Louis's POV
"Dimana aku ?" Tanyaku begitu terbangun dari tidur panjang dengan kepala yang masih berat.
"Jesus Christ ! Dia bangun !" Liam berteriak kegirangan.
Heh ? Memang aku tidur berapa lama sih ? Aneh sekali.
"Harry mana ?" Tanyaku karena tidak melihat batang hidung istri tercinta ku.
"Sedang keluar dengan Alexis." Jawab Zayn.
Siapa Alexis ? Perempuan mana lagi itu ?
"Ah sudahlah Louis, nanti kalau ingatanmu sudah agak pulih kau akan mengingat semuanya." Jelas Perrie.
What ? Aku kenapa memangnya ? Ah sialan !
"Hey setidaknya beritahu aku sedikit aku kenapa !" Kataku gemas.
Rasanya kepala ku jadi ingin meledak padahal tadi hampir sudah mendingan.
"Kau pingsan dua minggu yang lalu karena kelalahan. Kau ditemukan di toilet dalam kondisi basah kuyup tak berdaya. Mungkin kepalamu terbentur sesuatu saat pingsan jadi kau tidur selama ini dan tidak bangun hanya melenguh saja. Kami sudah pulang dari asrama dan kembali ke tugas magang di rumah Simon. Kami sudah mulai sekolah lagi dan Alexis adalah teman kita sekarang." Zayn menjelaskan.
Jujur aku cukup mengerti hanya mungkin sedikit tidak paham dibagian akhirnya.
Alexis teman kami.
Maksudnya ? Si Alexis itu siapa sih ?
"Sudah jangan bertanya lagi. Setelah ini dokter akan memeriksa kepalamu. Dia akan memeriksa apakah amnesia sementaramu itu sudah hilang benar apa belum." Zayn cerewet sekali.
Tak lama dokter masuk disusul suster dibelakangnya. Lalu mereka memeriksaku. Begitu selesai, dokter itu menghela napas membuat semua orang menunggu akan apa yang ingin dia sampaikan.
"Puji Tuhan Louis sudah membaik. Hari ini dia sudah boleh pulang dan besok dia juga sudah bisa beraktivitas. Jaga kepalamu Louis, agar tidak terbentur benda keras." Kata Dokter padaku dan semuanya.
Aku mengangguk paham lalu kami semua berterima kasih sebelum dokter itu keluar dan digantikan sosok Harry yang menggandeng wanita masuk ke kamar.
Panas menjalar dihatiku, cemburu rasanya cowok itu menggandeng orang lain di saat aku tak sadarkan diri selama ini.
Aku tak berkutik hanya diam saja dengan memasang muka sedatar-datarnya. Aku rasa aku kecewa, aku marah dan aku ingin melampiaskannya.
"Sayang ?" Harry berkata.
Tak ada yang menjawab. Bukankah kesayangnya ada disampingnya dan sedang digandeng dia ? Dasar bodoh !
"Sayang kau tidak menjawabku. Apa kau ingin aku menciumu ?" Harry menambahkan.
Kurasakan pipiku panas bukan karena sedang blushing tapi karena aku sedang jelly sekaligus marah. Kata-kata itu dilontarkan untuk cewek disampingnya !
Kulirik gadis berambut pirang itu sedang berbisik di telinga Harry membuatku semakin gemas. Bahkan setelah gadis itu bicara di telinga Harry, Harry langsung tersenyum senang.
Apa kan aku bilang ?! Dia tidak lagi mencintaiku ! Kami hanya sebatas ini dan aku merasa dipermainkan !
Aaarghhh !!!
Harry tiba-tiba saja mendekat ke arahku. Aku memalingkan wajah tidak ingin melihat bajingan cantik itu. Tapi dia mendekat lalu ketika jarak kami sudah terlalu dekat, ia mendudukanku di pangkuannya sehingga sekarang kami berhadap-hadapan.
Aku tidak tau apa maksudnya dan aku masih memasang muka datar walaupun sebenarnya hatiku dag dig dug karena gugup.
"Apa yang akan kau lak-"
"Ah..."
Aku malu sekali begitu tau Harry menciumku dengan sensual membuat sarafku yang lemah bangkit kembali. Ciumannya begitu lembut, ia memasukan lidahnya dan memainkannya disana dengan nikmat. Aku melenguh sepanjang ia menciumku.
Ini terlalu nikmat aku tidak bisa menghentikan napsuku begitu saja. Astaga Tuhan, aku akan terangsang !
Harry memakan bibirku, menjilatnya, dengan semua kesensualan cara ia menciumku membuat atmosferku meledak. Oh God, no !!!
"Ahh, umm, Haz.. Hzz.." Erangku.
"Oh Guys !!! Cukup !! Kalian mesum sekali !!!" Teriak Zayn.
Seketika itu juga Harry menghentikan aksi menciumku dan pipiku memerah layaknya tomat rebus.
Okey aku khilaf -_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in Love [Larry Stylinson]
Fanfictioncinta adalah sebuah anugerah, cinta adalah kasih mesra yang di hadirkan Tuhan. Cinta dilahirkan berpasangan laki-laki dan perempuan. tapi bagaimana jika cinta itu mencintai sesamanya ? jika kau jijik dengannya maka lihat Tuhan yang justru memberkati...