Harry's POV
Setelah seharian bersama Louis, malamnya aku berpisah dengannya. Niall kelelehan menjaga Zayn, jadi aku akan menggantikannya dulu.
Liam dan yang lainnya juga sudah kelelahan karena seharian menjaga Zayn.
Aku sebenarnya ingin Louis ikut bersamaku, Louis pun juga ingin ikut tadi. Tapi aku takut nanti bukannya menjaga Zayn malah kami asik sendiri.
Ya, kau taulah kalau kami sudah bersama kami bisa lupa semuanya.
Kini aku sudah berada di rumah sakit. Kulihat Perrie masih setia menunggui Zayn dan kini ia tertidur dengan posisi duduk di kursi sambil memegang erat tangan Zayn.
Kurasa, Perrie mulai peduli dengan Zayn ? Tidakkah aku benar ?
Kugendong Perrie dan kubaringkan ia di sofa panjang agar gadis itu bisa tidur lebih nyaman. Setelah itu aku duduk di kursi dekat Zayn.
Zayn terlihat jauh lebih baik. Wajahnya tidak sepucat kemarin dan nafasnya berhembus beraturan. Semoga besok dia sudah sehat sehingga kami bisa sekolah bersama.
Malam ini malam terakhir Zayn di rumah sakit. Besok ia sudah boleh pulang walau belum boleh sekolah. Setidaknya kalau Zayn sudah boleh pulang, kami yang lain sudah bisa sekolah juga besok.
Agar tidak bosan aku membuka Line di iPhone ku dan melihat apa ada pesan masuk atau tidak. Baru saja kubuka dan sudah banyak pesan masuk.
Louis, its gotta be him.
Line
Louis : sayanggggg
Louis : hazza curlyyy
Louis : my lovely boyfriend
Louis : hey sunshineeee
Harry : ya ampun, kau ini apa-apan Lou -_-
Louis : Miss youu :*
Harry : bahkan setelah seharian bersama kau masih saja rindu ? Astaga Louiskuuuu :')
Louis : memang nya tidak boleh, hemm ?
Harry : boleh kok :)
Louis : sedang apa ?
Harry : sedang bernafas (?)
Louis : Harry -_-
Harry : aku kan memang sedang bernafas. Bernafas untukmu, Loueh :*
Louis : dasar tukang gombal !
Harry : tapi sayang kan ? Tidak ya ? :'(
Louis : memang tidak.
Louis : tapi cinta.
Louis : sangal dalam pula ❤❤❤
Harry : aw ! I love you too, Lou ku sayangggg :* {}
Harry : apa Liam dan Niall sudah pulang ?
Louis : sudah. Dan kau tau Hazz ? Mereka membawa cewe-cewe itu ke rumah !
Harry : lah ? Ada urusan apa memangnya ?
Louis : entah. Mereka bilang, mulai sekarang mereka yang akan mengatur kita. Menyebalkan !
Harry : bagus kalau begitu Lou ! Jadi ada yang membantuku mengatur rumah Simon :D
Louis : tapi aku tidak mau diatur atasan kita yang cerewet itu Hazzzzzz :(
Harry : loueh, bersikap baiklah padanya.. anggap saja dia Mom mu, Lou ;)
Louis : aku tidak perlu ada yang mengaturku dan mengurusku ! Aku sudah punya kamu, jadi untuk apa orang lain ?
Aku blushing membaca chat Louis. Dasar bajingan tukang gombal !
Louis : cieee blushing ;)
Harry : dasar -_-
Harry : siapa bilang ?Louis : dasar apa ? Dasar tampan ? Atau dasar bajingan tampan kau membuatku merah ? :*
Harry : louis hentikannnn -_-
Louis : tidak mau sayangkuuu :*
Harry : dasar menyebalkan kau !
Louis : menyebalkan tapi kau sayang. Eh bahkan cinta, ya kan ? :*
Harry : berhentilah Louis, atau aku tidak akan memberimu jatah besok ;)
Louis : J A N G A N SAYANGKUUUU !!
Harry : kalau begitu berhentilah ;)
Louis : yasudah iyaiya -_-
Louis : sayang, aku tidur dulu aku mengantuk sekali..
Harry : iya aku juga, goodnite {}
Louis : goodnite too, iloveyou darling :* {}
Harry : Iloveyou more :* {}
Read.
Setelah mengakhiri chat, aku memutuskan tidur.
"Mimpi indah Louis, aku mencintaimu" ucapku dalam hati.Mataku akhirnya terpejam dan semua menjadi tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck in Love [Larry Stylinson]
Fanfictioncinta adalah sebuah anugerah, cinta adalah kasih mesra yang di hadirkan Tuhan. Cinta dilahirkan berpasangan laki-laki dan perempuan. tapi bagaimana jika cinta itu mencintai sesamanya ? jika kau jijik dengannya maka lihat Tuhan yang justru memberkati...