(NOT) Just Roommate Chapter 17

11.1K 564 1
                                    


"Ah...oh...an..annyeong....bag......bag....bagaimana kk..ka..kau bisa ada disini?" Tanya sehun bingung.

"Aku kan tingg...hmmpph" aku berhasil menutup mulut chanyeol yg hendak mngatakan ssuatu yg bodoh. "Ahh....kau tidak mau kan jika aku tidak meminjamimu ponsel lagi,eoh??"ancamku smbil tetap dlm posisi membekap mulut chanyeol. Sejujurnya aku sdikit kesulitan hingga harus berjinjit agar bisa mnjangkau mulutnya, tentu saja itu karena tingginya yg mnjulang bak tiang listrik. "Wae??ada apa sebenarnya?kenapa kau mnutup mulut park chanyeol?"tanya sehun penasaran. "Aah....aniya...dia...di..dia.."aku bingung harus mnjawab bagaimana jika sdh begini, dan karena sibuk berpikir bgaimana mnjawab pertanyaan sehun, tanganku smpai lengah dan usaha chanyeol mlepaskan tgnku dri mulutnya pun berhasil. "Aku tinggal disini" ucapnya tanpa dosa. "Ya!!!mwoanenggoya (apa yg kaulakukan)?!!" Ucapku terkejut mndengar celotehnya. "Mwo???maksudnya??ah...sudah ayo masuklah, ceritakan smuanya ddlm mobil sblm malam tiba" ucap sehun yg lgsg mmbukakanku pintu, dan chanyeol?tentu saja tanpa disuruhpun dia lgsg masuk ke kursi belakang mobil sehun. "Loh??kau??eh..." ucap sehun bingung mlihat chanyeol dgn wjah datar tanpa dosanya yg main lgsg masuk kedalam mobil sehun. "Mian sehun-ah....apa tdk apa2 jika aku mngajak chanyeol??"tanyaku khawatir. "Eh??ehm...eo...gwenchana" ucap sehun yg mncoba mnutupi rasa bingung dan penasarannya.

- di mobil -

"Sehun-ah....mian, aku spertinya mngacaukan ekspektasimu dalam acara jalan2 kita sore ini karena dia (smbil melirik sinis kearah chanyeol yg malah tertidur di bangku belakang), dia memang tinggal dirumahku, itu....karena dia anak teman appa ku, rumahnya terbakar beberapa minggu yg lalu, karena appa dan omma nya tidak mngkin mmbiarkannya tdk mlanjutkan bersekolah jadi mereka mnitipkan chanyeol di rumahku dan menyekolahkan chanyeol di sekolah kita agar ia dpt melupakan masalah yg mnimpanya dan keluarganya di seoul..." ceritaku bohong pada sehun. "Aigo...kasihan ternyata dia, tapi untung saja ia masih ceria, kita harus selalu menolongnya, agar dia tidak trauma jika mngingat rumahnya yg terbakar" ucap sehun dgn wajah serius dan penuh iba namun tetap memandang kearah jalan. "Lalu, orangtuanya??" Tanya sehun lagi. "Ahh....orangtua chanyeol sedang terus mngembangkan usaha mereka, agar dapat memulihkan keadaan hingga seperti sediakala" ucapku dgn mimik sedih yg kubuat-buat. "Semoga smua lekas kmbali seperti sediakala...." ucap sehun. Tak lama kemudian sehun memberhentikan mobilnya pada sebuah pusat toko buku terlengkap di kota ini. "Aku akan mampir kedalam sebentar, ada bbrpa buku yg hrus kubeli untuk tmbahan pngetahuanku sblm mngikuti olimpiade, kau mau ikut?" Tanya sehun. "Aku akan disini sampai chanyeol bangun, jika ia sdh bangun aku akan keluar, tenang saja" jawabku. "Geure geroum (baiklah kalau begitu), aku pergi dulu ya.." ucap sehun lalu mnutup pintu mobilnya. "Ahh....kau jahat sekali berkata kpda sehun jika rumahku terbakar, kau mnginginkan rumahku di seoul terbakar?eoh?!" Protes chanyeol yg seketika mengagetkanku. "Chh...ch..chanyeol??kau sdh bangun??"ucapku bingung dan kaget. "Bahkan aku tidak tidur dari tadi,hanya sekedar memejamkan mata saja,dan aku bahkan mndengar ada seorang yeoja mnyebalkan yg memfitnah jika rumahku terbakar. Ckck.." ucapnya smbari mmbenarkan posisi duduknya. "Ahh...mian (maaf) aku...ak..aku..."ucapku bingung. "Waaah...daebak!! Sekarang bahkan aku dikenal oleh Oh Sehun sebagai seorang namja mngenaskan yg kehilangan rumahnya karena suatu KEBAKARAN?ckckck..aigo..." ujar chanyeol pada dirinya sendiri namun dgn nada terkesan mnyindirku. "Ya!!salahmu sendiri ikut bersamaku dan mngatakan kau serumah dgnku?!kan aku blm siap mmberi pnjelasan yg tepat pada sehun! Apalagi pada situasi sperti ini?aah...jinjja!" Protesku kesal. "Ternyata yeoja mnyebalkan ini benar2 jjang!! Aigoo...jgn sampai kelak kau jadi juru bicara suatu perusahaan, kujamin perusahaan itu nanti akan mngalami konflik terus karenamu" ejek chanyeol lagi. "Aah...molla..molla...aku mau keluar saja, kau ikut tidak?ya!tiang listrik?!kau ikut tidak??" Tanyaku dgn suara mninggi karena chanyeol mngabaikanku. "Eo...chamkan (sebentar)" ucap chanyeol smbil mmbenahi pakaiannya lalu bbrpa detik kmudian ia sdh diluar mobil bersamaku. Kamipun masuk kedalam toko buku itu dan mncoba mnemukan sehun. Tak lama kmudian aku berhasil mnemuknnya di deretan buku2 pngetahuan dan bank soal. "Eoh??kau kemari?mian..pasti karena mnungguku lama, ketchi (benarkan)?" Sesalnya. "Aniya (tidak)....aku kesini karena chanyeol sdh bangun,ketchi (benarkan)?" Ucapku smbil mnyenggol lengan chanyeol dgn lenganku. "Hah?eoh??aa..eo.." ucapnya yg terlihat sperti orang bodoh. "Selesai, kajja (ayo)!" Ajak sehun dgn mmbawa bbrpa tumpuk buku di kedua tangannya. "Waahh....banyak sekali!kau yakin akan mmbaca dan mnyelesaikan smua soal2 didalamnya?" Tanyaku terkagum2 mlihat banyaknya buku dgn ketebalan 5 cm di masing2 bukunya. "Harus! Aku harus bisa mmbaca dan mnyelesaikannya!" Ucap sehun dgn mmberi seulas snyum padaku. Omo!!tampan sekali!aah....senyumnya sungguh manis! Batinku. "Yeokkssi (pastilah)!!oh sehun!" Ucapku smbil terkekeh. Kami bertiga pun berjalan mnyusuri beberapa rak buku mnuju kasir. "Ah!!matta (benar)!!igeo (itu)!" Ucap sehun smbil mnunjuk slah satu buku yg dimaksudnya. "Tolong ambilkan buku itu" pintanya karena kedua tgnnya sdh terlalu penuh mmbawa buku2 yg akan dibelinya. "Ige (ini)?" Tanyaku memastikan. "Eo..aku akan mmbelikan itu untuk chanyeol" imbuhnya. Aku sungguh ingin tertawa tapi aku tidak mungkin melakukannya. Sungguh ini konyol jika kupikir lagi, bagaimana tidak, sampul buku yg akan sehun belikan untuk chanyeol ini berjudul "Kiat-Kiat Memotivasi Diri dari Keterpurukan". "Aku akan mmbelikannya untukmu,bacalah jika kau sedang mnganggur" ucapnya pada chanyeol. Disini bahkan aku dpat mlihat ekspresi terkejut dan bingung dari seorang park chanyeol. Bahkan tanpa ia sadari matanya membulat maksimal saat ia membaca judul bukunya. Sungguh sebenarnya aku hampir tidak tahan mnahan ekspresi datar wajahku karena ingin tertawa sekeras-kerasnya. "Ah...gomawo, oh sehun,kau baik sekali" ucap chanyeol pada sehun, namun beberapa detik kmudian mata chanyeol melirik tajam kearahku. Aku hanya membalasnya dgn mnaikkan kedua alisku dan tersenyum sebentar kemudian aku mngekor pada sehun yg sdh brjalan mnuju kasir. Setelah smua beres, sehun mmberikan buku "lucu" versiku tadi pada chanyeol, dan kamipun kmbali mnuju mobil sehun untuk mnuju ke tempat tujuan awal kami, yakni taman dan kedai bubble tea.

(NOT) Just Roommate - EXO CHANYEOL FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang