Part 26

1.8K 158 6
                                    

Zayn's POV

Matahari masuk lewat jendela kamar inapku. Bisa kulihat jelas Perrie tertidur dengan selimut yang jatuh di lantai sehingga pasti itu membuatnya kedinginan.

Badanku rasanya sudah tidak lemas seperti kemarin. Dan sekarang aku tengah menunggu Harry selesai mandi. Pagi ini dia dan Perrie akan membawaku pulang ke rumah.

Infusku sudah dilepas tadi pagi-pagi sekali. Kini aku duduk di lantai menghadap Perrie yang tertidur pulas.

Kurapikan rambutnya agar tidak menutupi wajahnya yang cantik itu. Ya aku sadar, aku kekanak-kanakan tempo hari. Rasanya hanya sulit saat membuka lembaran baru lagi.

Tapi tidak ada salahnya mencoba. Harry tadi pagi menceritakanku semua tentang Selena dan aku bisa mengerti sekarang. Perrie, gadis itu katanya akan menjagaku dan apakah dia sanggup dengan aku yang begini ?

Apakah dia mau dan berjanji tidak meninggalkanku seperti Selena ?

Louis's POV

Taksi sudah sampai di rumah sakit. Aku segera turun dan menyuruh taksi itu menunggu. Aku berjalan masuk ke dalam menuju kamar Zayn.

Hari ini aku menjemput Zayn untuk pulang. Ya sekaligus menjemput kekasih hatiku, Harry. Ugh akhirnya sampai juga di depan kamar Zayn.

Aku baru membuka pintu sedikit dan pemandangan sudah kulihat. Zayn tengah duduk di lantai sambil membelai pipi Perrie.

Eh ? Zayn jacin ? Apa ia jacin ? Ouuch

Kututup kembali pintunya agar Zayn tidak tau. Aku berniat pura-pura baru datang dengan mengetuk pintu.

"Ouw, Hi Lou ! Masuklah !" kata Zayn dan aku hanya senyum.

Ah Harry ku mana ya ?

"Zayn, Harry ku dimana ?"

"Ahaha, kau ini sudah mencari Harry saja. Dia sedang mandi, mungkin sebentar lagi keluar." jawab Zayn.

"Ehehe, aku kan sudah kangen dengannya."

"Kangen siapa hmm ?" suara Harry bersamaan dengan tangan besar merangkul ku dari belakang.

"Sayanggggg !!!"

Aku memeluk Harry erat saking rindunya. Kuciumi bibirnya berkali-kali membuat ia malu dihadapan Zayn.

PLETAK !

"ADUH !" Aku berteriak sambil memegangi kepalaku yang dilempar sesuatu oleh entah siapa.

"Kalau ingin mesra mesraan sana di kamar jenazah !" Ternyata Perrie dengan muka bantalnya menggerutu.

Lihatlah dia berantakan sekali seperti singa membuatku dan Harry tertawa bersamaan dengan keras.

"Hahahahaha, mukamu jelek sekali Perrie !" ejekku dan lagi lagi aku dilempar.

Kali ini botol air mineral yang masih ada isinya.

BUG

"Wadefak Perrie ini sakitttt !!!" teriakku karena botol itu sukses mengenai pelipisku.

"Sakit ya ? Yasudah sini biar ku timpuk lagi kau !" kata Perrie dengan smirk.

Dasar cewek jadi-jadian !

Harry melihatku kesakitan hanya tersenyum membuatku semakin gemas. Bukan nya di tolong apa dibela malah senyum senyum -_-

Zayn justru tertawa keras membuatku semakin sebal.

"HAZZA, Perrie menyebal-"

CUP !

"Itu ciuman supaya pelipismu cepat sembuh." kata Harry dan sekarang aku blushing.

Aaaaahhh, dia mencium pelipiskuuu !
Romantisnyaaaa {}

Zayn's POV

"Hei, jangan menekuk muka pagi-pagi begini." kataku berusaha manis.

Kau tau kan aku sedang mencoba berubah ? Ya kuharap kalian tau.

"Eh ? I-iya. Habis si bodoh itu mengganggu tidurku, aku kan jadi sebal !" kata Perrie seperti anak kecil.

Aku tertawa pelan sambil melirik Harry dan Louis yang masih bermesraan dengan posisi Louis mengalungkan tangannya di leher Harry sementara tangan Harry memeluk pinggang Louis dengan posesif.

Dasar dua anak manusia yang sedang kasmaran ! Memang nya kau tidak Zayn ?Diamlah ! Cieee Zaynnn ! Diam bodoh !

Pikiranku bermain di dalam sana membuatku menggeleng agar pikiran itu hilang.

"Kau sudah baikan kan ?" Perrie memegang keningku dengan punggung tangannya terlihat sangat kuwatir.

Aku tersenyum lalu ku raih tangannya dan ku kecup punggung tangannya.

"Sudah lebih baik. Ayo bersiaplah. Kita akan pulang."

Kami pun pergi setelah itu.

Gantung kan ? Iya emang -_- sebenernya tadi ga gini cuma ketikan nya ilang separo bayangkan -_-

Ada 1000 kata tadi dan tinggal 500
-_-

Wadefak gue bete sama wp aneh -_-

Stuck in Love [Larry Stylinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang