15

267 10 0
                                    

Sepulang dari kampus, milla terlihat cemberut dan menggerutu kesal

" lagi ada masalah sama kevin ? " tanya prilly saat milla baru saja tiba dirumahnya dan duduk disampingnya

" tidak, aku kesal karena kevin akan mendapatkan partner perempuan dikelompoknya " jawab milla sambil memanyunkan bibirnya

" kenapa harus kesal ? pasti salah satu dari kelompok itu ada laki - lakinya kan ? " tanya prilly

" mereka hanya berdua " jawab milla sambil mendengus kesal

" ayolah, jangan posesif seperti itu, mereka kan hanya teman kerja " ucap prilly

" dulu aku sama kevin apa ? temenan kan ? " sahut milla

" trus kamu mau nya bagaimana ? mau ngintilin kevin terus ? " ucap prilly

" hmm.. sepertinya aku punya ide " milla tersenyum licik

Milla menyambut kedatangan kevin dirumah prilly sepulang kuliah. Tak berapa lama, ali pun datang kerumah prilly. Seseorang datang kerumah prilly dan prilly mempersilahkannya masuk

" maaf ya aku telat.. tadi kesasar, soalnya supir taksinya masih baru " perempuan itu duduk disebelah prilly yang duduk disebelah ali

" iya, tak apa - apa kok ghina " sahut kevin

Kevin dan ghina melaksanakan tugas bersama.. milla, prilly dan ali terus memperhatikan mereka

" prill, lihat deh.. si ali natap ghina kayak gitu banget " bisik milla kepada prilly

" sepertinya.. bukan kau saja deh yang akan posesif, tapi aku juga " balas prilly berbisik kepada milla

" puk.. puk.. prilly " milla menepuk pundak prilly

" kalian kenapa ? " tanya ali bingung melihat tingkah laku mereka berdua

" tidak kok.. tadi ada nyamuk dipundak prilly " sanggah milla yang kemudian menepuk pundak prilly berkali - kali

" masa sih ? " ali terlihat sedikit tidak percaya

Pukul 8 malam.. kevin menyudahi kerja kelompoknya bersama ghina

" kamu pulang naik apa ? " tanya kevin

" naik taksi vin " jawabnya lembut

" biar aku antar saja " ucap ali

" tidak usah.. aku bisa naik taksi kok " sahut ghina

" tak baik perempuan pulang malem - malem sendirian " ucap ali

" hmm.. " ghina terlihat bingung

" sudah terima saja.. lagi pula jam segini jarang taksi lewat sini " ucap kevin

" yasudah deh.. maaf ya jadi ngerepotin kamu " sahutnya lembut

Prilly menatap lirih kepergian ali dan ghina

" tak usah menatap lirih seperti itu, dia bukan milik siapa - siapa ! aku yang akan nyesek kalau sampe tuh cewek pulang sama pacar ku " ucap milla sambil beranjak masuk kedalam rumahnya

" iya sih.. emang aku bukan siapa - siapa dia, prill.. kau tak boleh cemburu ! " prilly menyusul milla yang terlebih dahulu masuk kedalam rumahnya

Prilly dan milla membaringkan tubuhnya atas ranjangnya dan berboncang - bincang

" sepertinya, kau harus memilih " ucap milla yang berbering disebelah prilly

" memilih ? apa maksudmu ? " sahut prilly bingung

" al dan ali.. kedua lelaki tampan blasteran arab. kau tak mungkin bersama keduanya kan ? " ucap milla

" mereka itu hanya sahabat ku " ucap prilly santai

" sahabat ? jangan bersembunyi dibalik kata sahabat ! tak ada persahabatan murni antara perempuan dan laki - laki, salah satu dari mereka pasti akan ada yang jatuh hati " sahut milla

" mereka berdua memang menyenangkan, tapi cara mereka untuk membuat ku bahagia itu memang jauh berbeda. ali dengan tingkahnya yang humoris dan tanpa jaim sementara al yang romantis dan perhatian. bagaimana aku bisa memilih diatara mereka yang jelas - jelas bisa menjadi pelengkap hidupku " ucap prilly

" perasaan mu tak akan selalu sama seperti saat ini, tinggal tunggu waktu yang tepat untuk memilih salah satu diantara mereka " sahut milla

" entahlah.. mungkin, saat salah satu dari mereka menyatakan cintanya padaku, aku akan membuka hati lebih dalam padanya " ucap prilly

" aku harap, pilihan mu nanti tak akan membuatmu kecewa apalagi terluka " sahut milla dan prilly hanya tersenyum kepadanya

Hari ini adalah hari sabtu. Seperti biasa, milla dan kevin pergi bersama, sementara prilly tetap dirumah. Bell rumah prillypun berbunyi

" siang nona manis " ucap pemuda tampan dihadapannya

" hey al ! tumben banget kamu kesini " sahut prilly

" aku rasa, perempuan cantik ini sedang sendiri dirumah, jadi aku rasa, tak ada salahnya kan mengajaknya pergi " ucap al

" hmm.. kamu masuk dulu yuk, biar aku ganti baju dulu " sahut prilly yang kemudian menggandeng al masuk kedalam rumahnya

Saat prilly akan menghampirinya, al menatap prilly terpana. Mengenakan sebuah dress berwarna violet dengan cardigan lengan panjang berwarna putih, mengenakan wedges berwarna senada dengan dressnya dan sedikit make up diwajahnya, membuat prilly berbeda dari biasanya

" sebenarnya, kau akan mengajak ku kemana ? " ucap prilly sambil berjalan menghampirinya

" ketempat yang spesial untuk orang yang sangat spesial " sahut al tersenyum

" kau penuh kejutan " ucap prilly yang kemudian digandeng oleh al menuju mobilnya

Sepanjang perjalanan, al menyetel musik bernuansa roman dan akhirnya mereka tiba sebuah pantai. Terdapat restaurant sefood yang memang letaknya dipinggir pantai dan mereka beranjak ke tempat itu

" mengapa tempat ini sepi ? " tanya prilly yang kemudian duduk di kursi

" sama seperti hatiku " jawab al yang kemudian duduk di hadapan prilly

" maksudmu ? " tanya prilly bingung

" apakah kau bersedia mengisi hatiku yang sepi ? " al menggenggam tangan prilly dengan penuh harapan

" al.. " prilly menutup mulutnya dengan tangan kirinya, air mata yang menggenang di matanya pun akhirnya jatuh

" jadi bagaimana ? " tanya al

" aku bersedia " jawab prilly, al segera bangkit dari duduknya dan memeluk prilly, prilly pun memeluk al balik

Mereka makan siang bersama dan setelah itu mereka melakukan perjalanan menuju pulau bintan yang ada diseberang pantai ini untuk melihat sunset

" belum pernah terfikir dibenakku, kalau saat ini aku akan berada di bawah langit senja, menyaksikan matahari terbenam bersama orang yang menjadi matahariku dan menikmati sebuah lolipop kesukaanku " ucap prilly yang sedang bersandar di bahu al

" tuhan mempertemukan kita begitu cepat, secepat rasa yang tumbuh dihatiku untukmu, aku menyukai mu dan aku akan menyukai apa yang kamu suka " sahut al yang kemudian merangkul prilly dan mengelus lembut kepala prilly sambil memakan lolipop yang dipegang oleh tangan kanannya

Rasanya, mereka ingin menghentikan waktu sejenak dan membiarkan moment itu berlangsung lebih lama. Namun apa daya ? mereka harus kembali pulang karena hari sudah mulai malam

Kalau Jodoh Tak Akan KemanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang