Hai terimakasih ya supportnya ! :) expecially for my little nila :) nih update-annya .. Pict : Dave Peterson
Pagi ini Nala bangun lebih awal. Bukan lebih awal. Sebenarnya ia bahkan belum benar benar bisa dikatakan tidur, karena baru memejamkan matanya satu jam pagi ini. Ia tidak bisa berhenti memikirkan nasibnya yang malang. Hal itu sangat menyita waktunya. Membayangkannya saja sudah membuat kepalanya pusing. Bagaimana tidak? Hingga kini ia belum berhasil mendapatkan pekerjaan, ditambah hutangnya yang sangat besar hingga jutaan dollar. Jika ia bisa memilih lebih baik ia mati saja bersama ibunya.
Sambil memijat tengkuknya, Nala pun memutuskan untuk segera mandi dan mencari pekerjaan untuk mencukupi kehidupannya sehari hari. Sebagian gajinya nanti mudah mudahan bisa untuk mencicil utangnya kepada pria sombong itu. Huh pria itu lagi. Memikirkannya saja membuatnya malas.
Saat akan beranjak ke kamar mandi, ponselnya berbunyi, senyumnya merekah melihat nama yang muncul di layar handphonenya. Seseorang yang semalam tiba tiba muncul di depan rumahnya memberikan kejutan.
"Dave ?" Nala tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya mendengar suara pria itu tengah menelepon dirinya.
"Hallo princess, apa tidurmu nyenyak ?"
"Ya dave aku baru saja bangun." Tanpa disadari senyum Nala merekah di bibirnya.
"Apa kau memiliki rencana hari ini Nala? Kau mau menemaniku berkeliling?."
"Aku berencana untuk mencari pekerjaan hari ini. Ah ya aku lupa menceritakan kepadamu. Aku tertimpa kesialan Dave. Dan sepertinya aku tidak bisa mnemanimu karena aku harus mencari pekerjaan" Nala menghela nafas. Padahal ia ingin sekali berjalan jalan dengan Dave.
"Mengapa kau tidak menceritakan nya kepadaku tadi malam? Kau bisa bekerja di tempatku Nala."
"Dave aku tidak mau lagi merepotkanmu. Aku akan mencari kerja di tempat lain saja." Nala menghela nafas. Bagaimanapun dia tidak mau merepotkan Dave lagi. Dave sudah terlalu banyak membantu keluarganya.
"Baiklah wanita keras kepala, aku akan menemanimu mencari pekerjaan. Kau bersiap siaplah. Aku akan menjemputmu".
"Benarkah itu Dave? " Nala tersenyum membayangkan Dave akan menemaninya. Ingin rasanya ia melompat saking senangnya.
"Tentu saja princess".
**
"Grandma aku akan pergi bersama Dave. Dia akan menemaniku mencari pekerjaan. Grandma jangan lupa makan ya," pamit Nala seraya mengecup pipi grandma tersayangnya.
Wanita tua itu tersenyum kepada cucunya, "Ya nak, berjanjilah pada ku untuk tidak pulang terlalu larut. Nala mengangguk. Tak lama terdengar suara pintu diketuk. Nala pun membuka pintu dan segera mendapati senyum dari seorang pria tampan yang kini tengah menatapnya.
"Hai princess apa kau sudah siap ?" Tanya Dave seraya mengacak pelan rambut Nala.
"Tentu saja dave".
"Kalian hati hati di jalan. Aku doakan kau segera mendapatkan pekerjaan nak."
Dave mengecup pipi grandma. Grandma adalah orang yang sangat mendukung hubungan mereka. Bahkan ia berharap Davelah suatu saat yang akan menjadi pendamping cucunya. Ia yakin Dave akan dapat menjaga Nala dengan baik. Dari dulu bahkan pria itu sudah membuktikannya. Nala sudah mengenal Dave sejak lama. Dave memang pria kaya. Ayahnya merupakan orang yang cukup berpengaruh di dunia bisnis. Alex Peterson. Nama nya banyak dikenal orang namun hingga saat ini tidak banyak orang mengetahui seperti apa rupanya. Karena ia sangat tertutup sama seperti Dave yang tidak pernah muncul di media.
Karena kesibukannya yang mengharuskan ayah Dave berpindah pindah bersama istrinya mengurus usahanya. Istrinya Mrs Anna Peterson wanita yang baik dan lembut. Nala pernah bertemu dengannya bersama Mr Peterson saat kelulusan sekolah.
"Tentu saja Mrs Grayson. Aku akan menjaganya. Kau tak perlu khawatir." Dave tersenyum dan kami pun pamit.
Seperti janjinya, Dave mengantarkan Nala mencari pekerjaan dengan mobilnya. Sudah dua restaurant yang menolak karena menurut mereka, sedang tidak membutuhkan pekerja tambahan. Nala kembali keluar dari restaurant itu dengan wajah lesu. Ia membuka pintu dan masuk ke dalam mobil Dave. Dave yang dari tadi menunggunya di dalam mobil tersenyum gemas melihat wajah cemberut Nala.
"Bagaimana ? Sepertinya tidak menyenangkan ?" tebak Dave.
"Ya kau benar mereka juga menolak ku." Nala tampak putus asa. Sudah puluhan tempat dia datangi akhir akhir ini, namun selalu berakhir dengan penolakan.
"Kita cari lagi kau jangan bersedih. Bahkan ini baru dua tempat." Bujuk Dave sambil mengangkat ponselnya yang berbunyi. Dan mengisyaratkan Nala, ia akan mengangkat teleponnya sebentar.
"Selamat pagi sir maaf mengganggu anda. Saya mau mengingatkan , bahwa siang ini anda memiliki jadwal meeting dengan Direktur Utama dari Luxyn Property." Suara wanita setengah baya di seberang sana.
"Bisa kah kau re schedule ulang Sarah. Aku sedang sibuk hari ini.".
"Maaf sir sepertinya ini sangat penting karena menyangkut property anda di Paris."
"Kau hubungi Paman Sam, minta dia untuk mengantikanku sebentar. Aku akan menyusulnya secepatnya. Kemungkinan setelah makan siang aku sudah tiba disana".
"Baik sir, saya akan segera menghubunginya". Dave memutuskan telepon dari wanita yang bernama Sarah itu. Dan ia menoleh kepada Nala dan tersenyum.
"Dave apa ada sesuatu yang penting? Sebaiknya kau kembali ke kantormu. Aku bisa melakukannya sendiri Dave" Nala menatap Dave dengan serius.
"Tidak ada sesuatu yang penting sweety. Itu hanya salah satu fansku mungkin" Dave tak henti menyunggingkan senyumnya kepada wanita yang dicintainya itu. Bagaimanapun kebersamaannya dengan Nala adalah yang terpenting. Mengingat ia sudah lama tidak bersama dengan Nala, hampir 1 tahun Dave terpaksa pergi ke beberapa negara untuk menangani bisnisnya. Jadi ia tidak mau menyia-nyiakan waktunya lagi.
"Kau menyebalkan Dave. Mana fansmu ? Apa dia sangat cantik ?" Nala tersenyum dan menyipitkan matanya berharap mendapatkan kebenarannya.
"Sangat sangat cantik." Kali ini dia tidak mau kalah dan ingin membuat wanita ini kesal. Wajah cemberut Nala adalah favoritenya.
"Benarkah? Kau bohong. Ayolah Dave aku sangat mengenalmu. Kembalilah ke kantormu atau aku akan sangat kesal padamu" ancam Nala. Dan tentu saja Dave menyerah. Ia mengacak rambut Nala pelan, "Ya baiklah. Tapi aku masih banyak waktu untuk menemanimu hingga makan siang. Mari kita lanjutkan princess. Sepertinya di depan sana ada butik yang bagus" Dave tersenyum sambil menambahkan volume pemutar musik di mobilnya. Nala hanya menghela nafas sambil menatap wajah pria di sampingnya ini.
"Memandangi ku Nala ?" Dave menyadari bahwa dari tadi Nala terus saja menatap kearah dirinya.
"Tentu saja. Apa ada larangan untuk memandangimu Dave?" pipinya merona tentu saja.
Tidak tahukah pria ini bahwa ia sangat merindukannya? 1 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Nala. Walaupun jauh, Dave selalu meneleponnya memberi kabar. Dan tidak jarang ia mengirimkan barang barang yang dibutuhkan Nala dan Grandmanya.
"Tentu saja kau boleh melakukannya Nala, tetapi kalau kau sudah memandangiku seperti tadi, kau tidak boleh melepaskan pandanganmu dariku lagi." Mimik wajah Dave melembut dan ia tampak serius. Tak lama dave tersenyum, "Kita sudah sampai princess, masuklah."
Nala sampai tidak menyadari bahwa ia sudah sampai di tempat yang ditujunya. Sebuah butik besar ternama, dengan logo besar di depan pintu masuk bertuliskan L&D. Butik ini sangatlah terkenal disegala penjuru dunia. Barang ekslusif yang tidak bisa sembarang orang membelinya karena harganya yang sangat fantastik. Banyak orang yang rela mengeluarkan dana yang besar hanya untuk memesan sebuah gaunnya. Butik ini menyediakan pakaian pria dan wanita. Banyak CEO kaya yang memakai brand nya.
Nala tampak gugup, ia menarik nafas sebelum akhirnya ia membuka pintunya. "Semoga berhasil, aku akan menunggumu disini." Dave tersenyum memberi semangat. Nala mengangguk.
***
Bagaimana ? Hope you like it guys :)
![](https://img.wattpad.com/cover/50308102-288-k115286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Romance"Aku akan melakukan apapun untuk menggagalkan pernikahan itu. Termasuk menyeretnya dari altar jika memang itu diperlukan" -Damian Corbyn-- "Awalnya aku yakin dia adalah jodohku. Sampai pria itu datang dan mulai menggoyahkan keyakinanku" -Nala Grayso...