Extra Part ~ Love U More

147K 5K 42
                                    

*sungkem

Maafkan aku yang kelupaan post extra part Magic Marriage. Hehehe masalahnya kemarin stuck dan stress di After Rain hahaha sampai-sampai Yura nyasar ke sana. Hahahaha.

Dan... taraaaaa... cerita ke-1 yang menjadi pilihanku untuk menulis extra part MM. Semoga extra part-nya tidak mengecewakan. Sekedar untuk mengobati kangen dan permintaan readers tercintahhh...


--


"Stop... stop..." teriak Yura membuat Athan menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba.

"Ada apaan sih, Ra? Jangan minta berhenti tiba-tiba gitu dong. Itu kamu kan lagi hamil, ntar kalau terjadi apa-apa gimana coba?" Omelan Athan serasa berdengung di telinga Yura.

"Aku mau kembang gula itu."

"Astaga." Athan menepuk dahinya keras. Dia tidak habis pikir apa yang ada dipikiran Yura. Hanya karena melihat kembang gula, Yura berteriak minta berhenti sekeras itu? Demi apa sifat aneh Yura masih belum hilang juga.

"Beliin ya sayang... my lovely husband. Please..." Yura mengedipkan matanya pada Athan.

Kalau sudah seperti itu Athan tidak bisa tidak berkata tidak pada Yura. Dikehamilan yang memasuki bulan kelima berat badan Yura tidak naik dengan drastis, masih dalam mode normal. Bahkan jika saja ada ibu-ibu hamil melihatnya pasti akan iri melihat tubuh Yura. Mungkin bawaan gen eommanya.

Kata Afkar dulu Mira juga sama persis seperti Yura, tidak segendut ibu-ibu hamil biasanya. Bahkan menurut Athan, Yura semakin terlihat cantik. Seandainya saja anaknya nanti cewek pasti secantik ibunya. Tapi Yura optimis jika anaknya nanti cowok, katanya dia ingin jadi mama muda yang kece sambil menggendong jagoan kecilnya. Sekali lagi, Athan hanya bisa bilang iya.

"Tapi itu kan jualannya di pinggir jalan sayang, nggak sehat ah."

"Ih kamu kok gitu sih. Ntar anakmu ileran baru tahu rasa deh." Yura cemberut bibirnya mirip sekali dengan bebek.

"Oke... oke."

"Yes, gitu dong my hubby." Yura mencium pipi Athan cepat.

Athan melirik Yura namun Yura masih berdiam di tempatnya.

"Kok kamu masih di sini? Katanya mau beli?" tanya Athan dengan dahi berkerut.

"Lhoh ya kamu dong yang beliin, masa aku disuruh beli sendiri. Aku kan lagi hamil. Harusnya peka dong, insiatif gitu beliin istrinya yang cantik ini."

Athan mengangkat alisnya. Sejenak dia berpikir sebentar, kemudian membuka pintu mobil dan menghampiri bapak-bapak penjual kembang gula di pinggir jalan. Athan harus ikut mengantre dengan beberapa anak-anak komplek sekitar. Dia merasa sedikit canggung, tapi demi anaknya agar tidak ileran ia rela melakukan apapun.

"Kembang gulanya satu Pak." ucap Athan saat tiba juga giliran dirinya. Semua anak-anak tadi sudah berhamburan entah kemana. Pedagang itu memandang Athan dari ujung bawah sampai ujung atas.

"Buat istri saya yang lagi ngidam, Pak."

Bapak pedagang kembang gula itu tersenyum kemudian mengangguk. Sepertinya pertanyaan yang ada di kepala bapak itu sudah terjawab. Dia menyodorkan kembang gula itu pada Athan. Athan menyodorkan uang lima puluh ribuan pada sang bapak.

"Lha... kebanyakan Mas. Ini tidak ada kembaliannya."

"Eh? Tidak apa-apa Pak, ambil saja kembaliannya. Saya buru-buru." kata Athan kemudian ia segera berjalan kembali ke mobil.

Magic Marriage [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang