Milla menghampiri prilly yang sedang menonton film di laptopnya. Dengan wajah yang tampak serius, milla duduk disebelah prilly diatas ranjangnya
" prill.. ada yang mau aku bicarakan denganmu " raut wajah milla tampak serius
" sepertinya serius sekali.. ada apa ? " sahut prilly yang kemudian menoleh kepada milla dan menatapnya
" aku minta.. mulai sekarang, kau putuskan al dan jauhi dia " ucap milla dengan wajah yang sangat tegang
" apa ? memutuskan hubungan dengannya ? kenapa kau meminta ku untuk mengakhiri hubungan ku dengannya ? " sahut prilly dengan sangat bingung
" aku tak bisa menjelaskannya padamu. yang jelas, dia bukanlah kekasih yang terbaik untukmu " ucap milla
" aku tak bisa memutuskan hubungan dengannya tanpa alasan " sahut prilly
" kau pikir, kau jatuh cinta padanya dengan sebuah alasan ? " ucap milla sedikit emosi
" jatuh cinta memang tanpa sebuah alasan.. tapi mengakhirinya ? butuh beribu alasan dan pertimbangan mill ! " sentak prilly yang kemudian sedikit emosi
" kau punya sepuluh ribu bahkan seratus ribu alasan untuk mengakhiri nya "
" tapi aku tak pernah tahu itu kalau kau tak menjelaskannya "
" aku kenal denganmu sejak kecil dan kau kenal denganku sejak kecil ! kita tumbuh dan melalui hari bersama, apa kau tidak mempercayai ku dan kau lebih percaya dengan lelaki yang belum lama kau kenal ? " tanya milla dengan sedikit lirih
" aku memang mengenalnya baru sesaat, tapi bukan berarti kau tahu semua tentangku dan tentang perasaanku ! selama apapun kau mengenalku, kau tak akan pernah tahu apa yang ada didalam hatiku dan apa pilihan hidupku untuk bahagia ! apa kau tak terima dengan keberadaannya ? apa kau tak bisa melihat ku bahagia dengan seorang kekasih ? "
" aku sangat bahagia jika kau mempunyai seorang kekasih. tapi kekasihmu saat ini, dia bukan orang yang tepat untuk mu "
" lantas.. kekasih yang tepat untuk ku itu seperti apa ? seperti kekasihmu ! pantas saja kau selalu bersikap datar jika aku membahas hubunganku dengan al.. harusnya, kau akui dari awal jika kau tak menyukainya karena aku tak akan bersamanya, dihadapanmu ! dan harusnya, aku tak pernah membagi kebahagiaanku yang tak bisa kau sambut seperti yang aku rasakan "
" aku sangat merasakan apa yang kau rasakan "
" kau tak akan benar - benar merasakannya jika kau tak berada diposisi itu ! "
" kau bukan seperti orang yang ku kenal prill ! " milla keluar dari kamarnya
Milla kembali masuk ke kamar prilly, memasukan beberapa pakaian kedalam tas ransel besarnya dan kemudian berlalu pergi. Prilly tak mencoba menahannya, apalagi menanyakan kepergiannya. Prilly sedikit kecewa dengan sikap milla yang tiba - tiba memintanya untuk memisahkannya dengan al
Prilly yang bosan berada dirumah, akhirnya memutuskan untuk mengunjungi caffe langganannya. Tiba - tiba, matanya tertuju kepada seseorang itu. Prilly yang penasaran pun akhirnya membuntutinya
" kau harus bertanggung jawab ! "
" bertanggung jawab ? atas apa ? "
" atas tindakan yang telah kita lakukan 4 bulan yang lalu "
" jadi.. kau hamil ? dan kau hamil anak kita ? "
" iya.. usia kandungan ku sudah 14 minggu "
" aku lelaki sejati, dan aku akan bertanggung jawab atas anak itu "
Tiba - tiba, prilly merasa tubuhnya lemah seperti tak bertulang. mulutnya tak mampu berkata - kata dan matanya tak bisa menahan derasnya bulir - bulir air mata yang akan jatuh membasahi pipinya
Prilly menghampiri mereka dan dengan sekuat hati mengatakan sesuatu padanya
" al.. " suara prilly terdengar sangat lirih dan matanya terlihat sembap
" prilly " al tampak terkejut melihat prilly
" siapa dia ? " tanya perempuan yang berada disebelahnya al
" aku mantan kekasihnya " jawab prilly sambil menorehkan senyum di bibirnya
" aku hanya ingin mengucapkan kepada kalian terutama kepada al yang akan menjadi seorang bapak. semoga hubungan kalian langgeng dan anak kalian menjadi anak yang baik " ucap prilly
" jaga wanitamu baik - baik.. cukup aku yang kau sakiti, kau lukai dan kau kecewakan ! " bisik prilly kepada al yang kemudian beranjak meninggalkannya
Prilly berlari - lari ditengah kerumunan orang ditengah kota sambil menahan air matanya hingga akhirnya dia menabrak seseorang
" awwww " rintih seseorang yang jatuh tersungkur bersama prilly
" hiks.. hiks.. " prilly menangis kecil
" hey.. kau tak apa - apa " sosok itu bangun dan membantu prilly berdiri
" huahhhhhhhhhh " tangis prilly pun pecah
" jangan menangis seperti itu, mereka akan berfikir yang aneh - aneh kepada ku " ucap sosok yang sedang kebingungan itu
Seketika prilly memeluk sosok itu dengan erat dan menangis dalam dekapannya
" sepertinya, kau sedang ditimpa masalah yang cukup berat " sosok itu mengelus punggung prilly
Sosok itu membawa prilly ke tepi danau dan duduk bersamanya
" kau sudah merasa lebih baik ? " tanya sosok itu dan kemudian prilly mengangguk
" namaku kimberly anastasya, kau bisa memanggil ku kimmy " ucapnya
" aku aprillya radisti, kakak bisa panggil aku prilly " sahut prilly lemah
" apa yang membuatmu menangis seperti tadi ? " tanyanya
" aku.. aku belum bisa menceritakannya kepada kakak. hati ku masih sakit kalau aku mengingat apa yang baru terjadi dengan diriku " jawab prilly
" aku mengerti kondisi mu. oh iya, aku baru saja tiba di indonesia tadi pagi. aku menempuh pendidikan perguruan tinggi ku di amerika dan kini aku telah menyelesaikannya. aku ingin sekali berlibur diindonesia, apa kau mau menemani ku ? aku rasa, kau juga butuh refreshing " ucapnya
" hmm.. boleh deh kak. tapi, aku ingin kita berangkat besok pagi karena aku tahu, kemana tujuan kita untuk berlibur " jawab prilly
" kau harus janji kepadaku.. jangan pernah menangisi seseorang yang salah " ucap kimmy yang seakan mengetahui permasalahan yang telah terjadi pada prilly
" iya kak " sahut prilly mengangguk sambil tersenyum kecil
" jadi, kita bertemu dimana ? " ucap kimmy
" kalau kakak tidak keberatan, kakak bisa mengunjungi rumahku malam ini dan kita akan berangkat bersama esok pagi " sahut prilly
" kau bisa memberikan alamat rumahmu kepadaku dan malam ini juga, aku akan menginap dirumahmu " ucap kimmy, prilly hanya mengangguk dan tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalau Jodoh Tak Akan Kemana
Разное" Kalau Jodoh Tak Akan Kemana " Terdengar seperti sebuah kalimat klasik yang sudah sangat umum.. Tapi, apa jadinya jika seseorang tidak mempercayai itu ? " Bagaimana bisa orang yang sudah sekian lama tidak bertemu, akhirnya berjumpa kagi dengan cint...