Empat Belas

31 3 0
                                    

Seorang laki-laki paruh baya terus berjalan menyusuri koridor rumah Dong-Joon.Ia adalah Ahn Moon-Shik,sekertaris sekaligus orang kepercayaan Dong-Joon.Ia mengetuk ruang kerja Dong-Joon tiga kali dan langsung membukanya perlahan.Namun langkahnya terhenti saat ia melihat Cha Do-Hyun yang tak lain adalah sekertaris Ki-Joon.

Ia terus berbicara,seakan-akan ia sangat yakin kalau kejadian yang Ki-Joon alami saat ini bukanlah bunuh diri.

"Saya yakin dan mengingatnya dengan jelas.Saat aku mengantarnya sampai dirumahnya ia mengatakan akan bertemu dengan seseorang untuk menangih hutangnya.Apa hal ini tidak terlalu mencurigakan?"Ucapnya menggebu-gebu.

Dong-Joon melipat kedua tangannya dimeja dan mencondongkan tubuhnya menatap Cha Do-Hyun."Lalu kau tahu siapa orang itu?Aku sendiri yang akan menghabisi orang itu jika ia benar-benar melakukan sesuatu pada Ki-Joon."

"Entahlah Presdir Kim..Hanya saja..Adik anda memang mempunyai seorang wanita..Tapi ia begitu menyembunyikan identitas wanita itu meskipun dari diriku..Karena ia tahu benar kalau aku berada disisi Presdir jadi adik anda tak pernah mempercayai saya.Ia selalu melakukan pekerjaannya sendirian.Tapi saya tetap yakin kalau adik anda tak akan melakukan hal itu..Ia bukan tipikal orang yang akan mengakhiri hidup apapun kondisinya."

Dong-Joon terdiam beberapa saat dan memikirkan sesuatu hingga keningnya berkerut samar.

Setelah beberapa detik Dong-Joon kembali menatap Cha Do-Hyun."Baiklah..Cari tahu siapa wanita itu dan segera laporkan padaku."Sahutnya seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi kerjanya.

Ia melirik pada Sekertaris Ahn."Kau ingin membicarakan sesuatu?"

Sekertaris Ahn langsung membungkuk dalam dan berjalan kesamping Cha Do-Hyun.

Cha Do-Hyun yang mengerti langsung meninggalkan ruangan itu.

Sekertaris Ahn menyerahkan sebuah amplop coklat."Ini identitas wanita yang Presdir minta kemarin."

Dong-Joon langsung mengambil isi amplop itu dan membacanya."Tak ada yang istimewa darinya.Ia berasal dari panti asuhan dan tak mempunyai keluarga.Ia juga hanya bekerja part time dibeberapa tempat.Tapi saya menemukan hal yang menarik darinya."

Dong-Joon langsung melirik Sekertaris Ahn.Sekertaris Ahn yang masih menatap Dong-Joon kembali menunduk dan melanjutkan ceritanya."Beberapa waktu yang lalu ia datang keperusahaan KJ Entertaiment dan menanyakan pada recepsionist apakah adik anda sudah meninggal atau belum,selain itu ia juga pernah memotret-motret perusahaan kita sampai satpam mengusirnya keluar."

Dong-Joon memutar kursi kerjanya kesamping dan meletakkan sebelah tangannya didagunya."Apa yang wanita itu inginkan?"Sahut Dong-Joon mengerutkan keningnya.

"Saya rasa ia tahu sesuatu tentang Tuan Ki-Joon.Banyak rumor yang beredar,namun kematian Tuan Ki-Joon tak ada disalah satu dari rumor yang beredar.Kebanyakan rumor beredar justru Tuan Ki-Joon yang menikah diam-diam,hubungan Tuan Ki-Joon yang retak dengan keluarga Kim dan lain sebagainya.Tapi tak pernah ada yang mengira Tuan Ki-Joon sakit apalagi meninggal,karena dihari kejadian itu ia masih mengadakan rapat dewan direksi dan melakukan aktifitas seperti biasanya.Sehingga.."

"Sehingga wanita itu tahu sesuatu tentang kejadian itu dan mengira Ki-Joon sudah meninggal?"Potong Dong-Joon melirik sekertaris Ahn dengan tajam.

Sekertaris Ahn mengangguk mengiyakan."Haruskah saya bertindak?"

Dong-Joon menggeleng samar."Tidak..Aku ingin tahu apa yang ia ketahui..Dan jika ia benar-benar mengetahui sesuatu.Buat ia mengatakannya meskipun kau harus menyingkirkannya."Sahutnya sinis dan memutar kursinya kebelakang.Dong-Joon langsung menyuruh sekertaris Ahn keluar dari ruangannya.

Sky TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang