𝗲𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻𝘀 || ʙᴏʙᴏɪʙᴏʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ ||

31 :: ❝ Sarkas Kegelapan ❞

Kapal angkasa milik stasiun TAPOPS melesat kencang di hamparan angkasa luas, melewati bintang-bintang dan planet-planet asing. Di dalamnya, seorang gadis dengan manik violet berkilau tengah sibuk mencari-cari data tentang planet yang akan mereka kunjungi. Ketenangannya yang indah itu langsung sirna saat seorang pemuda tampan namun tengil memekik tepat di telinganya, "[name]-san~ nani shiteruno?"

Mendengar suara pekik tengil khas kaito membuat [name] menoleh ke arahnya dengan tatapan kesal, "bisakah kau berhenti mendekatiku untuk beberapa menit saja?!" Ketus [name] yang di balas wajah dramatis oleh kaito, "huh, baiklah...."

Sedangkan peri bernuansa ungu yang bertengger di bahu [name] menahan tawanya, bagi violetta ekspresi wajah kaito yang suka freestyle itu sangat cocok jadi bahan stiker WA.

Di sisi meja yang lain ada juga duo Y yang sedang membaca tumpukan buku berisi data data atau informasi yang mungkin berkaitan dengan misi mereka. Entah karena kesambet apa, manik hazel yaya tertuju pada [name] yang tengah sibuk membaca bersama gantungan kunci litenya yang tengil a.k.a kaito. [Name] yang karakternya lumayan peka pun langsung menyadari yaya memperhatikannya. untuk beberapa saat kedua gadis cantik itu saling bertukar pandang, namun yaya langsung mengalihkan pandangannya ke buku yang tengah ia genggam.

'Aneh' batin [name], ia memutar bola matanya lalu kembali fokus kepada bacaannya.

"Jauh lagi ke komander?" Tanya boboiboy yang menghampiri komandernya bersama dengan gopal yang berjalan di sampingnya.

"Kita dah separuh jalanan," jawab kokoci menunjuk kepada layar monitor yang menunjukkan bahwa mereka sudah menempuh 51% perjalanan menuju planet sirkus.

"Hah!? Separuh perjalanan?!" celutuk Gopal. "Ishh, suruh jelah Ochobot teleport-kan kita! Kan senang!?" lanjutnya, dengan celoteh khasnya.

"Jangan nak merempek! Kita perlu simpan tenanga ochobot," jawab kokoci dengan nada tegas yang disetujui oleh ochobotnya langsung "ha'ah kalu ada apa apa belaku. Aku boleh teleportkan kita ke tempat selamat!"

Papa zola mengkekeh lalu menimpali kalimat ochobot dengan candaan, "haha atau kamu boleh teleportkan kebenaran balek ke bumi? Haa, dah nak masuk waktu makan dah ni!" Ujar papa zola sambil mengelus elus perut buncitnya.

"miaw~" seru Cattus sembari menjilati tangannya... atau tangan kucingnya? Nggak jelas. Pokoknya menjilat.

"Ish! Jekgu ni kenape? Tak habis habis nak balek bumi," omel yaya kepada guru lamannya itu, habisnya papa zola selalu saja menyindir ingin kembali ke bumi padahal dia sendiri yang ngotot mau ikut TAPOPS dari awal.

Alhasil, papa zola langsung berdiri dari kursinya dan menjawab dengan dengan gaya freestylenya yang khas dan dramatis "Itulah yang kamu tak tau! Kebenaran.. senangtiasa home-sick"

Kaito mengkekeh geli melihat tingkah laku papa zola sedangkan [name] menghela nafasnya lelah. Ia merasa seakan akan hanya dirinya saja yang waras di dalam kapal angkasa ini, dan terpaksa terjebak dengan gerombolan warga yang banyak gaya.

"Hmn" keluh gopal lelah menatap datar papa zola, lalu dia menoleh ke arah [name] "eh? Apa kau buat tuh, [name]?"

[[Name] menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia genggam, "belajar"

Gopal menghampiri [name] dengan hasrat keponya, "belajar apa pulak ni?"

[[Name] yang malas jawab, akhirnya diwakili oleh Kaito, "belajar tentang power sphera yang lagi di culik lah, daripada kau? tak ada bantu apa-apa,"

Gopal cemberut lalu berkacak pinggang, "kau ni, belajarlah tentang penculik tu. Belajar tentang phower sphera tu buat apa?"

[Name] menggenggam bukunya lebih erat. Perempatan emoji muncul di pucuk kepalanya. Ying yang ikut kesal akan gopal pun ahkirnya angkat suara sebelum [name] mengeluarkan kata kata mutiaranya, "ish kau ni gopal, ribut je. itu je maklumat yang kita ada kan?"