Empat

88 4 0
                                    


Jung Hae-Ri terus mengaduk-aduk minuman yang ada didepannya.Sesekali ia melihat kearah pintu kafe itu,jika bukan Lee Jae-Hwan.Bola matanya kembali berputar pada Lee Yoon-Hee yang sedang melamun dihadapannya.

"Ayolah..Kita sudah menunggunya hampir setengah jam dan kau disini hanya diam mengacuhkanku.Ada apa denganmu?"Ucapnya memukul-mukul meja kayu bundar ditengah-tengah mereka hingga mata Yoon-Hee beralih menatapnya.

Yoon-Hee mengerutkan alisnya dan melipat kedua tangannya diatas meja lalu mengigit bibirnya."Apa yang kau pikirkan jika..Kau sudah banyak bertemu dengan hantu-hantu..Tapi baru kali ini kau melihat hantu yang bisa bicara dengan lancar..Hantu yang kutemui biasanya tak bisa bicara,jika mereka bisa bicara mungkin hanya sepatah atau dua patah kata.Tapi dia.."Yoon-Hee kembali memutar bola matanya seraya berpikir.

Hae-Ri hanya bisa melongo melihat tingkah laku sahabatnya.Apa-apaan?Ia melamun semenjak ia datang dan yang ada dikepalanya sekarang semua tentang hantu?Hae-Ri langsung memukul kepala Yoon-Hee dengan keras.

"Aww..Kau sudah gila?"Sahut Yoon-Hee cemberut seraya mengelus-elus kepalanya.Ia menghembuskan napas panjang dan menumpukan wajahnya pada telapak tangannya yang sudah ia tumpukan pada meja.

"Aku benar-benar penasaran.Tak bisakah kau menjawabnya?"Tambahnya dengan nada lemas.

"Menjawab apa?"Sebuah suara membuat mereka menoleh bersamaan.

Lee Jae-Hwan tersenyum dengan rasa bersalahnya."Maafkan aku..Aku terjebak macet saat menjemputnya."Seorang wanita muncul dari balik punggung Lee Jae-Hwan,ia tersenyum menatap wanita itu sebelum ia kembali tersenyum pada Yoon-Hee dan Hae-Ri.

"Kenalkan..Ia Ahn Ji-Won..Kau ingat?Ia juga satu sekolah dengan kita dulu."Sahutnya senang dan langsung mempersihlahkan Ahn Ji-Won untuk duduk.

Yoon-Hee dan Hae-Ri langsung bergeser,mereka sempat berpandangan sejenak.Sebelum Hae-Ri berpura-pura senang dan ikut menyapa Ji-Won yang sudah duduk disampingnya.Mereka memulai obrolan yang tidak begitu penting,sedangkan Yoon-Hee hanya bisa tertunduk lesu.

"Kau sakit?"Tanya Jae-Hwan memandangi Yoon-Hee dengan tatapan khawatir.Semua perhatian kini tertuju pada Yoon-Hee.

Ia mengangkat kepalanya untuk menatap Jae-Hwan,namun sebelum sempat menjawab Hae-Ri langsung memotong kata-katanya."Ya..Ia memang sedang kurang sehat.Sejak tadi ia hanya melamun dihadapanku."Sahutnya agak gugup.

Ahn Ji-Won melirik Yoon-Hee yang kini mengangguk mengiyakan ucapan Hae-Ri.

Sebenarnya seluruh dunia juga sudah tahu kalau gadis paling aneh ini memang menyukai Jae-Hwan sejak dulu.

Tapi dulu...

Siapa yang mau berteman dengan Jae-Hwan sikutu buku menjijikan.Jika saja Jae-Hwan sudah merubah penampilannya sejak dulu,saat ini Jae-Hwan telah tumbuh menjadi pria yang dapat menaklukan semua wanita.Tubuhnya yang dulu tambun telah berubah menjadi tubuh kurus namun berotot.Belum lagi wajah tampan dengan rambut brunette yang selalu ia tata rapi kesamping bak pangeran dibuku dongeng.

Jika Jae-Hwan sudah seperti ini sejak sekolah,mungkin Yoon-Hee tak akan punya kesempatan sama sekali untuk mendekatinya.

"Apa pekerjaanmu sekarang?"Tanya Ji-Won memulai pembicaraan.

"Mm?"Yoon-Hee menatap Ji-Won kaget,ia tersenyum seraya mengelus tengkuknya."Aku..Aku seorang barista dan beberapa pekerjaan part time lainnya."

Ji-Won langsung membekap mulutnya untuk menahan tawanya."Jae-Hwan..Kurasa kau kurang pantas bergaul dengannya.."Ji-Won kembali menatap Yoon-Hee.Kini pandangannya benar-benar merendahkan Yoon-Hee serendah-rendahnya."Bukankah kau juga belajar diuniversitas?Apa nilaimu yang tak bisa membuatmu bekerja ditempat yang lebih baik?"

Sky TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang