PART 14 Kate's Wedding

654 30 10
                                    

Pict : Nala

Mulai seru ini . Kalo ada yang mau request untuk alur selanjutnya ditunggu bgt ya :)

Damian mengemudikan mobil mewah berwarna hitam yang baru saja dibelinya. Jack membawanya ke villa milik bosnya itu. Setelah mengenakan jas mahal yang dipesannya secara eksklusif dan diantar ke villa nya yang dipesannya sejak awal, ia mengemudikan mobil itu untuk menjemput Nala. Tentu saja Jack dan anak buah nya yang lain mengikutinya di mobil yang berbeda. Malam ini ia ingin mengemudikan mobilnya sendiri namun tetap dengan pengamanan tentunya.

Ia menghentikan mobilnya di depan pintu villa dan melangkah masuk. Sudah kebiasaannya ia membuka pintu kamar tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu dan melangkah masuk ke dalam. Membuat Nala terkejut dan menghela nafas mengetahui siapa yang datang.

Tubuh Damian tampak kaku melihat Nala. Sangat cantik dan tampak berbeda dengan balutan gaun pilihannya. Ia puas melihat gaun itu ternyata sesuai dengan keinginannya. Sukses membalut tubuh Nala, membuatnya tampak sexy. Dengan make up natural membuatnya terkesan elegan. Tanpa sadar Damian tersenyum.

"Kau mengagetkanku."

"Apa kau sudah siap?" Damian melangkah mendekati Nala, menggenggam tangan wanita itu dan menggandengnya untuk segera berangkat. Tak ada bedanya dengan Damian, Nala masih menatap Damian yang sedang menggenggam tangannya. Ia tidak tau apa ia terpesona atau apa. Diakuinya pria itu memang tampan.

Keheningan terjadi selama mereka dalam perjalanan. Damian hanya sesekali melirik Nala yang sedang duduk di sebelahnya. Hingga sampailah mereka ke sebuah hotel mewah. Ini tampak seperti acara besar !

Apakah Kate menikah dengan pengusaha kaya? Ahkirnya ia menemukan pangerannya. Tapi aku akan memarahinya karena aku adalah orang terakhir yang mengetahui kabar baik ini, tekad Nala.

"Kau tetaplah disisiku selama pesta itu. Jangan mencoba melirik pria pria yang ada didalam sana. Kau akan menjatuhkan harga diriku dengan menjadi pasanganku tetapi kau masih mencuri pandang dengan pria lain."

Nala hanya mengangguk malas. Lagi lagi harga diri. Tampaknya tidak ada orang yang akan peduli dengan harga dirinya. Dia saja yang terlalu berlebihan!

Damian mengisyaratkan Jack tetap berjaga, sambil menggenggam tangan Nala memasuki gedung itu. Tampak beberapa orang memberi hormat pada Damian. Tangannya tak henti melingkar di pinggang Nala seolah ia adalah kekasihnya yang sangat dijaganya.

Nala mulai canggung dengan semua ini.

"Tetaplah tersenyum" kalimat itu merupakan pernyataan Damian yang mulai menyadari wajah Nala mulai tampak tidak nyaman. Ia menarik Nala lebih mendekat padanya. Tangannya masih melinggar di pinggangnya dengan posesif.

Mau tidak mau Nala tersenyum walaupun mungkin terlihat dipaksakan. Mudah mudahan para tamu tidak menyadarinya. "Lepaskan tanganmu, itu membuatku tidak nyaman."

Damian tersenyum bahwa kenyataannya dirinyalah yang menjadi penyebabnya. "Apa kau gugup berada dipelukanku hm? Kau takut tidak kuat dengan pesonaku ya ?" Damian berbisik ditelinga Nala. Membuatnya lemas tentu saja karena hampir tidak ada jarak di antara mereka. Nala mau tidak mau melingkarkan tanggan di pinggang Damian. Hampir semua tamu melihat mereka. Melihat kemesraan yang sebenarnya tidak seperti yang telihat. Banyak dari antara mereka yang menduga duga bahwa Nala adalah kekasih Damian atau bukan. Tamu tamu yang hadir tentu saja hampir sebagian besar adalah rekan bisnis Damian. Siapa yang tidak mengenal Damian?

"Ayo kita memberi selamat kepada mereka." Damian membimbing Nala. Nala yang sejak tadi belum melihat Kate, mengangguk. Ia sudah tidak sabar ingin melihat Kate sahabatnya itu.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang