PART 15 Penculikan !!

1K 35 9
                                    

Pict : Damian :
Mohon perhatiannya bab ini ada unsur 17 +   semoga menanggapi dengan bijak ya :)  maaf jika byk kurang :) jujur aja susah bgt bikin part ini :) oia terimakasih yang udh comment , udh vote , udh masukin novelku di list bacaan favorite nya :) smoga kalian suka .. Tetep ditunggu masukannya ya :)



Jack menghubungi beberapa anak buahnya yang tengah berjaga di depan gedung. Tak membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk tiba di toilet tempat acara pernikahan itu berlangsung. Jack sudah menunggu mereka, dengan cepat ia memerintahkan 2 orang anak buahnya untuk memeriksa ke dalam toilet. Untung saja tempat itu sedang sepi sehingga memudahkan mereka memeriksa keadaan sekitar tanpa menimbulkan kecurigaan para tamu yang hadir.

"Tidak ada siapapun didalam bos," anak buah Jack muncul dari dalam toilet perempuan.

"Sial ! Segera periksa tangga darurat itu. Orang itu pasti membawa nya ke atas, mengingat aku sejak tadi berada disini dan ini lorong satu satunya keluar menuju ballroom. Pasti dia membawanya ke atas, tidak salah lagi. Kau berjaga di pintu darurat lantai satu. Kau lantai dua dan kau ikut denganku ke lantai tiga. Jangan bertindak gegabah dengan membuat keributan tamu yang menginap. Kita bahkan tidak tahu ke kamar nomor berapa mereka membawanya. Tidak mungkin kita mengetuk satu persatu pintu itu. Bila ada petunjuk hubungi aku," Jack memberi instruksi anak buahnya sambil menaiki tangga dengan cepat. Sepelan mungkin agar langkah mereka tidak terdengar. Pengintaian pun dimulai. Tidak ada tanda tanda yang dapat memberikan mereka petunjuk. Jack mulai berfikir ia harus segera menemukan kamar yang diduga tempat menyandera wanita tuannya.

"Kau cepat periksa bagian resepsionis, cari daftar tamu atas nama John Handerson. Atau nama lain yang mencurigakan. Kau tau bukan daftar nama nama saingan bisnis Mr Corbyn ? Aku yakin aku tidak salah lihat, ya itu pasti dia ! Walaupun aku tidak melihatnya dari dekat. Bayar berapapun agar pihak hotel mau memberimu informasi. Aku yakin mereka tidak akan memberikannya dengan mudah. Aku percaya aku bisa mengandalkanmu. Pergilah !" Jack menyuruh salah satu anak buahnya mencari informasi. Jack mengira ngira hotel mewah ini kurang lebih memiliki 150 kamar. Tentu tidak akan terlalu sulit untuk memeriksa daftar tamu yang menginap malam ini. Ia tidak bisa menunggu diam saja disini sementara tidak ada tanda tanda yang dapat memberikan mereka petunjuk keberadaan Miss Nala.

2 menit .. 5 menit.. Ponselnya bergetar. Jack mengangkat panggilan salah satu anak buahnya.

"Bos saya melihat Nona Brenda keluar dari kamar 210."

Anak buah Jack memberikan informasi yang mengejutkan. Apa hubungannya mantan kekasih atasannya dengan hal ini. Pasti ada kaitannya, tidak salah lagi. "Biarkan dia pergi. Yang terpenting saat ini adalah menemukan Miss Nala. Tunggu aba aba dariku. Aku akan kesana. Kita akan coba masuk ke dalam kamar itu, setelah kau memastikannya pergi dari tempat ini. Sebelumnya aku akan menelepon Mr Corbyn."

Jack mematikan telepon sambil menuruni tangga darurat ke lantai dua. Satu lantai di bawah tempatnya berjaga. Kemudian ia menekan emergency callnya , tentu nomor telepon tuannya.

"Sh*T !!!! Mengapa kalian bisa lengah? Beri tahu aku dimana keberadaan kalian," Damian panik ia tak henti mengumpat. Ia tidak mengira bahwa tempat ini cukup berbahaya dan bisa bisanya Nala lengah dari pengawasannya. Mengapa mereka mengincar Nala, tentu wanita itu tidak bisa melawan. Setidaknya jika mereka mengincarnya, ia tidak akan membiarkan mereka berhasil. Para pengecut itu pasti akan habis ditangannya. Harusnya dia lebih berhati hati. Sejak tadi perasaanya memang tidak enak, Nala lama sekali berada di toilet. Baru ketika hendak menyusulnya, ponselnya bergetar dan mendapat panggilan masuk dari Jack.

"Sir, sebaiknya anda melewati tangga darurat di sisi kiri toilet ballroom ini. Agar tidak mengganggu jalannya pesta. Dan kita akan mendobrak kamar itu bersama sama. Saya juga yakin Nona Brenda terlibat dalam hal ini karena tadi kami sempat melihatnya di lorong hotel. Saya yakin ia menyekap Miss Nala di dalam kamar itu," Jack berbicara setenang mungkin. Ia tidak boleh panik. Jack tahu betul tuannya kini sedang cemas. Semoga saja tuannya itu bisa mengontrol emosinya agar tidak mengacaukan seluruh gedung ini. Mengingat itu kemungkinan saja bisa terjadi.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang