Part 21

2.3K 180 15
                                    

Harry's POV

Louis dan Perrie nampak cemas daritadi begitu juga aku. Ya ampun, ada apa dengan Zayn ? Jangan bilang Alexis tau semua ini ?

Aku benar-benar harus menelpon anak itu ! Dengan cepat aku mengambil iPhoneku dan menghubungi nomor Alexis.

Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi...

Kemana lagi anak itu ?! Duh, ini benar-benar memusingkan !

"Haz, kau telpon siapa ?" Louis bertanya padaku dan aku menatapnya ragu.

"Alexis." Jawabku singkat karena aku bingung harus melanjutkan apa.

"Wanita yang menelponmu tadi pagi ?" tanya Louis dan aku heran kenapa dia bisa tau padahal tadi pagi dia belum bangun.

"Kau menguping ya ? Ah yasudahlah. Gadis itu sahabatku waktu kecil dan dia berhubungan dengan Zayn." jelasku dan semua melihatku bingung.

"Ah sudahlah, nanti saja di rumah baru kujelaskan. Oh iya, kita akan bertemu dia di sekolah besok." tambahku.

"What ? Sekolah ? Makanan jenis apa itu sekolah, Haz ?" Louis bertanya sekaligus membuat lelucon yang tidak lucu menurutku.

"Ayolah, Lou. Lagipula kita semua sekelas jadi kau tidak akan terpisah dari Harry." Perrie meyakinkan Louis.

"Tapi bagaimana nanti aku ena ena denganmu, Haz ?" Louis bertanya dan parahnya aku blushing sementara Perrie menutup mulutnya dengan tangannya untuk menahan tawa.

"What the heck, Lou !" -_-

"Maafkan Haz, maafkan." ucap Louis lalu tertawa. Dasar anak ini !

30 menit kemudian...

"Kerabat Zayn ?" Dokter tiba-tiba keluar membuat kami semua berdiri.

"Kami semua kerabatnya, Dok. Bagaimana kondisinya ?" tanya Perrie pertama kali.

"He's okay, just a little bit stressed and need more sleep. Oh iya, apakah dia pernah memakai narkotika dan rokok ?" Jelas dokter sekaligus bertanya.

"Dia pernah memakai tapi sudah berhenti cukup lama, dok. Rokok, dia masih sering merokok saat banyak pikiran." Louis berkata dan dokter mengangguk paham.

"Zayn akan gampang sekali kelelahan karena efek semua obat terlarang itu dan kuharap kalian bisa benar-benar memperhatikan apa yang dia makan. Dia butuh cukup sayur dan vitamin, juga protein dan karbohidrat yang seimbang agar daya tahan tubuhnya kuat." jelas dokter itu dan kami semua mengangguk mengerti.

setelah menjelaskan, dokter itu pamit untung kembali ke ruangannya dan kami diperbolehkan melihat Zayn di dalam kamarnya.

Loius's POV

"So Haz, apa kita akan kembali ke rumah sakit untuk menenami Zayn ?" tanyaku pada Harry, kami tengah berjalan pulang ke rumah.

"Tidak perlu. biarkan Perrie dan Zayn berdua, kurasa mereka cocok. kau tau kan maksudku, Lou ?" Jawab Harry lalu aku tersenyum mengerti.

"Bagaimana dengan kita ? Apa kita juga cocok ? Kurasa semua orang tau kita sangat cocok !" Ucapku sambil menatap mata Harry intens dan dia blushing.

"Louis, hentikan ! Jangan mulai menggodaku !" Harry berteriak kesal padaku.

aku tertawa melihat kelakuannya dan justru merangkul pinggang nya sambil menciumi bahunya. Siapa peduli ini tempat umum ?

"Louis, jangan disini aku malu !" Teriak Harry dengan muka merahnya yang marah bercampur blushing.

"Kalau begitu kita lanjutkan ini di rumah, sayang.." Kataku sambil mengerling nakal dan Harry memutar bola matanya hingga aku terpingkal lagi karena kelakuan kami ini.

"Haz, besok kita sekolah ya ? Dan kita akan bertemu Alexis kawanmu itu kan ?" Aku berkata lagi.

"Ehem lalu ? Apa ada masalah ?" tanya Harry sambil menaikan alisnya.

"Sedikit sih, kau tahu aku malas kan. Masa kita keluar dari asrama untuk magang lama tapi kita sekolah lagi di tempat lain pula. Ini membosankan kau tau, Hazz ! Aku benar-benar ti..."

SSTTT

Harry menutup mulutku dengan telunjuknya sehingga aku berhenti bicara. Jarak diantara kami begitu sempit dan ini membuat ruang diantara kami kian menyesak. Ya ampun, Louis ! Tahan dirimu LOUIS ! Jangan sampai kau kelepasan mendesah atau menciumnya sekalipun !

"Lou, aku tau kau tengah terperangkap ingin sekali menciumku. Tapi kalau kau mau sekolah besok, aku janji akan menciummu setiap kali selesai jampelajaran." Kata Harry dengan tatapan serius hingga aku terbelalak tak percaya.

"Sungguh ? Janji kan ?" tanyaku berusaha meyakinkan pernyataannya dan Harry mengangguk mengiyakan.

YES !

"Baiklah, besok aku akan ke sekolah dan kau harus menciumku seperti saat kita bermain di ranjang !" Ucapku nakal lalu Harry memerah malu karena perkataanku yang frontal.

"LOUIS !!! DASAR MESUM !!!"


Stuck in Love [Larry Stylinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang