Pict : kamar Dave !
Hai maaf ya kemarin ga update . Ngarang ngarang dikirain masih dikit gataunya lumayan jg . Aku potong jadi 2 part yah :) Check media pict ya biar membantu menghayalnya :) heheh :) happy reading ..
Nb : maav ya kalo keputus2 mempersingkat cerita . Mdh2an ga bingung sm kalimatnya :)
Nala tiba di depan penthouse. Ia menekan angka kombinasi untuk membuka pintunya. Ruangan itu tampak gelap. Hanya temaramnya cahaya lampu disudut ruangan membuat sedikit pencahayaan di dalam penthouse.
Nala bernafas lega. Sepertinya Damian belum pulang. Jadi ia tidak perlu menjawab pertanyaan pertanyaan dari laki laki itu, karena kembali pulang larut malam.
Nala melangkah menuju kamarnya. Tirai jendelanya terbuka, sehingga cahaya bulan masuk memberikan sedikit pencahayaan di kamarnya. Ia memutuskan mandi terlebih dahulu sebelum beranjak tidur. Badannya terlalu lelah. Semoga dengan mandi, lelahnya bisa berkurang.
Setelah mandi, ia mengambil pakaian dalam di walking closet, kemudian memakainya. Pemandangan malam dari kamarnya, seperti menghipnotis dirinya untuk melangkah ke dekat jendela. Kota London malam hari sangatlah indah dan menarik jika dinikmati dari jendela kamarnya.
Mengingat kejadian yang baru saja terjadi di London Eye, membuatnya tanpa sadar mengembangkan senyuman dibibirnya. Beberapa waktu ia memandangi pemandangan malam sambil berdiri , hingga rasa kantuk mulai menyerangnya. Nala membalikan badan nya menuju ranjang untuk segera tidur.
Detik yang sama, seseorang tengah menyalakan lampu kamarnya ! Membuatnya terlonjak kaget dan sontak menutup mulut nya yang hendak berteriak.
Damian ada di kamarnya !
Dan ia sedang duduk bersandar di sandaran kepala ranjangnya !
Ia bahkan tidak menyadari keberadaan pria itu, sejak ia memasuki kamarnya ..
Nala bahkan sampai lupa dirinya hanya memakai pakaian dalam saja saat ini. Tidak ada waktu baginya, walau sekedar untuk merasakan malu . Fokus pikirannya hanya tertuju bagaimana ia akan menjawab pertanyaan Damian yang ahkir ahkir ini selalu sama setiap harinya.
"Kau darimana ?" Suara Damian terdengar menginterogasinya. Tatapan matanya serius seperti telah terjadi sesuatu.
"A .. ku .. " Nala kesulitan menjawabnya. Ia tidak menyangka dan masih terlalu kaget untuk menjawab pertanyaan laki laki itu. Sesungguhnya ia tidak siap ! Lebih tepatnya ia belum memikirkan alasan apa yang akan ia pakai agar pria itu tidak curiga.
"Kenapa malam sekali ?" Damian terus saja menanyainya. Dan semakin sulit dirinya untuk menjawabnya !
"Hari ini butik sangat sibuk. Untuk acara Fashion Show besok malam. Bosku bahkan menyuruhku sudah berada disana sejak pagi."
Nala berbohong dan Damian tau itu! Ia bahkan tidak menyinggung dengan siapa ia pulang. Ia hanya menghela nafas kasar.
"Kemarilah !"
Damian mengulurkan sebelah tangannya agar Nala mendekat. Dan wanita itu menuruti Damian. Ia menarik tubuh Nala kedalam pelukannya dan merebahkannya untuk mencari posisi tidur. Ingin sekali ia memarahi Nala karena tidak berkata jujur. Tapi mengapa sulit sekali ! Ia tidak bisa marah jika melihatnya gemetar ketakutan seperti itu. Lihatlah betapa lemahnya dirinya !
Yang Nala tau, Damian tidak mengatakan apa apa lagi setelah itu. Ia hanya memeluknya dan tertidur ! Pada akhirnya ia pun ikut memejamkan matanya. Mencoba untuk tidur walaupun sulit .
Berbeda dengan Damian, ia hanya diam berpura pura memejamkan mata, walaupun sebenarnya ia tidak tidur. Pikirannya sibuk memikirkan sesuatu. Ia bertekad akan mencari tau sendiri mengenai hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Romance"Aku akan melakukan apapun untuk menggagalkan pernikahan itu. Termasuk menyeretnya dari altar jika memang itu diperlukan" -Damian Corbyn-- "Awalnya aku yakin dia adalah jodohku. Sampai pria itu datang dan mulai menggoyahkan keyakinanku" -Nala Grayso...