Harry's POV
Rumah ini begitu besar, ya begitulah kesan pertama kali saat aku menginjakan kaki di rumah Simon Cowell. Yang benar saja, aku dan kawan-kawanku akan tinggal disini ? Its to amazing ! Kuseret koperku ke dalam bersamaan dengan teman-temanku yang lain.
"Hi guys !" suara mengejutkan terdengar.
"Who are you Mr ?" Niall bertanya dengan muka bingung melihat laki-laki paruh baya yang cukup keren juga.
"I'm Simon Cowell. Nice to meet all of you, guys !"
Jadi dia Simon Cowell, keren sekali !
"Nah, langsung saja tak perlu buang-buang waktu. Aku akan membagi kamar kalian. Untuk Zayn, kau di lantai dua, kamar paling ujung. Liam, juga sekamar dengan Zayn. Niall, kau di lantai 1 bawah tangga persis. Dan untuk Harry dan Louis, kamar kalian ada di kamar lantai bawah. Disetiap pintu ada nama kalian jadi tidak perlu bingung mencari." Simon menjelaskan.
Aku mengerutkan kening begitu juga Louis. Lantai bawah ? Lantai bawah apa itu bawah tanah ? Apa di rumah ini ada lantai bawah lagi ? Astaga aku jadi ngeri!
"Kau tak perlu takut Harry, itu bukan bawah tanah. Tapi memang rumahku ini memiliki dua lantai di bawah lantai yang sedang kita pijak sekarang." Simon berkata, mungkin ekspresiku terlalu jelas.
"Emm, baiklah kalau begitu, apa kegiatan kami selama disini, Sir ?" Liam bertanya antusias.
"Untuk seminggu pertama ini aku mau kalian punya tubuh yang sehat dulu. Kulihat kalian jarang berolahraga jadi aku mau setiap pukul 5-6 pagi kalian harus jogging dan sudah bersih-bersih taman depan. Nah jam 9 pagi kalian sudah harus berada di kantorku untuk memulai pekerjaan. Paham ?" Simon menjelaskan.
Astaga, seperti pekerjaan ibu rumah tangga saja. Huh, tapi memang harus begini mau bilang apa.
"Nah, karena aku jarang datang ke rumah ini, aku mau kalian mengurus semua keperluan kalian sendiri. Dari bahan-bahan makanan, camilan, masak, mencuci, mengepel dan semua pekerjaan rumah kalian urus sendiri. Dan satu lagi, No Smoking, No Bitch, and No Beer. Paham ?" Simon menjelaskan lagi, kali ini semua menekuk muka seakan tidak setuju.
Hmm padahal kan semua pekerjaan itu sangat mudah. Apalagi aku kan tidak bermain wanita, minum bir saja tidak, apalagi merokok.
Ya setidaknya bagiku ini tidak terlalu berat tak tau dengan kawanku yang lain.
Louis's POV
Semua sudah masuk kamar begitu juga aku dan Harry. Hari sudah menjelang pagi dan rasanya lelah sekali.
Tinggal di rumah Simon benar-benar jadi suatu pikiran. Bagaimana aku dan yang lain bisa melakukan itu semua ?
Masak ? Jelas bukan bidangku. Mengepel, mencuci ? Oh baiklah aku bisa tapi untuk rumah sebesar ini ? Tidak kumohon.
Argh ! Rasanya ingin melompat ke jurang saja padahal belum apa-apa. Huh, no beer. Itu juga tantangan yang cukup sulit terutama untukku dan Zayn.
Duh, harus apa aku sekarang ?! Kulirik Harry nampak tak frustasi sama sekali. Bagaimana dia bisa begitu ? Aneh sekali.
Ngomong-ngomong, sedari tadi aku belum bicara dengannya. Huh, jujur aku sedikit kesal karena ia dan Zayn berduaan tanpa sepengetahuanku tadi waktu seusai kuis.
Dengan malas aku naik ke tempat tidur tanpa menghiraukan Harry. Aku memilih tidur duluan karena badanku juga sudah pegal semua. Dalam sekejap pun aku sudah terlelap.
Maaf lama ga update, ga sempet banget guys..
Ini aku janji update terus setelah ini ya, selamat membaca !
Btw baca cerita ku yang lain juga dong !
"Our Table" and "Lovely Teacher"
Baca semua cerita ku ya guys !
Dont forget to give VOTES AND COMMENTS !
-stylinson
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in Love [Larry Stylinson]
Fanfictioncinta adalah sebuah anugerah, cinta adalah kasih mesra yang di hadirkan Tuhan. Cinta dilahirkan berpasangan laki-laki dan perempuan. tapi bagaimana jika cinta itu mencintai sesamanya ? jika kau jijik dengannya maka lihat Tuhan yang justru memberkati...