PART 9 MEET UP

641 37 5
                                    

kiri pict Damian : kanan pict Dave :)
maaf ya kalau ada kata kata sedikit fulgar  :)

untuk Anisa Anggraini dan Nila Savira cepat ya bantu kasih ide hahahah

Nala hampir tertidur saat mendengar langkah sepatu pria di dalam penthouse. Ia langsung terjaga. Matanya menyipit memperhatikan siapa yang datang.

"Selamat malam, nona. Saya Jack, anak buah Mr Corbyn," pria itu membungkuk memperkenalkan dirinya. "Sebelum nya saya meminta maaf jika saya tibatiba masuk dan mengagetkan anda." Jack menambahkan.

Nala pernah melihatnya, pria itu terlihat membawa beberapa kantung besar seperti barang belanjaan. Label terkenal tertera di setiap kantung belanjaan yang dibawanya itu.

"Tidak apa apa Jack. Tapi bisa kah kau sedikit berteriak saat masuk ke penthouse ini, terlebih jika aku sedang sendirian. Biar aku tahu jika itu kau yang datang," Nala tersenyum kepada Jack Pria itu yang kini tengah bingung dengan permintaan Nala. Bagaimana mungkin ia berteriak jika ia datang ke penthouse milik tuannya?

"Baik nona akan saya lakukan," Jawab Jack yang tampak bingung. " Nona, saya ingin memberikan pesanan dari Mr Corbyn untuk anda." jack menyerahkan kantung beberapa kantung belanjaan untuk Nala.

Nala menerima kantung belanjaan itu dan segera mengintip isinya.

"Ini semua untuk ku Jack ? Ku pikir kau salah," Nala mengernyit bingung membuka kantung belanjaan itu satu persatu.

"Maafkan saya nona tetapi saya yakin ini tidak mungkin salah. Mr Corbyn sendiri yang menyuruh saya membelikannya untuk anda."

Nala menatap Jack bingung. Sepertinya pria itu telah berkata jujur. Ia melihat kembali ke tas belanjaan yang ada di depannya. Hampir semua kantung berisi kemeja kerja pria dan semuanya berwarna putih! What the h*ll ! Apa maksutnya ini . Yah. .. walaupun ada banyak juga pakaian dalam untuknya dan juga beberapa perlengkapan mandi dan lain sebagainya. Namun ia masih berfikir sepertinya Damian pasti berbelanja untuk dirinya sendiri.

"Jack kau lihat ini semua pakaian untuk laki laki?" Nala memastikan jika Jack pasti salah dengan semua ini.

"Tidak nona, kalau anda tidak percaya. Anda bisa menanyakannya langsung dengan Mr Corbyn," jawab Jack sopan.

Nala menghela nafas. "Kau panggil saja aku Nala . Aku bukan bosmu. Santai sajalah dengan ku Jack."

Jack tampak berfikir, lalu ia mengangguk. "Baiklah hm .. Nala. Apa anda membutuhkan sesuatu ? Jangan sungkan untuk mengatakannya."

"Tidak ada Jack. Sepertinya aku akan pergi tidur. Apa kau tidak keberatan tidur di sofa ini Jack? Tempat ini terlalu besar dan aku sedikit merasa takut."

"Baik nona umm .. maksud saya Nala. Saya akan berjaga disini."

Nala beranjak menaiki tangga dan membawa barang-barang itu menuju kamarnya.

                                     ****

Dave tiba lebih dulu, ke salah satu bar terbesar di London. Tentu saja bukan bar yang bisa didatangi oleh sembarang orang. Hanya orang dari kalangan tertentu saja yang berada di tempat itu. Kini ia sedang duduk menunggu Damian datang. Lama sekali orang itu, padahal ia yang mempunyai rencana. Dave menyesap wine mahal yang dipesannya.

Tak lama, seseorang tengah menepuk bahunya. Ia menoleh dan mendapati Damian sudah duduk di kursi bersebelahan dengannya.

Damian mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Sedari tadi, bahkan sejak ia memasuki tempat tersebut sudah banyak wanita yang memperhatikannya. Tak sedikit diantara mereka yang mencoba mencari perhatian darinya. Begitu juga dengan Dave. Mereka menjadi pusat perhatian. Jika Dave sama sekali tidak berminat dengan wanita di bar itu, berbeda hal nya dengan Damian, namun entah mengapa malam ini belum ada wanita yang berhasil mencuri perhatiannya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang