Lima Belas

32 2 0
                                    

Fokus Yoon-Hee terus tertuju pada film yang sedang diputar,wajahnya terlihat begitu antusias memandangi layar bioskop dengan ekspresinya yang terus berubah-ubah mengikuti alur cerita.

Sebenarnya Jae-Hwan juga ingin fokus pada film itu,namun saat ia melirik wajah Yoon-Hee ia selalu tersenyum.Yoon-Hee memang tak bisa menyembunyikan ekspresinya dan hal itu membuat hiburan tersendiri untuk Jae-Hwan.

Tangan mereka bersentuhan saat mereka sama-sama ingin mengambil popcorn yang mereka beli satu untuk berdua.Yoon-Hee dan Jae-Hwan kembali saling pandang,meskipun mereka sudah sering saling pandang namun kali ini terasa berbeda.

Jae-Hwan menyadari jantungnya yang berdebar cepat.Seakan-akan jantungnya akan loncat keluar jika ia menatap Yoon-Hee lebih lama lagi.

Mereka membuang pandangannya masing-masing.Yoon-Hee berdehem..

Ia tak ingin terlihat gugup.

Tak boleh..

Ia melirik Jae-Hwan yang sudah kembali menonton,meskipun sudah terlihat tenang.Namun sebenarnya Jae-Hwanlah yang paling gugup.Ia masih merasakan tangannya yang bergetar.Ia tak pernah berkencan sebelumnya.

Dan juga..Ini pertama kalinya mengajak orang yang ia sukai berkencan.Jae-Hwan sudah menyembunyikan rasa gugupnya dari awal dan ia tak bisa menyerah ditengah-tengah.

Ia harus terlihat keren bagi Yoon-Hee..

Harus..

Yoon-Hee terus menatap film itu,namun ketika sebuah ingatan terlintas...

Semua pikiran Yoon-Hee teralihkan,ia kembali mengingat saat wanita itu mengucapkan sesuatu padanya saat ia menunggu Jae-Hwan ketoilet tadi.

****

"Kau masih bersama hantu yang bisa bicara itu?"Sahut seorang wanita hingga membuat Yoon-Hee menoleh.

Siapa dia?

Apa Yoon-Hee mengenalnya?

Lagi pula mengapa ia bisa tahu kalau Yoon-Hee bersama Ki-Joon?

Yoon-Hee mengerjap tak mengerti.

"Aku merasakan energi yang sama dengan hantu yang kutemui di KJ Entertaiment waktu itu."Sambungnya membuat Yoon-Hee mengerti.

"Kau pernah bertemu dengan Ki-Joon?"

"Jadi namanya Ki-Joon?"Wanita itu tersenyum tipis."Kau masih belum menyadarinya juga?Kalau hantu itu terus menyerap energi kehidupanmu?"

Kening Yoon-Hee berkerut."Ap...Apa maksudmu?"

"Kau benar-benar bodoh...Kau pikir bagai mana aku bisa tahu hubunganmu dengannya jika bukan karena energimu?"

"Jad..Jadi dia hidup karena aku?"Tanya Yoon-Hee tak percaya.

Ia melihat wanita itu tersenyum sinis,wanita itu mencondongkan tubuhnya mendekati Yoon-Hee dan menatapnya lekat-lekat."Tidak...Tapi karena kau justru ia akan segera menghilang."Bisiknya lalu menjauh."Kau benar-benar melakukan hal yang salah...Jika saja bukan karena kau...arwah itu tak akan berubah seperti itu."Ucapnya lagi lalu berjalan meninggalkan Yoon-Hee

Yoon-Hee berbalik memandang punggung wanita itu."Apa maksudmu?Mengapa Ki-Joon harus menghilang..Ia takkan menghilang sebelum ia menemukan ingatannya bukan ?"

Langkah wanita itu terhenti,ia hanya melirik kesamping dan tersenyum lagi."Menurutmu begitu?Aku bertaruh ia tak akan bertahan lebih dari sepuluh hari lagi."

Ucapan itu menghujam jantung Yoon-Hee,ia tak bisa bernapas.

Meskipun mereka baru bertemu namun bagi Yoon-Hee Ki-Joon sudah menjadi bagian yang penting dalam hidupnya.

Sky TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang