"woi woi! itu rumah aku! bukan rumah cucu aku!" seru tok aba menatap adudu, probe dan roktaroka yang berlari menuju rumahnya.
ochobot memasang ekspresi datar, lalu menoleh ke tok aba "sama lah tok..."
"Roktaroka akan kembali selepas kehancuran rumah kau!" Ujar roktaroka yang terus berlari mengikuti adudu menuju rumah tok aba.
Boboiboy menatap kepergian roktaroka yang mulai menghilang, "kita kena cari jalan kalahkan dia! Kalau tak habislah rumah tok aba nanti,"
"Kalau nak kalahkan dia, kita kena simbah api ngan air," saran ying untuk sesaat memasang pose berfikirnya.
Gopal pun menyelutuk dengan fakta, "dey, itu besar. Mana dapat air banyak macam tu?"
[Name] tampak berfikir, begitu juga dengan ochobot. Pose keduanya tampak sinkron, tak lama keduanya langsung mendapatkan ide cemerlang. [Name] dan ochobot saling menatap satu sama yang lain seolah sedang berbagi sel otak yang sama.
"Aku tahu!" Ujar ochobot melayang mendekati pemuda bertopi dino tersebut, "boboiboy! Kau kena keluarkan kuasa air kau,"
"Kuasa boboiboy air??" Seru yaya, ying dan gopal secara berbarengan.
Boboiboy tampak berfikir untuk sejenak, terdengar keraguan dari nada bicaranya, "tapi... Sejak aku guna jam baru ni, aku tak pernah guna kuasa air lagi"
"Tak pe! kalau api keluar saat kau marah" jelas ochobot lalu di sambung oleh [name] yang mendekat, "Air keluar saat kamu tenang,"
Boboiboy menghela nafasnya dengan ragu, ia kembali berfikir sebelum tok aba muncul di belakangnya sambil memijit pundak pemuda bertopi dino itu.
"Tak pe, biar atok tolong kau." Ucap tok aba lalu menoleh pada yang lain "korang pergi lengarkan raksasa tu"
"baik! Jom ying! Gopal!" Jawab yaya dengan mantapnya, ia melirik pada kedua temannya sebelum melesat pergi.
"Jom!!" Seru ying pula ikut melaju mengikuti yaya.
"Err.. aku rasa baik aku ngan boboiboy je.." ujar gopal yang perlahan melagkahkan kaki kecil menuju boboiboy.
Kaito mengangguk setuju dan mengikuti gopal, "yosh!"
[Name] memijit pelipisnya sebelum jemari lentik miliknya itu menyubit telinga kedua pemuda itu lalu menyeret mereka pergi.
"Eeee??? ittai! kenapa ni [name]-sannn???" rintih kaito yang telinganya mulai memerah akibat jeweran dari [name].
"Deyy, aaaa mamaaa" jerit gopal yang mulai mengeluarkan air mata deras dari balik kelopaknya.
Weapbot terkekeh melihat kejadian itu, "hihi, semangaatt!" Soraknya dengan sarung tangan pom pom ala cheerleaders yang muncul entah darimana.
Boboiboy menatap kepergian mereka-- tepatnya kepergian dari sang gadis bermanik violet itu. Lalu menoleh ke tok aba yang mendudukkan dirinya di bawah pohon.
Di sisi lain, mereka berdiri tak jauh dari roktaroka yang perlahan berjalan menuju rumah tok aba. [Name] melirik sekitarannya dengan tatapan serius sebelum netranya mendapati sebuah keran dan beberapa ember air di dekat mereka.
"Ying, yaya, gopal, kai. Kalian ambil air disekitar sini dan siram raksasa itu," perintah [name] seakan akan menjadi pemimpin tim hari ini.
Keempat anak remaja itu mengangguk mantap dan langsung berlari menuju sumber air terdekat. Gadis besurai obsidian panjang itu berlari menuju lima ember air yang penuh, ia menarik nafasnya lalu melirik violetta.
"Ayo," ujarnya meremas kepalannya berbarengan dengan violetta yang memasuki cincin sapirnya. Ia menyeringai puas saat aura energi ungu mulai bermunculan di lengan dan kakinya, ia melayang bersamaan dengan kelima ember yang ia angkat menggunakan kekuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗲𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻𝘀 || ʙᴏʙᴏɪʙᴏʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ ||
Pertualangan[ 💌 ] • • • just for fun. ________________________ ִ ✦ . 𝐄𝐗𝐏𝐄𝐂𝐓𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍𝐒 ⊹ ❜ ᵎ ↳ Sometimes, the hardest person to forgive is the one staring back at you in the mirror ________________________ .✦ ________________________ ❝ 𝗮𝗸𝘂 �...
