PART 25 Terbongkar !

820 37 24
                                    

Pict : Leona

Maaf ya reader tersayang. Kmrn batal update. Gitu aja setiap mau update pasti ketiduran :) mdh2an suka ya .. Terima kasih supportnya yaa .. Karena kmrn ga update skg kasih agak panjangan deh . Cusssss ..


***


"Anda bisa mengecek cctv saat kejadian. Baru anda bisa menunduh jika saya terlibat."

Jean menatap lurus ke mata Damian. Memang apa yang dikatakan Jean ada benarnya juga. Tentu saja ia tidak bisa asal menuduhnya hanya karena mereka saling bermusuhan.

"Jack periksa cctv di butik ini. Jim kau tau bukan letak ruang server untuk mengontrol cctv di sini?" Damian bertanya dengan suara penuh penekanan. Ditatapnya dua pria yang tengah berdiri di depannya.

"Maaf Sir, tapi saya tidak berani melakukannya tanpa persetujuan Miss Leona." Tentu saja ia tidak berani menyalahi prosedur yang ada. Ia tidak bisa memutarkan cctv kepada pihak luar yang tidak berkepentingan.

"Leona temanku. Kau tidak perlu cemas, aku yang akan bertanggung jawab. Cepatlah!!"

Akhirnya Jim mau menunjukan tempat yang di maksud pada Jack. Tinggalah dirinya dan Jean di ruangan itu. Ia masih menantap Jean. Wanita itu tampak tenang walaupun ia tidak banyak berbicara. Keheningan terjadi apalagi saat Jack dan Jim meninggalkan ruangan. Jean sempat meminta izin untuk menyelesaikan pekerjaan nya sambil menunggu hasil rekaman cctv.

Jack dan Jim kembali. Damian melirik mereka saat memasuki ruangan tempatnya menunggu.

"Bagaimana Jack ? Kau menemukan petunjuk ?"

"Mari ikut dengan saya, Sir! Anda bisa melihatnya sendiri," Jack mempersilahkan tuannya mengikuti dirinya ke ruang server.

Damian juga menyuruh Jean ikut bersama mereka. Hingga mereka tiba di ruang server. Damian duduk di depan layar komputer sedang Jack duduk di sebelahnya, untuk memutarkan video rekaman waktu kejadian.

"Sir, di dalam pantry, mereka tidak memasang kamera. Tapi walaupun di pantry tidak ada, setidaknya kita dapat melacak dari kamera cctv yang ada di lorong. Fokus kita hanya 3 pintu ini karena memang tidak ada pintu lain di lorong itu, saya baru saja mengecek kondisi disana. Kamera itu dapat merekam 3 pintu di sepanjang lorong. Satu pintu staff room, kedua pintu pantry dan yang ke tiga, pintu menuju ke butik dan juga untuk ke beberapa ruangan lain nya, yang menuju sebelah kanan gedung ini. Berhubung didalam pantry tidak ada kamera, kita hanya bisa melihat siapa saja yang keluar masuk kesana," Jack menjelaskan pada Damian dengan serius.

Direkaman itu tampak Jim baru saja keluar dari staff room kemudian memasuki pantry. Tak beberapa lama ia keluar dari pantry. Detik detik kemudian suasana lorong tampak kosong tidak ada satupun orang yang tampak disana.

Hingga tampak Jean keluar dari pintu lorong dari butik ...

Dia menutup pintu itu .

Tampak ia sedang membuka sesuatu yang ada di tangannya !!

Kotak itu tidak kecil. Seperti sebuah bungkusan .

Ia terlihat sedang mengecek barang yang dibawanya ..

Dan Jean melangkah ... !!

Namun ia tidak melangkah ke arah pantry !!!

Ia berjalan menuju staff room ..

Yaaaa, ia masuk kesana !!

Damian sempat sedikit tegang melihat rekaman ini. Alisnya terus mengkerut dan matanya tak lepas dari layar terus memperhatikan gambar yang tersaji di depannya. Ia melirik Jean. Wanita itu diam. Ekspresinya tenang tapi serius menatap layar komputer.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang