Dua Puluh Enam

27 1 0
                                    


Yoon-Hee membuka matanya..Hari sudah terang,dan saat ia menyebar pandangannya..Tak ada sosok Ki-Joon disana..

Dimana ia?

Ia tak kembali lagi malam ini?

Yoon-Hee hanya bisa menghela napas panjang dan bangkit dari tempat itu lalu berbalik untuk masuk kerumahnya.

"Kau menungguku semalaman disini?"Sebuah suara membuat Yoon-Hee berbalik.

Selama beberapa saat Yoon-Hee membatu memandangi Ki-Joon,sosok yang selama ini ia tunggu akhirnya muncul dihadapannya.

Yoon-Hee langsung membekap mulutnya dengan sebelah tangannya.

Astaga!

Melihat orang ini masih berdiri dihadapannya sudah sangat membuatnya senang.

"Kau..."Ucap Yoon-Hee berusaha menahan isakan yang terus memaksa keluar dari mulutnya.Yoon-Hee mengerutkan bibirnya."Bukankah kau berjanji untuk tidak pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal?"

Ki-Joon memandangi Yoon-Hee beberapa saat,hingga seulas senyuman tipis terpantul dibola mata Yoon-Hee."Karena itu aku dat..."Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya Ki-Joon kembali terjatuh kelantai.

Sebenarnya jangankan untuk bicara banyak untuk menopang tubuhnyapun ia sudah tak sanggup.Bahkan untuk melangkah kemari saja sudah menghabiskan seluruh sisa kekuatan yang ia punya.

Yoon-Hee langsung bersimpuh untuk memastikan keadaan Ki-Joon."Kau tak apa?Apa yang terjadi padamu?"Tanyanya begitu panik.

Jantung Yoon-Hee berdebar begitu keras,ia tak pernah melihat Ki-Joon selemah ini.

Jantung Yoon-Hee berhenti berdetak saat ia melihat Ki-Joon menghilang..

Ki-Joon hilang..

Yoon-Hee tak bisa menemukannya dimanapun.

"Ki..Ki-Joon-ssi."Yoon-Hee langsung terduduk lemas,merasakan seluruh tubuhnya mati rasa dan tak bisa berbuat apa-apa.

Apakah Ki-Joon sudah benar-benar menghilang?

Apakah Yoon-Hee tak sempat menyelamatkannya?

Seluruh pikiran buruk menutup otak Yoon-Hee.Ia tak bisa berpikir.Hanya mencari sosok yang masih begitu ia rindukan.

"Ki-Joon-ssi..Ki-Joon-ssi."Suara Yoon-Hee terdengar begitu menyayat hati,ia tak menahan isakan yang keluar dari mulutnya.Kepalanya hanya tergerak kekanan dan kekiri seraya tangannya yang terus meraba-raba mencari Ki-Joon."Ki-Joon-ssi aku mohon munculah.."Ucapnya parau dengan air mata yang mulai mengalir dipipinya.

Ki-Joon kembali muncul dalam pandangan Yoon-Hee.

Begitu melihatnya Yoon-Hee langsung cepat-cepat bergerak kearahnya."Ki-Joon-ssi dengarkan aku..Aku bisa menyelamatkanmu..Jadi dengarkan aku."

Dengan sisa tenaganya Ki-Joon berusaha mengangkat kepalanya untuk memandang Yoon-Hee.

Yoon-Hee mengambil tangan Ki-Joon,membuat mata Ki-Joon terbuka lebar."Bag..Bagaimana kau bisa menyentuhku?"Tanyanya dengan suaranya yang sudah terputus-putus.

Yoon-Hee hanya menatapnya,sesetes air mata kembali menetes disudut pipinya.

Ia benar-benar tak sanggup melihat laki-laki ini menderita.

Dan jika ini adalah akhir dari hidupnya..Yoon-Hee berharap agar laki-laki ini bisa kembali ketubuhnya dan hidup bahagia.

Yoon-Hee menutup kedua matanya hingga setetes airmata kembali jatuh dan menetes dari sana.

Ki-Joon merasakan tangan Yoon-Hee yang begitu hangat,seakan-akan kehangatan itu menjalar keseluruh tubuhnya dan membuatnya merasa begitu nyaman.

Ki-Joon kembali menatap Yoon-Hee."Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan?"Tanyanya tak mengerti.

Sky TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang