2

587 24 0
                                    

Prilly duduk didepan sebuah ruangan yang ditujukan untuk para peserta test. Tiba - tiba, seseorang menghampiri prilly dan duduk disebelahnya

" hebat ! " orang itu mengambil posisi duduk tepat disebelah kanan prilly

" apanya yang hebat ? " prilly menoleh kesumber suara dan menatapnya dengan bingung

" berdebat dengan seorang dosen besar di universitas ternama itu bukanlah sesuatu yang umum, kau membuatku takjub " orang itu memberikan senyum kepada prilly

" menurutku, itu hal biasa.. aku hanya meminta hak ku sebagai peserta ujian " sahut prilly datar

" kau bilang biasa ? ternyata benar dugaan ku ! kau memang luar biasa " ucapnya tersenyum

" ayolah.. aku hanya manusia biasa, sama seperti mu " sahut prilly

" sepertinya, kita satu jurusan. namaku aliandra fahrizi, kau bisa memanggilku al atau ali " lelaki itu mengulurkan tangannya, prilly pun terdiam dan menatapnya dengan tajam

" mengapa kau melihat ku seperti itu ? ada yang salah denganku ? " tanya ali heran melihat prilly memandanginya seperti itu

" tidak, hanya saja kau mirip seseorang " jawab prilly yang masih menunjukan ekspresi bingungnya

" modus ! bilang saja kau ingin melihat wajahku lebih lama " goda ali yang membuat prilly seketika tersipu

" kepercayaan dirimu memang sangat luar biasa ! aku bisa bertemu banyak orang yang mempunyai wajah keturunan arab seperti mu diluar sana " sahut prilly

" tapi tidak dengan orang yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi seperti ku ! " ucapnya yang membuat prilly tak bisa berkata - kata

Hasil test pun diumumkan setelah satu jam berlalu. Prilly dan ali berdiri berdampingan saat dosen lelaki itu mengumumkan hasil testnya

Prilly yang senang karena penantiannya berbuah manis tak sengaja memeluk ali yang berdiri disampingnya. Prilly pun tersipu malu dengan sikapnya yang spontan ia lakukan. Prilly dan ali berjalan berdampingan keluar kampus

" bawa kendaraan ? " tanya ali

" tidak, aku lebih senang menghabiskan waktu ku didalam busway daripada harus terjebak macet " jawab prilly

" di ibukota ini, kau akan selalu terjebak kemacetan "

" setidaknya, aku tidak seorang diri terjebak macet jika aku naik angkutan umum "

" sepertinya, aku butuh seseorang untuk menemaniku menghadapi kemacetan ibu kota, karena aku tak ingin sendiri menghadapi padatnya jalan "

" lalu ? " tanya prilly yang seakan - akan tak mengetahui maksud ali

" aku ingin mengajakmu pulang bersama "

" aku tidak mau merepotkanmu "

" kenapa harus merasa repot jika aku yang memintanya ? "

" pada akhirnya, kau akan pulang sendiri walaupun kau mengajak ku untuk pulang bersama mu "

" aku rasa, itu lebih baik ! setidaknya, setengah perjalanan ku tidak membosankan jika aku bisa pulang bersama sosok yang istimewa ini "

" ok.. aku akan ikut denganmu " ucap prilly pasrah

" ternyata, aku harus berdebat denganmu untuk mengajakmu pulang bersamaku " sahut ali yang kemudian tertawa kecil

Ali yang merasa laparpun memutuskan untuk pergi kesebuah caffe terlebih dahulu. Prilly hanya bisa menurutinya dengan pasrah

" apa yang kau ucapkan ke dosen tadi itu benar adanya ? " tanya ali sambil menyantap nasi goreng ayamnya

" ucapan ku ? yang mana ? " jawab prilly yang merasa bingung dan kemudian menyeruput choco blendnya

" kau baru saja tiba dari hongkong. atau kau hanya.. " ucap ali

" itu benar ! tapi kalau aku boleh jujur, aku tiba diindonesia itu kemarin. aku terlambat karena kesiangan. mungkin aku terlalu lelah, karena setibanya aku diindonesia, aku tidak langsung pulang kerumah dan baru tiba dirumah malam hari. setelah itu, aku membereskan barang - barang bawaan ku hingga larut malam " sahut prilly panjang lebar

" aku mau minta maaf sebelumnya karena aku sudah mengajak mu pergi. aku yakin, kau pasti sangat lelah sekarang "

" mengapa harus minta maaf ? kau sudah mengajak ku makan saja, itu sudah cukup untukku " prilly kembali meminum choco blendnya dan ali kembali memakan nasi goreng ayamnya sambil memberikan senyum kepada prilly

Setelah itu, ali mengantarkan prilly kerumahnya dan sekali - kali mereka bergurau ditengah kemacetan ibu kota. Sikap prilly yang santai dan juga ali yang sangat humoris membuat mereka akrab dengan cepat 

Milla yang mendengar suara mobil pun segera menghampiri pintunya. Tapi dia mengurungkan niatnya untuk menghampiri prilly didepan rumahnya saat seorang laki - laki turun dan bercengkrama bersamanya. Tak berapa lama, lelaki itu pergi dan prilly beranjak masuk kerumahnya

" berangkat pagi hari dan baru sampai rumah sore hari, apa selama itu testnya ? " selidik milla saat prilly baru saja melewati pintu masuk rumahnya

" biasalah.. macet ! " sahut prilly yang kemudian merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah rumahnya

" macet ? sudahlah prill.. jujur saja ! kau pulang bersama siapa tadi ? " selidik milla yang semakin penasaran

" dia teman satu jurusan ku, kami tidak sengaja berkenalan saat test tadi " sahut prilly datar

" ganteng juga ya " ucap milla sambil tersenyum simpul

" ehem ! kevin akan menjadi kepiting rebus kalau dia mendengar kekasih hatinya memuja seorang lelaki yang tak dikenalnya " goda prilly kepada milla

" aku tak memujanya, aku hanya berbicara fakta ! lagi pula, dia lebih cocok denganmu "

" denganku ? cocok dari mana ? " tanya prilly yang sedikit menyunggingkan senyum dibibirnya

" kalian terlihat serasi aja gitu " jawab milla

" dasar peramal gagal ! " prilly mencubit pipi milla lalu beranjak menuju kamarnya. milla meringis sambil mengelus pipinya yang sedikit memerah dan ikut beranjak menuju kamarnya

Prilly yang terlihat sangat letih pun memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu tanpa mengganti pakaian yang sedang ia kenakan dengan pakaian tidur

Pagi harinya.. milla dan prilly berolahraga disekitar perumahannya. Setiap hari libur, prilly dan milla selalu melakukan aktifitas itu

Sepulangnya dari berolahraga, milla menyiapkan sarapan sementara prilly menyiram tanaman. Roti bakar isi coklat dan susu putih adalah sarapan mereka yang bisa dibilang wajib

" kenapa piring dimeja ada tiga ? " tanya prilly yang baru duduk diruang makan

" sepertinya, akan ada seseorang yang menemani kita sarapan hari ini " jawab milla sumringah

" siapa ? sepertinya spesial sekali " ucap prilly yang mulai memakan roti bakarnya

" nanti juga kau tahu " sahut milla

Sudah tiga puluh menit berlalu, namun seseorang itu tak kunjung datang. Akhirnya milla memutuskan untuk menghabisi sarapannya dan bergegas membersihkan badannya

Kalau Jodoh Tak Akan KemanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang