29

1.3K 129 9
                                    

Sangat disarankan untuk memutar lagu Endless Love ...


Zayn's POV

Hari masih terlalu pagi tapi mataku sudah terbuka. Jam menunjukan pukul 05:00 pagi. Kulirik sebelah tempat tidurku sudah tak ada Perrie.

Seketika panik melandaku. Kau tau kalau sekarang aku sudah mulai takut kalau tiba-tiba saja Perrie nanti direngkuh orang dari ku

Astaga, kekuatiran ini pasti datang dari efek obat yang tak kunjung hilang.

Oh ayolah Zayn !

Mau sampai kapan kau berhalusinasi terus ? Kau harus bangkit dan lawan semua efek obat bodoh itu ! Kau sudah tidak mengkonsuminya jadi kau harus berhasil sembuh sepenuhnya !

Aku terus menyuport diriku sendiri agar tidak mudah cemas dan panik. Kucoba menenangkan diriku dengan memejamkan mataku sampai kudengar suara lembut perempuan masuk ke telingaku perlahan membuat pikiranku kembali terkontrol dan detak jantungku berirama merdu sesuai temponya.

"Zayn, kau baik-bail saja ?"

Perrie sudah berdiri di depanku saat aku membuka mata sambil memegang kedua pipiku dengan tangan halusnya.

"Kupikir kau hilang, atau bahkan meninggalkanku.." ucapku parau tiba-tiba.

Ia menatapku dengan tatapan yang tak bisa dibaca. Hanya deruan napas teratur nya yang bisa kurasakan menerpa wajahku, memberi tau bahwa semua akan baik-baik saja.

"Tenanglah Zee, aku tidak akan berlari lagi. Aku sudah lelah berlari kesana kemari menyangkal kalau aku sudah menyukaimu saat pertemuan awal kita. Aku sudah terlalu banyak berlari dari kenyataan bahwa kau itu sempurna adanya. Aku sudah lelah, aku sudah lelah dengan kebodohanku yang tidak pernah tau kalau aku seharusnya membantumu bangkit dari keterpurukan."

Perrie berkata panjang sambil berkaca-kaca menatapku. Ia masih berdiri di posisi yang sama menghadapku sambil kedua jemarinya kini sibuk membelai lekuk wajahku.

"Maafkan aku Zee.. Mungkin aku terlambat saat kau membutuhkanku, tapi ijinkan aku untuk menjagamu dan merawatmu selama aku bisa. Bolehkah aku menjadi seseorang ya-"

"Ssttt..."

Bibirku sudah membungkam semua perkataan Perrie. Ciuman ini menandakan bahwa aku akan mengikatnya dihatiku selamanya dan ia juga akan mengikatku di hatinya.

Ciuman ini bisa kurasakan sangat lembut, penuh kasih sayang, dan tidak menunutut. Semua masa lalu, semua yang sudah terjadi membuat cinta tumbuh dan aku bahagia saat ini.

"Hey, sayang.. Lihat mataku, lihat ke dalam sana, lihatlah kesedihanku saat melihatmu sedih.. Kumohon, jangan menangis lagi karena hatiku akan sakit kalau kau sedih.."

"Lembaran baru sudah kita mulai, jangan sampai ada air mata kesedihan lagi untuk hubungan kita.."

Ucapanku ini terasa berat dan tersanggupi. Aku merasa akan menjadi seseorang yang berubah sepenuhnya untuk Perrie. Kumohon Tuhan bantu aku.

"Zayn, aku mencintaimu.." ucapan Perrie itu membuatku membelalak tak percaya.

Selama ini, sejauh ini, Perrie tidak pernah berkata bila ia mencintaiku. Sekalipun ia begitu mengerti aku, sekalipun aku berkata aku bahagia bisa bersamanya. Tapi ini baru pertama kali Perrie berkata begitu.

"Aku mencintaimu dengan apa adanya diriku, yang mungkin tidak pantas mendapatkan cintamu. Tapi apa yang kau katakan tadi membuatku percaya bahwa-"

"Bahwa aku akan menjadi milikmu sepenuhnya dan aku akan menjagamu dengan kemampuan yang aku bisa. Semua ini karena aku mencintaimu apa adanya. I love you.."

Kata-kata yang mengalir sempurna dari bibirku dan diteruskan oleh Perrie itu membuat suatu kelegaan besar diantara kami. Aku menyukai itu. Terima kasih Tuhan.

Kami berpelukan erat saling bersandar dan berpegangan erat. Aku tau cinta itu akan terasa indah saat kau memang sudah menemukan yang tepat untukmu.

Jadi jangan pernah kau ragukan cinta karena cinta akan menemukan pasangannya.

Zayn and Perrie.

Stuck in Love [Larry Stylinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang