Ardiah
Seperti manusia biasa lainnya hidupku juga tidaklah sempurna, masalah pun datang dan pergi. Namun semenjak kehadiran Nata dalam hidupku rasanya dunia lebih berwarna. Aku yang pada dasarnya lebih suka diam entah kenapa sejak bersamanya rasanya seperti menemukan dunia baru. Aku merasakan hal yang belum pernah ku rasakan sebelumnya. Entah bagaimana caranya yang jelas kehadirannya berhasil membuat hari-hariku sedikit lebih bahagia.
Jujur saja kurasa hari-hariku semakin ceria dengan adanya dia, membuatku merasa lebih hidup. Meskipun dia tidak menyadari bahwa sesungguhnya kehadirannya memberi warna baru pada jiwaku. Mungkin aku terlalu berlebihan tapi rasanya dunia lebih indah. Sikapnya yang menurutku sangat unik justru membuatku makin kagum dengannya.
Ah...kadang aku beranggapan jangan-jangan dia alien yang menyamar jadi manusia. Dibalik sikapnya yang kadang cuek, tanpa sadar dia memberi perhatian yang tulus membuatku merasa nyaman. Sikapnya yang over protective membuatku merasa aman dan terlindungi. Meskipun dingin terkadang sifat manjanya yang tiba-tiba muncul mampu mengukir senyum di bibirku. Dengan wajah yang serius dia mampu mengeluarkan joke hingga tawa tak pernah absen dia hadirkan. Rasanya kalau ingin mengurai semua tentangnya tidak ada habis-habisnya.
****************************
"Kamu kenapa Di....??" Val tiba-tiba membuat aku tersadar dalam lamunanku
"Ha....ga apa-apa kok...btw Nata mana...??" jawabku tergugup dan berusaha mengalihkan pembicaraan
"Nata masih dijalan.....please kamu ga usah ngalihin pembicaraan de..." rasanya aku tidak bisa lolos dari Val, dia memang sepertinya sudah mengenali setiap tingkahku
"Diii...iiii...." Val mulai merajuk melihatku yang masih terdiam.
"Beneran Val...aku ga kenapa-napa..." jawabku dengan sangat yakin
"Di.....aku kenal kamu udah lama....jadi kamu ga usah bohong sama aku deh..." ujarnya sambil menatapku dengan mata seriusnya. Kalau melihat Val seperti ini maka tak ada jalan lain selain menyerah
"Hmmm...entahlah..aku sendiri masih bingung Val..." rasanya tidak ada gunanya untuk menghindar dari Val, mungkin dengan bercerita dengannya akan menjawab segala kebingungan yang melandaku beberapa bulan terakhir ini
"Makanya kamu cerita donk...siapa tahu kita bisa cari solusinya bareng-bareng.." ujar Val yang hanya kubalas dengan anggukan
"Val....." aku memelankan suaraku, rasanya masih ada keraguan untuk menceritakan semuanya padanya. Aku hanya takut dengan jawabannya
"Iyya Di....buruan cerita..." ujarnya yang tak sabaran lagi mau mendengar ceritaku
"Tapi kamu jangan marah atau malah menertawaiku ya..."
"Aduh Di....bruan deh..." aku hanya tersenyum melihatnya yang mulai kesal
"ih...malah senyum-senyum lagi...mau cerita sekarang atau aku harus paksa dulu...?" dengan tersenyum licik dia mulai makin mendekatkan dirinya padaku
"Iyya...iyaa....." dengan segera aku menjawabnya, karena aku tahu melihatnya terseyum seperti itu dai pasti mau menggelitikku
"Gitu donk.." ujarnya sambil kembali keposisi semula
"Val...hm......hm..anu...hm.."
"Astaga Di....... jangan bilang kamu hamil...???" dengan cepat Val memotong pembicaraanku dan melotot padaku dengan ekspresi shock.
"Bukaaannn....lagian gimana caranya....???" ujarku yang lebih terkejut mendengar pernyataanya. Bisa-bisanya dia menyimpulkan seperti itu
"Iyya juga sih...lagian selama ini kamu selalu menolak semua pria yang mendekatimu..." dengan nada menyindir dia tersenyum padaku.