Extra Part : My Family

170K 4.7K 81
                                    

Khilaf beneran aku lagi khilaf nulis extra part MM lagi. Hehehe peace!!!

Happy reading. Ada kejutan di akhir nanti.

--

"Yuki..." teriakanku menggelegar ke seluruh ruangan kamar. Yuki-anak perempuan itu sama persisi dengan kelakuanku dulu. Jadi sekarang aku seperti de javu. Aku teringat bagaimana eomma dulu selalu meneriakiku untuk bangun. Dan ternyata sifat itu menurun ke Yuki.

"Yuki, cepet bangun ayo. Udah siang. Ini hari pertama kamu sekolah. Ayo bangun sayang." Aku menyibak selimut yang masih menempel di tubuhnya. Yuki menggeliat pelan dan meracau tidak jelas.

"Bangun atau apa perlu Mommy siram sama air?"

"Iya... Mom. Yuki bangun." Dia menendang gulingnya dengan kasar. Matanya masih tertutup tapi bisa berjalan ke arah kamar mandi.

Ajaib memang itu anak. Apa aku seajaib itu dulu? Aku perlu menanyakannya sama eomma.

Aku menutup pintu kamar Yuki dan mendapati anak sulungku sudah berpakaian rapi dengan seragam sekolahnya.

"Pagi sayang. Ini ya anak Mommy yang ganteng udah rapi aja. Adek kamu susah bangunnya."

"Bukannya emang udah gitu dari dulu. Kata Daddy, Yuki itu mirip Mommy dulu."

"Apa? Dasar Daddy kamu itu. Eh... eh... Kio. Kio, kamu kurang ajar ya sama Mommy." Anak itu malah tertawa tanpa dosa dan segera melesat turun dengan cepat. Dasar dia kelakuannya mirip banget sama Athan. Menyebalkan.

Aku berubah pikiran soal nama anak-anakku. Dulu aku ingin memberi nama Yuta jika anakku laki-laki tapi tidak jadi. Papa Taka mengusulkan beberapa nama untuk nama cucu pertamanya. Aku kan jadi tidak enak jika harus menolak. Dan sederet nama itu tidak ada pilihan nama Yuta, akhirnya aku memilih nama Akio untuk anak laki-lakiku.

Akio Reynand Yoshioka. Itu nama lengkapnya. Reynand nama yang aku usulkan dan disetujui oleh Athan. Yoshioka tetep nempel karena itu nama marga.

Anak keduaku bernama Yuki Emily Yoshioka. Dia lahir di Jepang karena saat itu aku mengikuti Athan yang harus kembali mengurus perusahaan bersama Papa. Dan pada musim salju pertama kali turun, lahirlah Yuki.

Hidupku begitu sempurna, sekarang aku benar-benar merasakan bagaimana menjadi sosok ibu. Ibu untuk kedua anakku dan istri untuk Athan.

"Mom, nasi gorengnya kepedesan." komentar Athan begitu memakan satu suapan nasi goreng buatanku.

"Nggak kok, Dad. Ini pedesnya pas." kata Yuki menanggapi.

"Iya kok sayang, bener kata Yuki. Kio kepedesan nggak?"

Kio menggeleng, "Nggak kok, Mom."

"Tuh kan, Daddy aja ih."

"Ini nggak adil dong, tiga lawan satu. Mana menang Daddy." Muka Athan cemeberut, tuh laki tidak ingat umur. Tidak malu ngambek di depan anak-anaknya.

"Jangan hiraukan Daddy kalian, cepet habisin sarapannya terus berangkat sekolah."

Selanjutnya kami makan dalam diam cuma sesekali Yuki memecah keheningan. Yuki hampir mirip denganku tapi bedanya Yuki anaknya tidak mudah bergaul, sedikit pemalu. Berbeda dengan Kio yang anaknya mudah bergaul. Awal masuk SMA saja pulang-pulang dia membawa segerombolan temannya. Jadilah rumah ramai mendadak.

"Kio, nanti di sekolah jagain adeknya ya." Pesanku pada Kio.

"Yuki udah gede, Mom."

"Ih nih anak dibilangin juga. Adek kamu tuh sedikit pemalu jadi nggak mungkin dia dapat temen hari ini juga."

Magic Marriage [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang