PART 24 Penyelidikan

671 35 13
                                    

Pict : Dave Nala Damian :)

Maaf ya guys, pgn cepet tamatin tp apa daya lg abs ide. Ini segini dl ya biar seru. Dan semoga suka. Krn makin gaje nih perasaan, minta masukannya ya biar next bs bagus updateannya. Akunya udh ngayal cerita lain soalnya hahahha jdnya lupa ngayalin kelanjutan cerita ini *curhat ! Semoga beberapa part lg tamat deh :) mau di singkat ceritanya apa di biasa aja nih teman teman ? Kalo biasa mgkn genepin part 30 end :)

Cuss dl deh yuk :) happy reading :)






"Jiiiiimmmmmmm !" Nala berteriak memanggil Jim. Dan laki laki itu datang tergopoh gopoh, dengan wajah terkejut.

"Mengapa ini bisa yang terjadi padanya ? Sekarang cepat bantu aku, Jim jaga Kate sementara aku mencari taxi. Kau bisa menggendongnya setelah aku mendapatkan taxi! Jean tolong bantu aku mencari taksi, kumohon," teriak Nala panik.

Jim menggangguk. Berbeda dengan Jean, wanita itu hanya menatapnya datar. Ekspresinya tidak terbaca. Namun, ternyata ia mau melangkah dan berjalan keluar mengikuti Nala untuk mencarikan taksi.

Setelah mendengar suara gelas terjatuh dari ruang kerjanya. Leona segera berlari ke arah suara. Dan kini ia terkejut melihat apa yang terjadi. Kate sedang kesakitan sambil berteriak bayinya !

"Apa yang terjadi Jim ?"

"Saya tidak tau Miss. Saya kemari sudah melihatnya berteriak kesakitan seperti ini! Miss Nala dan Miss Jean baru saja keluar mencari taxi."

"Ayo kita menunggu didepan. Kau bisa mengangkatnya Jim, cepatlah !" Leona berteriak.

-------------------------------------------------------

Flashback *

Jim sedang membuatkan minuman yang dipesan Nala dan Kate. Ketika akan menekan air panas di dispenser, ternyata air didalamnya sudah habis. Jim pun memutuskan mengambil galon air di tempat penyimpanan barang di letaknya agak jauh, di ruang belakang butik. Sehingga ia terpaksa meninggalkan pantry sebentar.

Tanpa diketahui Jim, sepasang mata sedang memperhatikannya sejak tadi. Seseorang yang sudah menunggu kesempatan ini untuk melaksanakan aksinya. Ternyata ia tidak harus mencari alasan untuk menyuruhnya melakukan sesuatu demi melancarkan aksinya.

Setelah pantry kosong, orang itu mencampurkan sesuatu di cangkir teh yang sudah diberi gula. Bubuk berwarna putih dari dalam sebuah kapsul yang warnanya menyerupai gula. Sehingga sekilas terlihat tidak terlalu kontras dan tentu itidak mudah untuk membedakannya.

Selain itu, tidak sulit untuknya mengetahui gelas mana yang merupakan minuman untuk Nala. Kate penggila kopi, semua pegawai butik pasti mengetahuinya. Sehingga cangkir satunya pastilah milik Nala. Beberapa kali ia juga sempat melihatnya meminum teh, pasti ini cangkir teh untuknya. Setelah memasukan obat itu, cepat cepat ia meninggalkan pantry agar tidak ada yang mengetahui aksinya.

-------------------------------------------------------

Taxi membawa Nala, Kate dan Jim ke rumah sakit terdekat. Para petugas medis di ruang ICU segera menangani Kate. Nala tak henti menangis dan menyalahkan dirinya sejak tadi. Tak ada bedanya dengan jim, ia merasa kuatir, bagaimanapun dirinya pasti disalahkan dalam hal ini. Tapi yang terpenting baginya tidak ada hal buruk yang menimpa sahabatnya itu.

-------------------------------------------------------

Chris mendapat telepon dari Damian. Begitu ia mendapat kabar dari Leona, ia langsung mengabari sepupunya mengenai kejadian yang baru saja menimpa Kate. Chris begitu terkejut ! Ia langsung mematikan telepon Damian, setelah diberitahu perihal kondisi Kate. Chris yang saat itu sedang berada di Irlandia, langsung bertolak dengan pesawat pribadinya ke London. Begitu juga dengan Damian, ia langsung meminta Jack untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Ia begitu mengkhawatirkan Nala dan juga Kate.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang