MINE

PART 29 ENDING

Kiri atas : rumah keluarga Dave di London.
Kanan atas : rumah yang dibeli Damian di Swiss ( for next part :) )
Bawah : Rumah keluarga Damian di London

Hari ini pernikahan nya digelar. Nala bahkan belum siap dengan semua ini. Bukan ia tidak siap karena tidak yakin atas keputusannya memilih dan menerima pernikahannya dengan Damian. Tetapi siapa wanita yang siap jika diberitahu bahwa pernikahannya akan dilaksanakan kurang dari dua hari. Semua sudah dipersiapkan dengan matang dan juga rapi oleh pria itu. Jangan di ragukan, Damian pasti mengunakan uangnya untuk membuat semua persiapan siap dalam sekejap.

Acara yang sangat megah. Bahkan lebih mewah dari persiapan pernikahannya dengan Dave. Usaha di bidang perminyakan milik keluarga Corbyn sudah berhasil menjadi salah satu dari 5 besar perusahaan minyak terbesar di dunia. Belum lagi usaha keluarga lainnya, seperti Shanon yang merupakan salah seorang pengusaha berlian yang terkaya di Eropa. Berawal dari bisnis iseng isengnya untuk mengisi waktu luangnya, semenjak Damian sudah tidak tinggal bersamanya, lama kelamaan membuat usaha nya ini sukses menarik para pembeli untuk membeli berliannya bahkan rela merogoh kocek yang tidak sedikit.

Dan mengadakan acara pernikahan untuk putera satu satunya menjadi hal penting bagi Mark Corbyn. Membuat segala sesuatu siap dalam hitungan jam pun bukan hal yang sulit bagi mereka.

Sangat indah ! Terlihat bagaimana dekorasi pestanya yang sangat memukau. Seperti saat pemberkatan pernikahan, Damian sepertinya mengundang hampir sebagian besar masyarakat London. Haha. Tidak seperti itu juga sebenarnya. Tapi pria itu tidak hanya mengundang keluarga terdekat. Para tamu yang hadir jumlahnya sama seperti saat acara resepsi nanti malam, sepertinya. Nala bahkan hampir tidak mengenal siapa saja tamu yang diundang calon suaminya itu.

Katedral Liverpool pun menjadi tempat pilihannya. Sebenarnya Damian ingin menikahi Nala tidak di London. Tetapi dikarenakan kondisi kehamilan Nala yang masih muda dan masih rentan, terlebih usia kandungannya belum cukup kuat untuk diperbolehkan menaiki pesawat, membuat Damian memutuskan untuk melangsungkannya di Katedral Liverpool yang merupakan gereja terbesar di London.

Nala bahkan tidak melakukan persiapan apapun seperti fitting gaun, melakukan perawatan tubuh atau semacamnya. Ia bahkan tidak tau apa yang akan dikenakannya nanti. Hingga Anna tadi malam memberikan gaun putih yang begitu cantik untuknya sebagai hadiah pernikahannya. Begitu pas ditubuhnya. Dan Anna hanya mengatakan bahwa bukan dirinya jika tidak bisa membuat sebuah gaun tanpa mengukurnya terlebih dahulu. Pengalamannya sebagai seorang model senior dunia, membuatnya memiliki bisnis di bidang fashion.

Acara berlangsung kidmat. Semua berjalan lancar dan saat ini mereka telah resmi menjadi sepasang suami isteri. Damian begitu serius dari hati mengucap janji sucinya, membuat Nala tidak bisa menahan air matanya. Lagi lagi ia menangis. Menangis karena terharu. Inilah yang diimpikannya.

------------------------------------------------------

Tiba lah acara resepsi pernikahan Nala dan Damian yang digelar di sebuah Ballroom hotel ternama di London. Lelah sudah pasti karena mereka harus menyapa para tamu yang hadir. Jangan tanya jumlahnya karena tentu sangat banyak. Nala sempat berfikir bahwa suaminya sedang mengadakan acara open house dengan mengundang siapa saja untuk datang ke acara itu.

"Kau lelah sayang ? Senyumlah dan jangan terlalu banyak bergerak ! Karena setelah ini aku akan membuatmu jauh lebih kelelahan," Damian mengecup pipi isteri cantiknya sambil berbisik. Tentu ia tidak serius dengan kalimat terakhirnya. Ia hanya menghawatirkan isterinya yang sedang hamil.

"Damian ! Lagipula bagaimana mungkin aku tidak banyak bergerak. Itu tidak sopan jika kita tidak menyapa mereka."

"Biarkan saja mereka menyantap makanan atau meminum wine yang disediakan atau apapun itu. Aku hanya tidak ingin kau membuat bayi kita ikut kelelahan sayang," Damian mengusap perut Nala sayang.