Louis's POV
"Sayang, kenalkan ini Alexis. Ini teman ku ketika masih kecil sekali dia juga masih ada hubungan darah denganku." jelas Harry.
Cewek bernama Alexis itu mengayunkan tangannya untuk menyalamiku. Aku masih enggan jujur saja, jadi aku tidak membalas uluran tangannya.
"Oops, jadi ada yang masih kesal rupanya." Celoteh Alexis karena aku tak menyambut uluran tangannya.
"Hey, dengar ya Louis Tommolison, aku dan Harry itu sudah lengket dari dulu. Aku, Gemma, dan Harry sudah lama dekat, jadi kau tidak perlu sebal padaku." ejeknya.
"It's Tomlinson not Tommolison ! Ksu menyebalkan sekali sih !" gerutuku.
"Ya aku memang manis."
Jawaban cewek itu aneh sekali. Aku hampir saja membuat mataku lepas karena terlalu banyak memutar bola mataku.
"Sudahlah kalian berdua, kenapa bertingkah seperti anak kecil begini sih ? Louis kau tidak perlu cemburu pada Alexis. Dia itu saudariku, yang otomatis juga menjadi saudarimu karena kau kekasihku." Harry menjelaskan dengan lembut.
Oh, hal ini sungguh lebih indah saat pria ku yang mengatakannya.
"Iya iya, aku Louis. Kau pasti sudah tau aku. Jadi salam kenal !" ketusku pada Alexis.
"Baguslah kau tidak ngambek lagi, girly boy !" ejek Alexis.
Aku sudah hendak melemparnya dengan bantal rumah sakit tapi dia lari keluar kamar duluan. Aku mendecak sebal diiringi tawa Zayn, Liam, dan Niall yang ada di kamarku.
"Sudah sudah, ayo sekarang kita siap-siap untuk pulang." Harry menjadi penengah.
Aku setuju dengan Harry. Kami semua pun langsung memasukan barang-barang ku ke tas lalu suster yang datang melepas selang infusku selama disini dan aku berganti pakaian normal lagi.
Akhirnya setelah lama disini aku bisa keluar dan menghirup udara segar.
Kami semua keluar ke parkiran. Disana the girls sedang asik ngobrol sambil tertawa-tawa. Diantara mereka tentu saja ada Alexis.
"Harry dan Louis, kalian pulang berdua ya. Aku dan yang lain akan mampir ke rumah Alexis dulu untuk mengerjakan tugas sekolah kita. Ah iya ini kunci rumah nya." Liam berseru.
Harry manggut manggut mengerti. Mereka semua naik ke mobil van putih yang sudah pasti milik Simon yang kami pinjam.
Aku dan Harry pun pergi mencari taksi setelah mereka semua pergi. Harry menggandeng tanganku di depan umum tanpa malu sedikit pun dan itu membuatku senang.
Kurasa hari ini aku akan jadi ratu nya mengingat aky sedang sakit. Ah menyebalkan ! Harry itu harus nya jadi ratu ! Bukan aku !
"Harry kau memperlakukan ku seperti perempuan." ujarku di tengah jalan.
"Tidak, aku tidak begitu."
"Iya, kau begitu ! Kau menggandengku terus seperti anak kecil. Menenteng tas ku seperti aku sedang hamil muda !"
"Hey, kenapa kau jadi sensitif sayang hmm ? Kau kan rajaku. Sebagai ratu yang baik, aku membawakan barang-barang suamiku. Apalagi dia baru sembuh dari sakit. Tidak kah aku benar hmm ?"
"Ih- kau selalu saja mengeles kalau aku marah ! Kau me-"
"Iya aku mencintaimu bajingan tampan yang suka marah."
Lalu Harry mengecup bibirku dengan gemas sementara pipiku memerah karenan kami sedang di pinggir jalan yang otomatis banyak orang disini.
Ah biarlah aku dibeginikan untuk hari ini saja. Jarang-jarang Harry memanjakanku.
Mumpung ada kesempatan untuk manja kepadanya kenapa tidak dimanfaatkan ?
Jarang-jarang dimanjakan istri tercinta !
Modus detected on Louis hemm..
Oke I'm back !
Btw mau kasih tau jadwal update nya Stuck In Love itu tiap liburan dan tiap Jumat. Jadi ditunggu tiap hari Jumat ya.
Pokoknya kalo gue update hari Senin-Kamis berarti gue lagi libur atau lagi ada waktu kosong. Kalo gue update Jumat berarti gue sesuai jadwal. Kalo update Sabtu itu ga mungkin soalnya kalo Sabtu-Minggu gue malmingan sama pacar tercinta :v
Jadi ditunggu terus yakkkk !!!
Ini karena gue libur seminggu, bakal rajin update untuk cerita-cerita gue semuanya.
Check profile gue yak ! Baca buku-buku baru yang lagi gue tulis dan vote juga kalo suka !
Makasih banyak guyssss :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in Love [Larry Stylinson]
Fanfictioncinta adalah sebuah anugerah, cinta adalah kasih mesra yang di hadirkan Tuhan. Cinta dilahirkan berpasangan laki-laki dan perempuan. tapi bagaimana jika cinta itu mencintai sesamanya ? jika kau jijik dengannya maka lihat Tuhan yang justru memberkati...