Prilly dan milla bersantai sejenak diruang tamu dengan menonton acar tv pagi. Prilly sangat menyukai kartun, terutama doraemon. Sedangkan milla lebih menyukai acara gosip artis. Tak jarang kalau mereka harus bertengkar untuk menikmati hiburan pagi itu. Sepertinya, milla lah yang sering mengalah daripada prilly. Tak lama kemudian, bell rumah prilly berbunyi dan prilly segera membukanya. Prilly terdiam melihat sosok yang sedang berdiri dihadapannya
" what's up brohhhh " sosok itu kemudian merangkul prilly dan membuyarkan lamunannya
" yaampun, kevin ! " teriak prilly sumringah
" aku kira, kamu tak datang " ucap milla manja saat menghampiri prilly dan kevin
" mana mungkin aku tak datang sayang, aku kan sudah janji kepadamu.. tadi aku terjebak macet karena tadi ada yang kecelakaan didepan " sahut kevin yang kemudian meraih milla dan merangkulnya
" kalau sudah seperti ini, aku bisa apa ? " gumam prilly yang kemudian beranjak masuk kedalam rumah meninggalkan milla dan kevin
Sosok lelaki itu adalah kekasih milla yang bernama kevin julian. Sudah dua bulan mereka tidak bertemu karena kevin kekasih milla pergi liburan ke italia. Prilly yang sangat mengerti bagaimana milla merindukan kekasihnya pun membiarkan mereka menghabiskan waktu berdua. Siang harinya, kevin mengajak milla dan prilly untuk pergi makan siang diluar
" sayang, kenapa kamu mereserve tempat untuk empat orang ? " tanya milla bingung kepada kevin
" aku mengajak temanku, tidak apa - apa kan ? " jawab kevin
" tidak masalah kok, asalkan kau bertanggung jawab kepada cacing - cacing diperut ku " goda prilly kepada kevin sambil tertawa kecil
" cacing ? yang diperut mu itu anaconda prill ! " ledek milla sambil tertawa kecil
" masih anaconda kan ? bukan bapaconda ! " prilly menjulurkan lidahnya ke milla. Kevin yang melihatnya hanya tersenyum kecil. Kekasihnya dan sahabat kekasihnya ini memang sering meributkan hal - hal yang tidak begitu penting hingga membuat mereka terlihat konyol
" hey.. maaf ya telat " seseorang pun duduk dikursi sebelah kevin yang sedari tadi kosong
" kamu ? " ucap milla dan prilly bersamaan
" kalian udah kenal ? " tanya kevin bingung
" ali itu satu jurusan sama aku dikampus " jawab prilly
" kamu juga kenal sayang ? " tanya kevin kepada milla
" tidak, hanya saja tadi tak sengaja melihat prilly diantar pulang olehnya " jawab milla
" kevin itu tetangga ku, kami sudah bertetangga semenjak aku menginjak kelas satu SMP " ucap ali
" yaampun.. dunia sempit sekali ya " sahut prilly
Tanpa rasa jaim diantara mereka, mereka bisa begitu cepat akrab satu sama lain. Ali memang satu jurusan dengan prilly di kedokteran, milla mengambil jurusan komunikasi dan kevin mengambil jurusan ekonomi. Mereka yang ternyata satu universitas pun berencana untuk menyiapkan perlengkapan ospek yang akan dilaksanakan satu minggu lagi secara bersama
Setelah makan, mereka menghampiri sebuah gamezone. Milla yang sedang asyik bersama kevin pun terpisah dengan ali dan prilly. Ali dan prilly pun tak mau kalah dengan kevin dan milla. Mereka semua hanyut dalam kebersamaan dan mengakhiri nya dengan berfoto box
" lucu - lucu fotonya, rasanya aku ingin memfotonya dihp dan menguploadnya di instagram " ucap milla yang sedang memegang beberapa lembaran foto
" jangan upload yang ini ! pipi ku tembem sekali " sahut prilly
" memang pada dasarnya pipi mu tembem kan " ucap milla
" sudah.. sudah.. sesama tembem jangan saling meledek " kevin merangkul milla dan prilly
" sayang.. " milla merajuk kepada kevin
" eh, ali mana ? " tanya prilly bingung
" kau mencariku ? " goda ali kepada prilly
" jangan pede ! aku hanya khawatir kalau kau sampai hilang disini " ucap prilly
" kau pikir, aku anak kecil " sahut ali yang kemudian gemas dan mencubit pipi prilly
" sakit.. " prilly mengelus pipinya
" aku punya sesuatu buat kamu " ali memberikan sebuah permen lolipop kepada prilly
" ahhh.. makasih li ! ini cemilan kesukaan ku " prilly merebutnya dari tangan ali dan segera membukanya
" lihat kan ? siapa yang masih seperti anak kecil " ali berbisik ketelinga prilly, prilly hanya acuh dan kembali memakan lolipopnya
Mereka segera pulang kerumah karena hari sudah menjelang malam. Pagi - pagi sekali, milla sudah membangunkan prilly untuk berolahraga pagi disekitar komplek perumahannya. Kalau hari libur, milla dan prilly selalu berolahraga
" tante reva.. " prilly menghampiri sosok perempuan paruhbaya yang sedang duduk dibangku taman bersama seorang anak kecil
" hmm.. siapa ya ? " tanya perempuan itu seraya mengingat sosok prilly
" aprillya tante " prilly memperkenalkan dirinya
" yaampun, april ! kamu sudah besar ya " ucap reva
" tante, panggil saja aku prilly " sahut prilly
" oh iya prill, kamu sendiri saja ? " tanya reva
" tidak tante.. aku bersama milla, tapi dia sedang membeli minuman " jawab prilly
" nenek.. tante ini siapa ? " tanya gadis kecil itu
" aku tante prilly sayang, nama kamu siapa ? " jawab prilly
" aku vira tante " ucap gadis mungil itu
" umurnya berapa tahun ? " tanya prilly ke vira
" baru 5 tahun tante " jawab vira
" oh gitu.. tante reva, vira, sepertinya aku harus pamit, nanti milla bingung mencari keberadaanku" ucap prilly
" yasudah, hati - hati ya sayang " sahut reva ketika prilly beranjak meninggalkannya
Prilly dan milla yang sudah selesai olahraga pun segera kembali kerumah. Prilly menceritakan kepada milla bahwa dia bertemu dengan reva. Reva adalah tetangga mereka dari mereka kecil dan kemudian dia pindah setelah anaknya selesai SD
" tante reva yang punya anak lelaki sepantar kita kan ? " tanya milla sambil meletakan jus melon dihadapan prilly
" iya.. anaknya yang wajahnya blasteran arab itu loh " jawab prilly
" yang waktu itu sempet nolongin kamu dari anak - anak SMP yang jahil pas kita SD kan ? " tanya milla
" iya.. tapi aku heran deh, masa tadi dia bawa cucunya " jawab prilly
" kau yakin itu cucunya ? mungkin kau hanya salah duga ! bisa jadi itu keponakannya " ucap milla
" aku mendengarnya sendiri saat anak kecil itu memanggil tante reva dengan panggilan nenek " sahut prilly
" bukannya anaknya itu masih sepantar kita ya ? " tanya milla
" mungkin saja, itu cucu dari anak pertamanya " jawab prilly
" apa kau menanyakan alamatnya ? aku ingin sekali berkunjung kerumahnya " ucap milla
" tidak, aku lupa menanyakannya.. kau tidak mau menemui anak pertamanya tante reva kan ? " sahut prilly yang sedikit meledek milla
" tidaklah.. aku ini kan wanita setia ! lagi pula, kenapa aku harus mengejar - ngejar seorang bapak " ucap milla
" syukurlah kalau kau masih normal " goda prilly yang membuat milla mendengus kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalau Jodoh Tak Akan Kemana
Acak" Kalau Jodoh Tak Akan Kemana " Terdengar seperti sebuah kalimat klasik yang sudah sangat umum.. Tapi, apa jadinya jika seseorang tidak mempercayai itu ? " Bagaimana bisa orang yang sudah sekian lama tidak bertemu, akhirnya berjumpa kagi dengan cint...