11

243 9 0
                                    

Pagi ini.. awan terlihat sedikit mendung dan membuat prilly makin bermalas - malasan dikasurnya. Namun dia sangat malas mendengarkan ceramah pagi dari milla dan dia bergegas untuk membersihkan badannya. Prilly yang sudah rapih akhirnya menghampiri ali yang sudah menunggunya diruang tengah sedari tadi

" ciehhh.. seperti nya ada yang kangen nih " prilly menghampiri ali dan duduk disebelahnya

" ohh.. mau ngeledek ya, hmm.. kayaknya enak nih kalo pagi - pagi ada yang naik bisa kota " sahut ali

" ali.. kan cuma bercanda, hehe " prilly memamerkan gigi putihnya

" yuk kita berangkat " ali bangun dari duduknya dan menggandeng prilly

Didepan rumahnya.. prilly terdiam sesaat sambil memperhatikan awan yang terlihat sedikit mendung

" kau yakin kita akan berangkat naik motor ? " tanya prilly

" memang nya kenapa ? kau takut masuk angin ? " jawab ali

" bukan.. ini kan mendung, kalau hujan dijalan bagaimana ? " tanya prilly

" kau takut dengan hujan ? ayolah prill, kita bisa berteduh nanti " jawab ali

" bukan begituuu.. kalo hujannya tiba -tiba besar trus kita tak sempat berteduh, bagaimana ? aku tak mau sampai dikampus dengan keadaan yang basah kuyup " ucap prilly

" ternyata.. seorang prilly peduli sama penampilan juga ya " goda ali

" ini bukan masalah penampilan li ! kalau kita basah kuyup trus kedingin trus demam dan tak bisa mengikuti praktek besok bagaimana ? " ucap ali

" woyyyy.. kalau kalian berdebat seperti itu, hujannya keburun turun " teriak milla dari depan rumah prilly

" yasudah, sekarang kita langsung berangkat " prilly naik keatas motor ali dan ali segera melajukan motornya

Hujan yang dicemaskan pun tak turun, tapi langit masih terlihat mendung. Prilly dan ali hari ini pulang sore, sepertinya langit terlihat semakin mendung dan membuat prilly galau untuk pulang

" aduh.. cuacanya labil banget deh ! mendung, tapi tak hujan " ucap prilly sambil menatap langit

" ya bagus dong.. bukannya kau berharap hujan tak turun " sahut ali

" kalau hujan nya turun.. kan aku bisa naik taksi, tapi kalo hujannya tak turun.. aku lebih baik pulang bersamamu, gratis ! " ucap prilly yang sedikit tertawa kecil

" intinya, sekarang kau mau pulang apa tidak ? " sahut ali yang kemudian berjalan mendahului prilly

" oke.. aku ikut pulang bersamamu " prilly mengikuti ali

Merekapun sampe dirumah prill dan hujan rintik - rintik udah mulai turun. Ali segera pulang tanpa mampir terlebih dahulu kerumah prilly. Prilly masuk kedalam rumahnya dan mendapati milla sedang memasak mie rebus

" ali udah pulang ? " tanya milla sambil memasak

" iya.. dia nekat pulang, padahal tadi sudah gerimis " jawab prilly

" hanya gerimis kan ? kevin saja hujan - hujanan demi diriku " ucap milla

" jelaslah.. dia kan pacar mu ! pacar yang akan memperlakukan mu like a princess " sahut prilly

" not like a princess but like a queen ! " milla tersenyum kecil

" milla.. kau sedang memasak ! jangan coba - coba ngebayangin kevin dan membuat air rebusan mie itu meluber " ucap prilly

" tak bisa apa kau melihat sahabatnya senang sedikit " sahut milla sambil memanyunkan bibirnya

" helloooowwww.. bukannya hampir tiap hari kau dan kevin bermesraan didepanku ? " ucap prilly

" hahaha.. gitu saja sewot " milla mencubit pipi prilly

" oh iya.. kevin tak dateng ? " tanya prilly

" tidak tahu, dia belum mengabariku sejak pulang dari kampus " jawab prilly

" ehh.. bunyi bell tuh " ucap milla

" yasudah.. biar aku yang bukakan pintunya " sahut prilly

Prilly membuka pintu dan yang datang ternyata adalah..

" honeyyy " milla menghampiri kevin sambil membawa mie rebus buatannya

" my babyyyy " kevin menghampiri milla

" kamu bawa apa ? " tanya milla

" aku bawain wedang buat ngangetin badan kamu " jawab kevin

" tak perlu pake wedang kok, kan kamu sudah menghangatkan aku " ucap milla yang kemudian mendekap kevin

" kesayangan aku kedinginan ya " kevin membalas dekapan milla

" ehemmm !!! " prilly mencoba mencari perhatian

" kenapa prill ? kau kedinginan ? mau dipeluk juga ? " tanya milla

" boro - boro kedinginan.. yang ada kepanasan ! " jawab prilly yang kemudian meminum wedang jahe yang dibawakan kevin

Tak berapa lama, bell rumah prilly kembali berbunyi dan kali ini adalah..

" hey " sapa prilly kepada tamunya itu

" aku tak sengaja lewat depan rumahmu dan aku pikir, tak ada salahnya jika aku mampir sebentar " sahut pemuda itu

" kenapa harus sebentar ? lama juga tidak apa - apa " ucap prilly

" ini aku bawakan cappucino dari caffe langganan mu, kebetulan aku dari sana. cuaca seperti ini, rasanya sangat cocok untuk meminum cappucino hangat " sahut pemuda itu

" terimakasih al ! kita masuk yuk, kebetulan kevin sedang main kesini " prilly menggandeng al masuk kedalam rumahnya

" hey bro " sapa kevin saat al hendak menghampirinya diruang tengah

" hey vin " al duduk disebelah kevin dan prilly duduk disebelah al

" dari mana al ? " tanya milla

" habis dari caffe, mencari seseorang yang biasanya duduk sendirian disana " jawab al dan prilly segera tersipu malu

" aku mengerti maksudmu al " kevin mengangguk - anggukan kepalanya

Prilly membuatkan mie rebus untuk mereka

" aku rasa, cacing - cacing diperutmu mulai menari - nari " prilly meletakan sebuah mangkok besar yang berisi mie rebus ditengah - tengah mereka

" bagaimana kau tahu ? cacing- cacing diperutku sudah mulai bertingkah " al tertawa kecil

" menunggu ku di caffe pada jam yang biasa aku datangi, pasti membuatmu menunggu lama " ucap prilly

" tak melihat mu sehari saja, membuatku risau " sahutnya

" kita kan tak setiap hari ketemu " ucap prilly

" tapi kau selalu hadir dalam hari - hari ku, walau hanya lewat mimpi " sahut al yang membuat prilly tersipu malu

Merekapun berbincang - bincang lumayan lama sampai larut malam. Seperti biasa, kevin dan al akhirnya pulang. Biasanya, dalam keadaan seperti ini, milla dan prilly akan meminta kevin untuk menginap, mungkin mereka tidak enak dengan al yang belum begitu dikenalnya

Kalau Jodoh Tak Akan KemanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang