Hari ini.. prilly, milla, kevin dan ali berencana untuk membeli perlengkapan ospek mereka disebuah pusat perbelanjaan bersama
" vin, kenapa kau membawa motor ? " tanya prilly kepada kevin yang baru saja masuk kedalam rumahnya
" kalau naik mobil, kita bisa terjebak macet dan seketika lumutan " jawab kevin
" terus, aku bagaimana ? " tanya prilly
" bukannya kamu akan berangkat bersama ali ? " ucap milla
" entahlah.. sepertinya dia tidak datang " sahut prilly
" siapa yang tak datang " suara itu membuat suasana hening seketika
" ali.. aku kira kau tak datang " ucap prilly
" maaf.. aku terjebak macet karena membawa mobil " sahut ali
" bagaimana kalau kita naik mobil saja bersama - sama" ucap milla
" iya.. sepertinya tidak lucu kalau kalian sampai duluan disana " sahut prilly dengan sedikit tertawa kecil
" ok.. aku titip motor ku ya dirumah mu " ucap kevin, prilly hanya mengangguk
Ali yang menyukai musik rock sama seperti prilly dan kevin pun menyetel nya sepanjang perjalanan menuju pusat perbelanjaan, sementara milla hanya mendengus kesal melihat ketiga sahabatnya ini mendengarkan dan ikut mendendangkan musik rock itu. Setelah membeli perlengkapan ospeknya, mereka pun mengerjakan tugas ospek mereka dirumah prilly
" yaampun, aku tak bisa membayangkan saat nanti aku harus mengenakan atribut ini " ucap prilly sambil memegang papan nama nya
" kalau dasarnya cantik, mau seperti apapun akan terlihat cantik " sahut ali
" itu terdengar seperti sebuah gombalan " ucap prilly datar
" zaman sekarang itu ya.. kalau berkata manis, selalu dibilang gombal " sahut ali yang kemudian menggeleng - gelengkan kepalanya
" li.. kau itu harus belajar sama pakarnya " kevin membanggakan dirinya
" sudahlah.. kalau kalian terus berdebat seperti ini, pekerjaan kita tidak akan selesai " ucap milla menengahi perdebatan antara prilly dan ali
Mereka mengerjakan perlengkapan ospek hingga larut malam. Karena hari sudah larut malam, milla meminta kevin dan ali untuk menginap dirumah nya. Ali dan kevin pun menyetujui nya dan mereka berdua tidur dikamar tamu tepat disebelah kamar prilly dan milla
Seperti biasa.. milla dan prilly bangun dipagi hari untuk berolahraga. Mereka mencoba membangunkan ali dan kevin namun tak ada tanda - tanda mereka akan bangun. Prilly dan milla pun memutuskan untuk berolahraga berdua. Sepulangnya berolahraga, milla dan prilly membuatkan sarapan untuk mereka
" morning.. " kevin menghampiri milla dan prilly yang sedang duduk di sofa ruang tengah
" morning too honey " milla menyambut kevin yang duduk disebelahnya
" ali belum bangun ? " tanya prilly
" entahlah.. aku hampir tak bisa membedakan dia itu tidur atau pingsan " jawab kevin
" yaudah.. biar aku coba membangunkannya " prilly pun beranjak menuju kamar tamunya
Ali masih terbaring lelap dibalik selimut tebalnya, prilly yang sudah kehabisan ide untuk membangunkannya, akhirnya menarik selimutnya dan seketika..
" aaaaaaaa.... " teriak prilly sangat kencang
" berisik banget sih " ali pun bangkit dari tidurnya
" kenapa kau tak mengenakan pakaianmu ? " tanya prilly
" yaampun.. segitu kagetnya melihat cowok sixpack " goda ali yang kemudian turun dari ranjangnya dan menghampiri prilly
" ada apa ? " tanya milla tergesa - gesa
" tidak.. prilly hanya terkejut melihat aku yang hanya bertelanjang dada " jawab ali santai
" yaampun prill ! ali kan hanya bertelanjang dada bukan bertelanjang bulat ! " ucap milla
" kau kan sering melihat kevin seperti itu, kalau aku ? aku bahkan tidak pernah melihatnya sedekat ini " sahut prilly
" pakai baju mu, kita sarapan dibawah " ucap kevin yang kemudian beranjak keruang makan
" jangan seperti itu lagi jika kau menginap dirumahku " prilly kemudian beranjak dari tempatnya mengikuti kevin dan milla yang telah lebih dahulu turun keruang makannya, ali pun mengenakan bajunya dan ikut beranjak menuju ruang makan
Mereka pun makan bersama dalam suasana yang sepertinya agak kecut karena mereka berempat belum mandi dan merapihkan diri. Setelah membersihkan diri, ali dan kevin segera pulang kerumahnya, apalagi besok adalah hari pertama ospek, mereka harus mempersiapkannya dengan baik, karena ospek mahasiswa itu biasanya lebih susah dan sangat menyulitkan
Kevin dan milla terlebih dahulu berangkat ke kampus dengan menggunakan motor, sementara prilly masih menunggu ali yang akan menjemputnya. Ali tiba dirumah prilly, dia memandang prilly dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak saat prilly berjalan menghampirinya
" mengapa kau menatapku seperti itu ? apa kau ingin menertawakanku ? " ucap prilly yang baru saja masuk ke mobil ali. prilly terlihat sedang dikuncir dua, mengenakan rok span sedengkul berwarna hitam dan mengenakan kemeja putih pendek dengan papan nama yang menggantung dilehernya dengan dihiasi beberapa permen
" kau semakin menggemaskan seperti itu " ali mencubit pipi prilly
" gombalan mu tak akan membuatku lebih baik dengan penampilan ku yang seperti itu " ucap prilly datar
" memang terlihat konyol, aku pun merasa aneh kepada diriku " sahut ali yang kemudian melajukan mobilnya
Prilly, milla, ali dan kevin tidak satu kelompok ospek, karena mereka di campur antara jurusan satu dengan jurusan yang lainnya. Tempat mereka saling terpisah jauh, sehingga mereka tidak bisa melihat antara satu dengan yang lainnya
" sepertinya permen yang harusnya ada dipapan nama ini kan 20 biji, kenapa hanya 15 ? " ucap salah satu senior laki - laki dengan jutek
" bagaimana tidak berkurang ? teman kakak saja dengan enaknya mengambil punya saya " sahut prilly dan membuat mata senior itu membulat
" kau berani menjawab ? " ucap senior itu mulai emosi
" mengapa tidak ? saya kan hanya berbicara fakta yang ada ! " sahut prilly datar
" sumpah ya ! kau itu junior paling songong yang pernah saya temukan " ucap senior itu
" trus kakak mau apa ? mau menghukum saya ? maaf ya kak sebelumnya.. saya tidak akan pernah mau melaksanakan hukuman apapun yang tidak saya perbuat ! " sahut prilly datar
" kau memang pantas dihukum ! " ucap senior itu
" dihukum atas dasar apa ? memangnya itu kesalahan saya ? kenapa kakak tidak menghukum temen kakak yang pada usil mengambil perlengkapan ospek kami dengan sengaja " sahut prilly santai
" kenapa kau tak mencegahnya ! " sentak senior itu
" kenapa harus saya cegah ? sepertinya temen kakak tidak sanggup membeli permen sehingga harus mengambil punya peserta ospek " prilly meremehkan senior itu
" apa kau bilang ? " sentak senior itu lagi
" udahlah ky.. tak ada untungnya berdebat dengan junior songong ini " ucap senior laki - laki yang lain
" nah itu kakak tahu kalau tak ada untungnya " sahut prilly yang membuat senior - senior itu menahan amarah didadanya dan mendengus kesal sementara prilly hanya tersenyum licik
Senior itu menatap prilly dengan tajam dan prilly menatapnya balik dengan tatapan santai. Prilly memang seseorang yang sangat berani terutama saat dirinya benar
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalau Jodoh Tak Akan Kemana
Rastgele" Kalau Jodoh Tak Akan Kemana " Terdengar seperti sebuah kalimat klasik yang sudah sangat umum.. Tapi, apa jadinya jika seseorang tidak mempercayai itu ? " Bagaimana bisa orang yang sudah sekian lama tidak bertemu, akhirnya berjumpa kagi dengan cint...