"yyaa!!! Park chanyeol!!!gwenchana??! Ya!chanyeol-ah??!!"teriakku. Chanyeol tertunduk lemas didekat ranjangnya. Akupun segera mndekat dan melihat keadaannya. mata chanyeol terus terpejam sambil terus mmgangi perutnya dan wajahnya pucat, bahkan tubuhnya sangat dingin. "Ya!! Chanyeol-ah!! Gwencanha!!! Eotokkhae ige...mani appo (sakit sekali)??!!!" Teriakku khawatir karena chanyeol terus mmjamkan matanya dan tubuhnya makin melemas. Karena aku takut jika sampai omma terbangun jika mndengarku ribut, maka kuputuskan untuk membantunya mnidurkan tubuh tingginya itu ke tempat tidur yang tpat berada disamping Tempatnya tergeletak kini. Dengan susah payah aku mmbantu menaikkan tubuh tingginya hingga ia terbaring di ranjangnya. Akupun sangat panik melihat kondisinya, apalagi wajahnya sangat pucat dan berkeringat dingin. "Aigooo...ottokhae ige....aahh...aku tidak tau harus bagaimana sekarang...ya! Chanyeol-ah...." Ucapku sambil memegang tangannya. "Omo!!!tangannya dingin sekali. Ahh...ottokhae ige..." bisikku cemas. Segera kututupi bagian tubuhnya dengan selimutnya dan selimutku agar hangat. Akupun juga segera mengusap keringatnya dengan Saputanganku. "Ottokhae kalau sampai omma tau?andwae (tidak boleh)! Aku harus merawat chanyeol tanpa harus ketahuan omma, jika tidak, pasti aku akan habis dimarahi seharian. Ahh!! Sepertinya aku harus mencari obat herbal di internet!" Kataku, dan langsung mengambil ponsel serta mengetik bahan herbal agar bisa mengobati sakit perut chanyeol. "Daun jambu biji....oh?!daun jambu biji?!! Untung saja didepan ada jambu biji. Tapi, jika aku keluar lewat pintu malam2 bgini pasti omma akan terbangun dan akan mewawancaraiku panjang lebar,tapi aku harus keluar lewat mana?"pikirku. "Aaaa......jendela! Kenapa aku tidak kepikiran sampai kesana! Jendela kamar ini tepat berhadapan dengan pohon jambu biji itu. Baiklah...aku lwat jendela saja!" Lalu aku segera bergegas keluar melalui jendela kamar yang untung saja ukurannya cukup lebar untuk kulewati,aku sdh tdk dpt berpikir lbih jernih lagi karena panik mliht kondisi chanyeol, dan setelah selesai aku kembali memasuki kamar. Dan saat aku masuk chanyeol telah membuka matanya, namun tetap saja tubuhnya sepertinya masih sangat lemas dan pucat. "Ya! Chanyeol-ah?gwenchana?"tanyaku yang langsung menghampirinya. "Mwo?! Neon Choa (kau senang)?arghh..."rintihnya sembari Memegang perutnya. "Aa...em..mi..mm..mianhae chanyeol-ah...aku janji tidak akan melakukan hal itu lagi,ya! Geundae (tapi), kau seharusnya bilang jika tidak bisa makan makanan pedas!"elakku. "Arghh...perutku sakit, sudah diamlah yeoja takberperasaan.." Ucap chanyeol lemah. "Geure...geure...(baiklah2...) ah. jamsimannyo (sebentar), aku akan membuatkan obat herbal untukmu. Gidaryeo (tunggulah)..." ucapku sambil berlalu dengan membawa beberapa lembar daun jambu biji ditanganku. Untung saja omma tidak bangun sampai aku selesai membuat ramuan herbal ini untuk chanyeol, jadi aku tidak dimarahi.
- dikamar-
"Ya, mani appo (sakit sekali)?ini, minumlah..kubuatkan obat herbal agar bisa mengurangi rasa sakit perutmu" kataku dan langsung memberikan segelas ramuan daun jambu biji hangat pada chanyeol.
Dengan perlahan ia duduk dan mulai meminum ramuan yang kubuat hingga habis. "Setelah ini istirahatlah, agar obatnya dapat bekerja dan kondisimu juga bisa pulih, arra?" Ucapku. "Apa kau merasa bersalah, yeoja menyebalkan?"tanya chanyeol. "Mwo?aa..ehmm...igeon geunyang neo ttaemune (itu hanya gara2 kau)!" Ucapku membela diri. "Arghh...ah...sudahlah aku ingin tidur, perutku benar2 Sakit. Kha(pergi)! Kharaghuhe (pergilah)..."Pinta chanyeol. "Arra...arra...chaa (tidurlah)...mianhae.." ucapku sambil berlalu-pagi harinya-
Kriiing...kringg......tetotetotetot!!!!
"Ahh..arraseo, aku bangun..."ucapku sembari mematikan alarm di ponselku. Dan saat itu juga aku langsung bangun dan akan membangunkan chanyeol. Lalu aku menuruni tangga dan mendekati ranjangnya dengan dia yang masih tertidur disana, karena sejujurnya aku masih agak khawatir dengan kondisinya Semalam, akhirnya kuputuskan untuk perlahan dan pelan2 menyentuh atau lbih tepatnya mnggengm tangannya, memastikan apakah suhu tubuhnya masih sedingin semalam atau sdh membaik, tapi saat telapak tanganku tepat berada digenggamannya, tiba2 mata chanyeol terbuka. "Wae?mwoanenggoya (apa yg kaulakukan)?"tanyanya. "Oh??!!aa..aa..aniya!!" Jawabku sekenanya dan langsung kusingkirkan tanganku dari genggamannya. "Neon jigeum (sekarang) gwenchana?"tanyaku. "Oo..nan gwenchana, wae?kau takut kan jika aku mengadukan hal ini pada omma?"tanya chanyeol sedikit meledek. "Aa...an..ann..aniya!" Balasku. "Seollma?neon khokchongdwesso?ketchi? (Jangan2?kau mngkhawatirkanku?benarkan?). "Anieyo!!!chonyeo (tidak sama sekali)!!!" Ucapku kikuk "Hmm....geure (baiklah), setelah mandi akan aku laporkan pada Omma tentang kejadian semalam" ujarnya dengan senyum smirk terukir di bibirnya. "Ya!!!jebball...hajimaaa (jangan lakukan)!!!!mianhae tiang menyebalkan...maafkan aku...,eoh?jangan laporkan pada omma.."rengekku. "Tiang? Menyebalkan?ya!!! Kau minta maaf atau mengejek?!"bantak chanyeol. "Eoh??ah...mian...chanyeol-ah" ucapku pelan. "Mworago (apa yg kaukatakan)?nan andelyeo (aku tdk mndengarnya)?"ucapnya meledek. "Aah...jinjja... mianhae chanyeol-ah!!!dweseo (puas)?!!"ucapku dan langsung meninggalkannya dan menuju kamar mandi. tanpa sepengetahuanku,ternyata chanyeol tersenyum kecil melihat sikapku tadi.-10 menit kemudian-
"Ahh...segarnya..." ucapku saat setelah keluar kamar mandi dan telah mngenakan seragamku. "Ya!!! Cepat mandilah,ini seragammu, semalam sudah aku setrika, kau tinggal memakainya.palli!!" Omelku.
"Waahh...hyisangata (aneh sekali)?kenapa kau tiba2 jadi sgt baik dan perhatian padaku?yaah...seharusnya kau seperti ini sejak dulu."sindir chanyeol padaku namun mnyimpan senyum dlm lekuk pipinya. "Aku memang dari dulu selalu baik, tapi jika orang itu menyebalkan, maka aku juga akan menyebalkan!"ucapku. "Aa....jinjja?lalu bagaimana sikapmu pada sehun?"tanya chanyeol tiba2. "Mm..m..mwo? Ottokhae neo arraseo (bagaimna kau tahu)?" Tanyaku terkaget. "Bukankah....semalam kau mendapat sms darinya?"tanya chanyeol lagi. "Ahaha...sepertinya kau harus baik padaku mulai sekarang. Kau banyak berhutang budi padaku, ketchi (benar kan)?" Ledeknya dengan senyum smirk andalannya. "Ya!!! Kenapa kau melihat pesan orang lain?! Kau stalker??eoh?!!dasar tiang!!!menyebalkan!! Sudah sana cepat mandi!!! Jangan sampai omma memarahiku gara2 kau yang justru terlalu lama dan mmbuat kita terlambat!!!" Perintahku. "Ooo...arraseo..."kata chanyeol sembari memasuki kamar mandi.-diluar kamar mandi-
"Aishh....jinjja! Chan...chanyeol-ah Ottokhae??wae??kenapa dia membacanya?? Omo!!!menyblkan!" gumamku sendiri sambil mngacak2 rambut frustasi karena ulah chanyeol.
----------- TBC -------------
Don't forget to give your vote or comment here,thanks~
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) Just Roommate - EXO CHANYEOL FANFICTION
FanfictionRank #23 IN WATTPAD REAL CATEGORY FANFICTION (03/06/17) -MY First FF- (prologue) Apa jadinya jika kehidupan diumur 17 tahun serta masa SMA mu berubah semenjak adanya sebuah perjanjian konyol belasan tahun yg lalu? terlebih jika hal tersebut cukup me...