Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!
MCD (bukan mukidi ntuh) Main Character Death!
Doanya selalu dilangitkan, selalu diulang-ulang, berharap doanya sampai kepada sang pencipta.
"Uhuk... uhuk..."
Tersentak dari kusyuknya ia berdoa dengan mengepalkan tangan disisi pembaringan seseorang yang tengah didoakan.
"Kalya, Kamu bangun?" Suara lembutnya menyapa dengan tangan terulur mengusap bulir keringat di dahi sang pasien.
Namanya Wishaka Lyan, lebih sering dipanggil Wisha oleh yang tengah berbaring itu. Sosok gadis mungil yang tak pernah absen menemani orang yang begitu disayang.
Lengkungan tipis dari bibir kering itu menjadi pertanda telah terjaganya si pasien, Kalya Abirina.
"Kamu... gak tidur...?" Pertanyaan yang begitu lirih dengan tanpa dwinetra yang terbuka.
Tapi syukurlah, setidaknya Kalya tak harus melihat Wishaka yang kembali berkaca-kaca, entah sudah yang keberapa.
"Aku tidur pas Kamu tidur." Tutur kata lembut menyapa rungu Kalya, membuat si cantik tersenyum.
Bohong. Ia tak pernah memejamkan mata, ia tak mau kecolongan, tak mau dicurangi semesta.
Kali ini jemarinya menyurai lembut, "Mau minum?"
Gumaman seperti rengekan dari Kalya membuatnya terkekeh, ia usap air mata yang hampir jatuh. Wishaka pindai paras gadis dihadapannya itu, tubuhnya semakin kurus dari waktu ke waktu.
Padahal ini sudah lebih dari enam bulan sejak Kalya didiagnosa sakit jantung stadium akhir, sudah sejak selama itu pula doanya selalu di sengajakan.
Nama puan itu selalu terselip dalam doa Wishaka, mengobrol dengan Tuhannya lewat doa, merayu sang kuasa untuk menurunkan keajaiban-Nya.
Padahal Wishaka sendiri tahu, tidak ada harapan untuk seseorang yang mengalami gagal jantung.
Tapi... manusia harus percaya pada keajaiban Tuhan, bukan?
Tapi... situasinya sekarang diambang batas, dirinya juga sadar.