19

310 11 0
                                    

Keesokan harinya.. mereka memulai kegiatan seperti yang sudah diberitahukan oleh dosen pembimbing mereka

Setelah kegiatan mereka selesai, ali dan prilly meminta izin untuk menginap dirumah icha karena ini adalah malam terakhir mereka berada disini. Pak lurah pun memastikan kalo ali dan prilly benar - benar menginap dirumah icha

Icha sangat manja kepada prilly seraya tak mau jauh dari prilly dan ali

" sayang.. umi dan abi besok pulang ke jakarta " ucap prilly kepada icha yang berbaring dipangkuan prilly sambil mengelus kepala icha

" icha pasti akan merindukan umi dan abi " icha bangkit dari tidurnya dan duduk diantara ali dan prilly

" nanti umi dan abi akan sering - sering ke sini kok " prilly mengelus pipi icha

" pokoknya umi sama abi harus janji sama icha ! " icha kini duduk dipangkuan ali

" iya sayang.. abi dan umi akan sering - sering kesini " ali mengelus kepala icha yang duduk dipangkuannya

Merekapun terlelap dalam keadaan duduk.. prilly bersandar pada pundak ali dan icha yang duduk dipangkuan ali pun bersandar pada dada ali

Pagi harinya.. prilly dan ali pamit pada icha dan kembali kerumah pak lurah. Kegiatan itu berlangsung dengan cepat hingga malam pun tiba. Mereka beristirahat setengah jam lalu kembali pulang kejakarta

Setelah 2 jam melalui perjalanan menggunakan mobil menuju stasiun jogja.. ali dan prilly yang tertidur pun segera memasuki kereta. Tak berapa lama setelah kereta melaju, ali dan prilly kembali tertidur. Hingga pada akhirnya prilly terbangun terlebih dahulu jam 8 pagi, ali terbangun dari tidurnya lebih lama satu jam dari prilly

" masih lama ya ? " tanya ali yang baru bangun dari tidurnya

" mungkin kita sampe jakarta sore hari " ucap prilly

" rasanya aku ingin segera membaringkan tubuhku yang sudah sangat lelah " sahut ali

" leher ku juga sakit " prilly memegangi lehernya

" lucunya.. masih muda, tapi sudah dipanggil umi " ali menggoda prilly

" kau juga tak kalah lucu.. abi ! " prilly berbalas menggoda ali

" kangen ya sama anak itu " ucap ali lirih

" iya.. dia anak yang menyenangkan " sahut prilly

" kita bahkan tak bertemu dengan neneknya yang lagi dirawat di klinik " ucap ali

" ahhh ali.. aku jadi tak tega kalau mengingatnya harus berada sendirian dirumahnya " sahut prilly lirih

" nanti kalau ada waktu, kita main kesana lagi ya " ucap ali

" kita harus balik kesana lagi " sahut prilly

Al pun menjemput prilly setelah prilly mengabarkannya nya kalau dirinya sudah hampir tiba dijakarta

" by " prilly berlari kecil dan menghambur kepelukan al

" aku sangat merindukan mu " al memeluk prilly dengan posesif

" aku lebih merindukan mu " prilly mendekap al erat

" hmm.. prill, sepertinya aku duluan ya. kevin sudah menjemputku didepan " ali beranjak dari tempat nya

" iya, salam ya buat kevin " sahut prilly yang kini sedang melingkarkan tangannya dipinggang al

Sepanjang perjalanan pulang, prilly tertidur karena sangat lelah. Al pun menggendong kekasihnya dan meletakannya diatas ranjangnya karena al tak tega membangunkan kekasihnya yang pasti sangat lelah

Prilly terbangun dari tidurnya dan memperhatikan ruangannya

" seperti nya, aku mengenali tempat ini " ucap prilly yang baru terduduk dari tidurnya

" belum seminggu kau meninggalkan kamar ini, masa sudah lupa " sahut milla yang menghampiri prilly dikamarnya

" seingatku, semalam aku.. " ucap prilly

" al menggendong mu ke kamar karena dia tak tega membangunkan mu yang terlihat sangat lelah " sahut milla

" kau habis berolahraga ? " tanya prilly

" iya, kali ini aku berolahraga bersama kekasihku " jawabnya sedikit menggoda prilly

" mengapa kau tak membangunkan ku ? " ucap prilly

" aku tak yakin kalau kau bisa berolahraga pagi hari ini, kau bisa masuk UGD seketika " sahut milla

" kenapa matahari terik sekali ? memang sekarang jam berapa ? " tanya prilly yang mata nya silau karena terkena sinar matahari dari jendela kamarnya

" jam 2 siang " jawab milla datar

" serius ? " prilly sedikit terkejut

" aku sudah membangunkan mu, tapi sepertinya badanmu seakan di lem oleh ranjangmu " ucap milla

" pasti al sudah menunggu kabar dari ku " sahut prilly sambil mengecek handphonenya

" lebih baik kau bersihkan dulu tubuhmu karena aku yakin, al tak ingin mendengar kekasih hatinya masih kecut dan belum sarapan pagi " ucap milla

" baiklah.. aku segera mandi " prilly berjalan gontai menuju kamar mandinya

Al menghampiri prilly yang sedang sendirian dirumahnya

" aku kangen sama kota jakarta, kita jalan - jalan yukk " ucap prilly

" kamu kan baru tiba kemarin, jadi kamu harus istirahat " sahut al

" sebentar saja sayang " rajuk prilly manja

" aku tak bisa melihatmu merajuk " al menggandeng tangan prilly menuju mobilnya

Al membawa prilly ke caffe langganannya. Tak berapa lama, al mendapatkan telepon dan meninggalkan prilly seorang diri. Prilly mengerti dengan kondisi al yang seperti nya dalam keadaan darurat

" prill, kenapa jalan sendirian ? " tanya seorang pemuda yang kemudian berjalan beriringan dengan prilly

" tadi aku berdua dengan kekasihku, tapi dia pergi setelah mendapatkan telepon darurat dari keluarganya " jawab prilly

" bagaimana kalau aku menemani mu ? " ucapnya

" hmm.. terimakasih sebelumnya kak, tapi aku harus menjaga perasaan kekasihku kak " sahut prilly yang kemudian berjalan meninggalkannya

Setibanya dirumah, prilly menceritakan sesuatu kepada milla

" mill.. aku belum memberitahukan mu sesuatu ya " ucap prilly

" tentang apa ? " sahut milla

" tentang al.. jadi, dia itu anak tante reva, cinta pertamaku mill " ucap prilly sumringah

" dari mana kau tahu ? " sahut milla

" kami berpapasan dengan tante reva dan dia menanggilnya dengan sebutan mama. tapi, dia terlihat sedang ada masalah dengan mamanya " ucap prilly

" kan sudah ku bilang, kalau jodoh itu tak akan kemana " sahut milla

" aku semakin yakin dengan perasaan ku kepadanya " ucap prilly dengan wajah yang berseri - seri

" semoga kalian selalu bahagia ya kedepannya " sahut milla yang ikut tersenyum bahagia bersama prilly

Kalau Jodoh Tak Akan KemanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang