah beres sesuai sasaran." Aku tak mempedulikan ocehan tuh orang yang ada diotakku sekarang ini aku tidak sabar memakainya. Ini baru suami yang te o pe be ge te.

Heh? Apa barusan aku mengakuinya sebagai suami? NO...NO.. BIG NO!

Gaun indah ini sudah menempel cantik ditubuhku. Bagaimana bisa si Athan memilih baju pas dengan ukuran tubuhku. Atau jangan-jangan...tuh cowok. Oh tidak tidak. Jangan bilang dia mengamati tubuhku saat aku tidur. Oh my god.

Kulihat mobil berwarna putih itu memasuki area parkir tempat ini. Athan keluar dengan setelan jas formal berwarna biru dongker dan kemeja warna putih tulang di dalamnya. Astaga kenapa dia terlihat begitu errr... tampan. Ah aku memang mengakui kalau dia tampan.

"Ayo pergi, acaranya segera dimulai."

Cih apa-apaan tuh tidak memuji penampilanku dulu gitu? "Heh, lo nggak memuji penampilan gue gitu?"celetukku agak jengkel. Athan menatapku dengan tatapan seperti biasanya sulit diprediksi.

Magic Marriage [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang