Sky Tears

Dua Puluh Dua

Yoon-Hee melirik Ki-Joon diam-diam.Ia kembali menunduk kebawah,melirik lagi dan menunduk kebawah.

"Apa yang ingin kau katakan?"Tanya Ki-Joon santai lalu menatap Yoon-Hee.

Yoon-Hee mengelus-elus tengkuknya dan kembali menatap Ki-Joon."Apa kau menyadarinya kalau kita tadi berpelukan?"

Ki-Joon mengangkat bahunya."Lalu?"

"Bukankah aneh?Aku merasa seakan aku menyentuhmu."

Ki-Joon berhenti melangkah dan tertunduk memandangi kedua telapak tangannya."Benar..Aku juga merasakannya."

Mata Yoon-Hee terbuka lebar."Benarkah?Jadi itu bukan perasaanku saj..."Kata-kata Yoon-Hee terhenti saat ia melihat Song Ji-Hye berdiri dihadapan mereka.

"Eonni?"

"Cenayang?"Sahut Yoon-Hee dan Ki-Joon bersamaan.

Ji-Hye menepuk tangannya tiga kali dan maju beberapa langkah."Wah..Kalian masih mengingatku rupanya."

"Kau menyebutnya Eonni?"Tanya Ki-Joon penasaran.

Ji-Hye langsung merangkul bahu Yoon-Hee."Mm..Benar..Aku sudah menjadi kakaknya sekarang."Yoon-Hee hanya bisa tersenyum lebar seraya menggaruk rambut bagian belakangnya.

"Tapi kenapa eonni datang kemari?"Tanyanya menatap Ji-Hye.

Ji-Hye memandangi Ki-Joon."Kau habis menggunakan kekuatanmu?"Tanyanya hingga membuat mata Ki-Joon terbuka lebar.

"Ba..Bagai.."

"Bagaimana rasanya?Berjalan saja sudah sulit bukan?"Ucapan Ji-Hye membuat bola mata Yoon-Hee langsung berputar kearah Ki-Joon.

Ki-Joon tak menjawab apapun.

Ia hanya tertunduk dan tak ingin menatap wajah Yoon-Hee yang kini memandang begitu khawatir kearahnya.

"Apa itu benar?"Tanya Yoon-Hee dengan suara yang terdengar serak.

Ki-Joon hanya mengangguk tanpa memandang Yoon-Hee."Aku akan bertahan sampai aku bisa mengingat semuanya."Sahutnya memandang cenayang itu.

Ji-Hye memandang Ki-Joon tajam."Apa kau yakin?"

"Aku harus!!"Sahutnya singkat dan berjalan meninggalkan mereka.

Yoon-Hee ingin menyusul Ki-Joon,namun Ji-Hye langsung menggenggam tangannya.

"Aku kemari untuk memastikan berapa lama ia bisa bertahan."Ucap Ji-Hye hingga membuat Yoon-Hee berbalik kearahnya."Paling lama seminggu."Ucapan itu seperti pisau yang menusuk langsung kehati Yoon-Hee.

Napasnya tertahan,tubuhnya mati rasa saat itu.

Satu minggu?Hanya satu minggu waktu yang tersisa untuk mereka.

"Dan jika kau ingin menyerahkan setengah dari energi kehidupanmu maka kau bisa bertahan dua minggu."Sambungnya lagi hingga membuat Yoon-Hee kembali menatapnya.

Yoon-Hee mundur selangkah,ia hanya bisa tertunduk lemas.

Yoon-Hee merasakan seluruh tubuhnya lunglai tak berdaya.Ia tak tahu harus apa dan bagaimana..

Mengapa waktu yang mereka punya begitu sedikit?

"A..Aku..Aku.."Ji-Hye langsung memeluk Yoon-Hee hingga membuat Yoon-Hee tak bisa menahan tangisannya lagi.

Yoon-Hee menangis didalam pelukan Ji-Hye."Eonni..Aku tak ingin berpisah darinya.."Ucap Yoon-Hee dengan isakan-isakan yang terus keluar dari mulutnya.

Ji-Hye tahu benar akan hal ini.Apapun yang mereka lakukan,seberapa keras mereka berusaha.

Takdir yang kejam pasti akan memisahkan mereka tanpa memberi mereka kesempatan satu kalipun.