Tiga belas

30 2 0
                                    

"Apa ini?"Ucap Ki-Joon kesal seraya membanting sebuah kertas kemeja kerja Dong-Joon.

Dong-Joon langsung menatap Ki-Joon sekilas dan membaca kertas-kertas itu.."Ini.."Ucapnya seraya berdiri.

"Apa yang kau lakukan pada Chae-Won?Kau sengaja ingin mencekal semua acaranya?Disaat ia baru memulai karirnya sebagai pembaca berita?"Tanya Ki-Joon dengan suaranya yang meninggi.

Dong-Joon menghela napas panjang,ia menatap wajah Ki-Joon yang terlihat begitu emosi.

Dong-Joon tertunduk."Ini keinginan ayah."Sahutnya lemas.

"Lalu hyung akan mengikuti semua yang ayah inginkan?Jika hyung tak bisa berbuat apapun maka aku yang akan melakukannya."Ucapnya seraya meninggalkan ruangan kerja Dong-Joon.

Kini Ki-Joon sudah berada diatas atap..Ia tak tahu dimana itu..Namun tempat itu terlihat seperti teras rumah.Ia melihat dirinya sendiri berjalan menghampiri Chae-Won.

"Kau pikir kau bisa lolos dariku?Jadi selama ini jabatan yang kau incar bukan ini?Apakah kau tidak merasa kau terlalu tidak tahu diri?"Sahut Ki-Joon tersenyum sinis.Ia memasukkan kedua tangannya disaku celana dan berjalan melewati wanita itu hingga ia berdiri tepat diujung halaman atas rumahnya.

"Ki-Joon-ssi maafkan aku..Tapi...Aku tak bisa menghindarinya..Kau tahu apa yang akan terjadi padaku jika ia mengetahuinya?"Chae-Won tertunduk lemas dan kembali menatap Ki-Joon nanar."Tak bisakah kau menganggap hubungan kita selama ini tak ada?Aku.."Kata-kata Chae-Won terhenti melihat Ki-Joon yang kembali berbalik dan menatapnya tajam.

Ki-Joon kembali tersenyum sinis.

"Melupakan?Setelah apa yang aku lakukan untukmu?Tikus got yang kusihir bidadari menjadi kuda poni untuk mengantar cinderella keistana akan kembali menjadi tikus got dijam dua belas malam."Ki-Joon melihat jam tangannya sekilas dan kembali menatap Chae-Won.

"Kau akan kembali menjadi tikus got malam ini."Tambahnya tajam lalu berjalan meninggalkan Chae-Won.

Chae-Won langsung memegang tangan Ki-Joon.Ia bersimpuh seraya menangis."Aku mohon..Aku mohon.."Pintanya dengan sangat.

"Aku tidak bisa jatuh setelah sejauh ini.Aku takut..Aku takut."Chae-Won terus menangis untuk membuat Ki-Joon iba padanya.

Namun isakan-isakan yang keluar dari mulut Chae-Won justru membuat Ki-Joon makin gusar.Ia mendesah kesal dan menunduk menatap Chae-Won dengan tajam.

"Lalu mengapa kau mendaki sejauh ini?"Ia langsung menghempaskan tangan Chae-Won dan kembali berjalan menuju ujung teras atas rumahnya.Kedua tangan Ki-Joon terangkat,ia mengepal tangannya keras.

Rasanya sekarang ia ingin berteriak.

Ia tak ingin melihat wanita ini menangis,tapi setelah apa yang ia perbuat...

Ki-Joon menghempaskan kedua tangannya begitu saja dan kembali menatap Chae-Won yang kini sudah terduduk sambil terus menangis.

"KAU INGIN AKU MELIHATMU PERGI DENGANNYA BEGITU SAJA?"Bentaknya begitu kesal."ARGHH.."Teriak Ki-Joon seraya menendang pot kecil yang menjadi hiasan dibawah pagar pembatas ujung teras rumahnya hingga jatuh kebawah.

"Kau yang tak bisa melindungiku..Jika saja kau bisa melakukannya kau pikir semua ini akan terjadi?Kau yang salah Ki-Joon..Kau yang salah.."Teriak Chae-Won hingga membuat Ki-Joon terpaku tak percaya.

****

Ki-Joon membuka matanya..Ia memegangi kepalanya yang masih terasa sakit...

Ia?

Chae-Won?

Apa lagi yang terjadi setelah itu?

Ki-Joon menutup matanya rapat-rapat berharap ada ingatan lain didalam ingatannya.

Sky TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang