e p i l o g

2K 118 28
                                    

Musim dingin menutupi jalanan London. Louis tengah menemui adiknya Lotte yang tengah sakit. Ia merasa berdosa sudah mengabaikan adiknya setahun terakhir ini.

Ia tau ia terpuruk, tapi bukan berarti adiknya yang masih ia punya ia abaikan. Lotte terlihat kurus semenjak terakhir ia dan Louis bertemu.

Sementara itu Harry juga tengah berada di London. Ia mengejar Louis, ia tau bahwa Louis ada di London dari Zayn yang memata-matai.

Ia berhutang penjelasan pada Louis. Bagaimana pun ia harus bicara pada Louis. Setelah 2 bulan sempat koma di rumah sakit, Harry diberikan mimpi panjang bahwa seseorang akan mengandung anak Louis. Ia juga bermimpi bahwa Louis akan mendengarkannya jika ia datang dan menjelaskan segalanya.

Karna mimpi itu, Harry memberanikan diri datang dan menemui Louis.

Tepat di depan rumah sakit tempat Lotte dirawat, Harry menunggu Louis di taman.

"Lou, someone wait you on the garden." Ujar Lotte yang mengetahui Harry pagi ini datang dan hendak bicara pada Louis.

"Who ?" Tanya Louis bingung.

"I don't know, Lou. But he brought me white flower and pizza. Please meet him, say a lot thanks for all of this !" Lotte memohon.

Merasa tak bisa menolak, Louis pun mengiyakan permintaan Lotte. Ia pergi ke taman rumah sakit dan menemukan Harry menatapnya dengan tatapan rindu.

Bekas luka masih ada di hidung dan kening Harry. Ia sempat patah hidung dan bekas operasi masih jelas ada di kening Harry akibat tabrakan itu. Louis menatap Harry lemas. Hatinya mencelos melihat Harry tak sama. Wajahnya banyak luka dan itu membuat Louis merasa ikut sakit.

"What happen to your face ?" Tanya Louis datar. Ia menahan tangisnya yang sudah akan pecah.

"It's all because someone hit me with her car and I've got coma for 2 months." Jelas Harry tenang.

"When ?" Tanya Louis bergetar.

"Aku pulang dari bandara setelah mengejarmu dan tabrakan terjadi padaku. Jangan membahas lukaku karena aku tau kau juga terluka." Ucap Harry.

Semenit itu juga ia dan Louis sudah berpelukan melupakan segala yang sudah menimpa mereka.

"Is this how it end, Haz ?" Tanya Louis.

"I guess no, Lou. I come to tell you something. Just listen to me." Ujar Harry dan Louis mengangguk.

"Aku mencintaimu selalu, Lou. Tidak ada alasan bagiku berpikir ingin melepasmu atau bahkan meninggalkanmu. Tapi karena aku tau, tidak sepantasnya kita bersama. Aku tau kau mengerti aku sedang membicarakan apa. Hubungan ini jelas tak bisa. Ini terlarang. Anggaplah aku sebagai malaikatmu selalu, karna aku akan selalu dan masih saja akan membuatmu jadi Rajaku." Ujar Harry dengan tegar.

Air mata mengalir di pipi Louis. Ia tersadar ia sudah merusak semuanya karena egonya yang tak mau mendengarkan Harry. Ia juga tersadar akan ucapan Harry. Ia merasa Harry benar perihal mereka tak bisa bersama.

"Meskipun begitu, can we still be close ? Cause everytime I miss you, and I can't life without you. I can't.." Ujar Louis sambil mengusap air matanya sendiri.

Harry berdesir. Ia menahan tangisnya sekuat tenaga.

"We will always be close, Lou. Karena aku mencintaimu dengan segenap hatiku dan you know that,..." Kalimat itu tak dilanjutkan oleh Harry, ia mengambil napas untuk melanjutkan

"...that I'm stuck in love with you."

Kata indah itu dilanjutkan oleh Harry dan detik itu juga mereka merengkuh satu sama lain dalam cinta sekalipun mereka tau, takdir mereka tak bisa bersama.

Aku senang terkunci dalam cinta bersamamu sekalipun cinta kita tak bisa bersatu. I'm still in love with you and forever I choose, You. -Harry and Louis

End.






Thank you so much for all of support and this is how this end. Ada seri kedua but cerita nya udah bukan tentang Harry sama Louis.

Tentang Brouis wkwk. Ini ga ada sangkut pautnya sama cerita ini. Cuma buku kedua dengan kisah lain.

Akan segera aku buat ya ! Ditunggu !

Jangan hate author lah ya wkwkwk author hanya berkarya

Thank youuu guys !!! Happy reading !

Stuck in Love [Larry Stylinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang