Finally selesai juga. Mudah2an kalian suka dan ga mengecewakan ya .. Terimakasih banyak buat semuanya yg udh coment dan ngevote .. I love you all :) typo dimana mana maafkan ya :) heheh special buat yang udh mau baca novel pertamaku :)
Damian memilih Swiss untuk tempat tinggal setelah pernikahannya dengan isteri tercintanya.
Sebenarnya bukan pilihannya untuk tinggal di Negara dimana Paman Alex dan Bibi Anna tinggal. Setelah usia kandungan Nala sudah diperbolehkan untuk melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara, mereka pindah kesana sesuai paksaan dari Anna. Ia ingin Nala yang sudah dianggapnya anak kandungnya sendiri, bisa sementara waktu tinggal bersamanya dan tentu saja suaminya. Anna tau betul suaminya begitu menantikan kelahiran cucu pertamanya, walaupun ia tidak pernah mengatakannya bahkan memaksa Nala, seperti yang kini tengah ia lakukan. Alex memberinya kebebasan dimana puterinya akan tinggal bersama suaminya, setelah melahirkan nanti. Mengingat usaha Damian berpusat di London tentu saja akan lebih mudah jika ia tinggal di kota itu.
Kini sudah 4 hari tinggal di Swiss. Tentu mereka tidak tinggal dirumah keluarga Peterson. Damian sudah membeli rumah mewah di sana untuk tempat tinggalnya bersama isteri tercintanya, beberapa hari sebelum keberangkatan mereka. Dan hal itu tentu tidak lepas dari campur tangan Jack, anak buahnya yang memang selalu bisa diandalkan jika ia membutuhkan bantuannya.
Damian terbangun ketika ada benda hangat yang kini tengah asik bermain di bibirnya. Mengetahui bahwa isterinya kini tengah menciuminya, Damian tersenyum dan sengaja tidak membalas ciuman itu. Hari masih menunjukan pukul 5 pagi saat itu.
"Hmm .. Apa isteriku sedang menggodaku?" suara Damian masih terdengar parau.
"Ya aku ingin menggoda godai suamiku, apa tidak boleh ?" Nala masih terus mencium Damian.
"Apa yang kau kenakan sayang ? Sekarang isteriku sangat nakal rupanya ya?" Damian memundurkan wajahnya sedikit untuk melihat lingerie sexy yang dikenakan isterinya. Nala masih berusaha mencium Damian. Namun karena kesal suaminya tidak merespon gairahnya, Nala menjauhkan tubuh hendak membelakanginya. Beruntung dengan cepat Damian dapat menahan tubuh isterinya tetap menghadap ke arahnya.
"Selain nakal, isteriku sensitif ternyata," Damian akhirnya mencium bibir isterinya yang sudah terlanjur merajuk. Tentu saja Nala menolak pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu.
"Apa kehamilanku membuatku tidak menggairahkan lagi ? Kau bahkan tidak pernah menyentuhku sejak malam pernikahan kita. Kau menyebalkan ! Aku membencimu."
"Aku juga mencintaimu sayang," Damian masih tersenyum melihat sikap isterinya pagi ini. Dilumatnya kembali bibirnya namun langsung dicegah oleh isterinya itu.
"Aku tidak mengatakan aku mencintaimu."
"Benarkah ? Aku mendengar kau mengatakan mencintaiku ?" Damian memejamkan matanya sambil menyunggingkan senyum, ia berusaha menahan tubuh isterinya yang seperti hendak menjaga jarak dengannya.
"Kau salah dengar ! Kau tidak mengerti !"
"Kau mengatakan membenciku karena aku tidak meresponmu .. hmmm ... sedangkan kau sudah mencoba sekuat tenaga merayuku dengan lingerie sexymu itu sayang ?" Damian menggoda Nala dan hal itu sukses membuat pipi isterinya itu memerah menahan malu.
Bagaimana tidak, Nala berfikir bahwa tidak akan sesulit ini, sebelumnya. Suaminya bukannya memang seorang maniak seks ? Ia tau, dulu suaminya berhubungan dengan banyak wanita. Nala tidak mau membayangkan berapa banyak wanita yang pernah ditiduri suaminya itu. Tidak taukah Damian bahwa ia sudah mencoba menggoda gairahnya dengan pakaian transparan minim dan melancarkan ciumannya se ahli mungkin, sesuai yang di sarankan oleh Kate.

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Romance"Aku akan melakukan apapun untuk menggagalkan pernikahan itu. Termasuk menyeretnya dari altar jika memang itu diperlukan" -Damian Corbyn-- "Awalnya aku yakin dia adalah jodohku. Sampai pria itu datang dan mulai menggoyahkan keyakinanku" -Nala Grayso...