Tangan Yoon-Hee terus bergerak membalik lembar demi lembar koran-koran yang masih menumpuk dihadapannya.Kim Ki-Joon memandang kearah jam sekilas dan kembali memutar bola matanya pada Yoon-Hee.Sudah tiga jam gadis ini membaca koran-koran itu dan masih banyak koran lain yang masih belum ia baca.
Yoon-Hee begitu teliti membaca nama-nama korban yang ada diberita koran demi koran yang sejak tadi sudah ia baca.Wajahnya selalu cemberut saat ia belum menemukan nama Ki-Joon,namun entah mengapa.Tangannya tetap mengambil koran yang lain dan kembali membacanya dari awal.
"Kau benar-benar bersemangat?"Tanya Ki-Joon seraya melirik koran-koran yang berserakan.
Hanya ujung rambutnya yang terlihat mengangguk-angguk."Kau tidak lelah?"Tanyanya lagi.
Ki-Joon kembali melihat kepala Yoon-Hee menggeleng.
"Kau bisa melanjutkannya besok."
Yoon-Hee menurunkan koran yang menutup wajahnya dan memandangi Ki-Joon kesal."Besok aku bekerja..Setelah bekerja aku harus bekerja lagi sampai larut malam.Aku tak tahu berapa banyak waktu yang aku punya besok..Jadi aku akan menyelesaikan seberapa banyak yang bisa aku selesaikan malam ini."Sahutnya ketus dan kembali membaca korannya.
Beberapa detik kemudian Yoon-Hee kembali menurunkan korannya.Ia memandangi Ki-Joon selama beberapa detik dan memiringkan kepalanya."Kau tak bisa menyentuh sesuatu?"Tanya Yoon-Hee penuh harap.
"Kau pikir aku masih hidup?"
Yoon-Hee menghembuskan napas panjang dan menunduk."Benar juga..Memulihkan ingatan orang hidup saja sulit apa lagi hantu."Sahutnya lemas.Ia kembali mengambil koran itu dan menyisir lembar per lembar untuk mencarinya.
Ki-Joon memandangi sekitarnya,hanya sepetak ruangan kecil tanpa ada ruangan lain lagi."Dimana keluargamu?"
Yoon-Hee mengangkat bahunya."Tak tahu."
"Kau berasal dari panti asuhan?"
Yoon-Hee mengangguk mengiyakan."Aku dan Jung Hae-Ri dibesarkan bersama."
"Lalu mengapa kalian tak tinggal bersama?Kau tak kesepian tinggal sendirian?"Ki-Joon bergeser kesudut dan bersandar kedinding.
"Kulihat kau tak punya kegiatan lain selain bekerja."Tambahnya memandangi Yoon-Hee yang kini termenung.
Sebuah senyuman lirih terpantul dimata Ki-Joon,Yoon-Hee tertunduk sekilas sebelum akhirnya ia merebahkan tubuhnya dilantai dan memandang langit-langit rumahnya.Ia memalingkan wajahnya pada Ki-Joon yang masih memandangnya.
"Kau tahu?Mungkin kelebihanku adalah keberuntungan untukmu..Tapi bagiku.."Yoon-Hee menghembuskan napas panjang dan kembali melihat langit-langit rumahnya.
"Ini adalah malapetaka..Aku tak bisa mempunyai kehidupan normal karena kelebihanku. Mungkin Hae-Ri akan menerimaku apa adanya.Tapi melihatnya ketakutan saat ada hantu yang mengikutiku sampai rumah membuatku tak tega terus menyusahkannya."Tambah Yoon-Hee murung.
Benar..Sangat sering melihat Hae-Ri menahan ketakutannya membuat Yoon-Hee merasa bersalah pada dirinya sendiri.Ia tak bisa berada didekat siapapun..
"Kau hidup seperti ini selama hidupmu?"
"Mungkin..Tapi aku sempat punya keluarga..Tidak.."Yoon-Hee menggeleng samar dan kembali menatap Ki-Joon yang masih terus memandangnya."Hidup dengan orang lain justru membuatku lebih susah..Aku akan menyusahkan mereka,pertama mereka mungkin akan memaklumi keadaanku..Tapi seterusnya..Mereka akan menganggapku aneh dan perlahan menjauhiku..Aku sudah mengalaminya selama hidupku..Begitulah manusia..Mereka akan hidup dengan gerombolan mereka masing-masing.Kaya dengan kaya,pintar dengan pintar dan bodoh dengan bodoh."
Napas Ki-Joon tertahan sesaat,entah mengapa rasanya kata-kata itu benar-benar menusuk hatinya yang paling dalam.Apakah ia termasuk orang-orang seperti itu saat ia hidup?Mengapa hatinya bisa begitu sakit saat Yoon-Hee mengatakan hal itu?
"Entahlah..Mungkin yang kau bilang benar..Tapi setelah aku terombang-ambing selama satu bulan terakhir..."Ki-Joon menunduk sekilas dan kembali memandang lurus."Aku bisa merasakannya..Orang-orang bergerombol sesuai dengan tingkatnya masing-masing."Ki-Joon kembali memutar bola matanya kepada Yoon-Hee.Namun Yoon-Hee sudah tertidur dengan pulas saat ini.
Ki-Joon menghembuskan napasnya memandangi Yoon-Hee.Ia bangkit untuk mencari sebuah selimut,ia memandang kesetiap sudut ruangan itu dan meraih selimut yang terlipat didalam lemarinya yang masih terbuka.
Tangan Ki-Joon terus berusaha meraih selimut itu.Namun semakin ia berusaha,ia semakin mengerti..Ia tak akan bisa karena ia hanya sebuah roh yang hanya ingin tahu penyebab kematiannya.
Ia berbalik kearah Yoon-Hee.
Seandainya kita bertemu saat kita masih hidup...Apakah yang akan terjadi saat itu?
Ia menghela napas panjang.
Apa yang sebenarnya ia pikirkan sekarang?
Ki-Joon mulai gila..
Hanya bertemu dengannya dua hari sudah membuatnya pikirannya begitu kacau.Ki-Joon berjalan melangkahi Yoon-Hee dan keluar dari sana.Ia memandang seluruh pemandangan kota yang terlihat dari teras rumah Yoon-Hee yang luas.
Kota Seoul dimalam hari memang indah,gedung-gedung yang berlomba-lomba memancarkan keindahannya masing-masing.Dinginnya musim gugur memang tak bisa ia rasakan,namun setidaknya angin semilir yang berhembus bisa membuat dirinya sadar kalau ia masih berada disini.
Perhatian Ki-Joon teralih saat sebuah mobil sedan putih berhenti didepan rumah itu.Ia memperjelas fokusnya kedalam mobil itu.
Lee Jae-Hwan?
Ki-Joon berbalik dan menatap pintu rumah Yoon-Hee sekilas dan kembali menatap kearah Lee Jae-Hwan yang kini sudah keluar dari mobilnya.
Jae-Hwan mengeluarkan ponselnya.Selama beberapa detik ia memandangi layar ponselnya tanpa tahu tujuannya yang sebenarnya.Jae-Hwan mengadah keatas,melihat atap rumah Yoon-Hee yang hanya terlihat sedikit.
Ki-Joon benar-benar memerhatikan gerak-gerik laki-laki ini.Apa yang membawanya kemari?Mengapa ia memandangi rumah Yoon-Hee dengan tatapan lirih?Apa mungkin..
Ki-Joon menatap pintu rumah Yoon-Hee dan Jae-Hwan bergantian.Ia tersenyum tipis,jadi dua orang ini begitu bodoh hingga tak bisa menyadari perasaannya satu sama lain?Ki-Joon memasukkan kedua tangannya kesaku celananya dan tersenyum memandangi Jae-Hwan yang masih terus memandang kearahnya.
Wajah laki-laki itu tampak begitu khawatir..Lalu mengapa kemarin ia membawa seorang wanita kehadapan Yoon-Hee?Untuk mempermainkannyakah?
Justru Ki-Joon yang merasa seru saat ini,hubungan kedua orang ini begitu mirip kisah drama hingga membuat Ki-Joon tak tahan melihatnya.Alis Ki-Joon terangkat saat melihat Jae-Hwan kembali masuk kemobilnya.
Sebegitu bodohkah ia sampai ia tak memanggil Yoon-Hee meskipun ia sudah sampai disini?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Tears
RomanceLee Yoon-Hee adalah seorang gadis yang bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat kebanyakan manusia... Mereka biasa disebut Hantu... Apakah masih ada yang percaya hantu jaman sekarang? Mau tidak mau Yoon-Hee harus percaya karena ia sudah mengalaminya...