Part 22 {LARRY ONLY}

3.2K 191 9
                                    

Louis's POV

Sinar matahari menyeruak ke dalam jendela kamar, memperjelas isi kamar yang benar-benar berantakan. Aku tersenyum melihat kamarku dan Harry yang sudah tak beraturan bentukannya. Kulihat Harry masih tertidur dengan lelapnya diatas dadaku. Memang dia sangat berat tapi biarlah, aku suka posisi kami yang seperti ini.

Rambut Harry yang lembut dan wangi terus kuciumi sambil tanganku mengelus punggung halusnya yang bebas dari helai kain. Napas Harry yang beraturan saat tidur menggelitik dadaku membuatku terbuai.

Ya ampun, dia begitu tampan, manis, menggemaskan, He's Perfect !

Kuciumi terus rambutnya itu hingga ia terbangun. Aku menatap wajahnya lembut dan menariknya untuk merapat lagi padaku. Kini ia menaruh kepalanya di bahuku sementara aku memeluk pinggang Harry dengan manis. Aku romantis kan ? hehe.

"Morning, love.." kataku pada Harry lalu mencium keningnya sayang.

Harry tersenyum menatapku lalu ia mengecup bibirku cepat. Aw ! Sweet morning kiss !

"Morning too, Lou.." Jawab Harry setelah menciumku.

"Sekolah kan hari ini ?" Harry mendekatkan hidungnya ke hidungku sehingga hidung kami bersentuhan.

"Hazz, kau lupa ya ? Niall bilang kalau kita baru mulai sekolah dua hari lagi karena kita harus menunggu kesehatan Zayn pulih. Jadi hari ini kita tidak sekolah dulu." Ucapku tetap lembut.

Tanganku dan Harry saling bertautan, memadukan tatto kami yang terlihat begitu serasi. Hidung kami masih saling bersentuhan, menggesekan satu sama lain. Kukecup bibir Harry lama setelah itu kami berciuman dengan lembut lebih dalam dan dalam lagi.

"Lou.." Harry berkata disela-sela ciuman kami.

"Hmm.." tanggapku dan kini Harry melepas bibir nya dari bibirku. Ia menatap mataku dari jarak yang begitu dekat.

"Seharian ini aku ingin, ingin, emm.." Harry berkata dengan gugup dan aku mengerutkan keningku menunggunya menyelesaikan kalimat.

"Seharian ini kau ingin apa, sayang ?" tanya ku lembut sambil membelai pipinya yang halus.

"Aku ingin, ingin, menghabiskan waktu seharian ini denganmu.." Ucap Harry pada akhirnya dengan pipi bersemu.

Sebenarnya aku ingin tertawa karena kelakuannya yang lucu tiba-tiba sekali. Tapi karena aku tidak mau merusak pagi yang manis ini, aku justru menatapnya dengan senyum hangat yang dalam.

"Pasti kuturuti sayangku, manisku, cintaku.." Ucapku lalu kukecup hidungnya, membuat ia makin bersemu malu.

"Sebutkan kau mau kita melakukan apa saja hari ini." Kataku sambil menatap lekat mata hijau nya.

"Aku ingin kita menghabiskan hari ini seperti ini. Kau tau, Lou, aku suka tiap kali kau mencumbuku dengan lembut, aku suka ketika kau memainkan rambutku, memelukku hangat, menciumi bibirku, menidurkanku di dadamu, aku suka semua perlakuanmu padaku. Kurasa aku memang sudah jatuh terlalu dalam pada pesona bajingan tampan sepertimu." Ucap Harry terang-terangan dan kali ini aku terkekeh begitu juga ia sendiri ikut terkekeh geli.

"Kalau kau suka dengan semua perlakuan bajingan tampan ini, biarkan aku menjagamu, memperlakukanmu, dan membuatmu menjadi milikku sepenuhnya. Kau mau kan sayangku ?" harry bersemu lagi dan ia mengangguk lalu kami berciuman kembali dengan cinta yang terluap di dalam sana.

Ciuman ini terasa berbeda, aku bisa merasakan kasih sayang dan cinta yang ikut meluap di dalam sana. Ada emosi kegembiraan diantara kami yang tidak bisa kami gambarkan dan aku suka dengan waktu-waktu indah ini.

Kami terus berciuman dan saling membelai satu sama lain hingga kamar ini kembali penuh desahan kami berdua. Tidak peduli lagi dengan kondisi kamar yang semakin pecah karena rasanya waktu ini adalah waktu yang tidak bisa disia-siakan.

Hampir dua puluh menit kami saling bercumbu menikmati satu sama lain, menikmati hangatnya tubuh kami yang bersatu tanpa sehelai benang yang menutupi. Aku memeluk tubuh Harry erat begitu juga Harry memelukku sambil menaruh kepalanya lagi di bahuku. Ia menghirup tengkuk leherku dalam-dalam. Menghirup aromaku agar melekat terus pada dirinya.

Ya Tuhan, aku suka ini, aku benar suka ini. I love You, Hazza.. :* {}

"Sayang, ayo kita lanjutkan ini di kamar mandi.." kataku berbisik di telinga Harry dan Harry mengangguk dengan pipi yang sudah seperti tomat.

Kurangkul tubuhnya dari belakang sambil terus menautkan bibir kami dan aku menuntunya menuju kamar mandi.

Kau tau kan, kurasa bukan hanya aku yang tidak bisa berhenti tapi Harry pun tidak akan pernah bisa berhenti. We're Stuck. Yes Stuck. Stuck In Love








nah lho gua nulis apa ini huahahaha

happy reading guys..

btw buku ini ga mungkin selesai bulan ini karena masih banyak part nya. Mungkin sampai 50 atau 60 part (?) MUNGKIN YA, BARU MUNGKIN :D

See you and stand by Larry, guys ;)

VOTES HARUS YA !

AND COMMENT JUGA KALO BISA !

-MOISLE-








Stuck in Love [Larry Stylinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang