(NOT) Just Roommate Chapter 23

9K 471 27
                                    

"Annyeong....(yn)-ah....chanyeol-ah..." suara itu dan bahkan orang yang mngatakan itu kini membuatku dan chanyeol yang duduk di ranjang rumah sakit tercengang, orang itu adalah sehun dan ia datang bersama jieun. "An..annyeong....." ucapku dan mempersilahkan mereka masuk ke ruangan ini. "Yeol-ah...gwenchana?" Tanya jieun yang langsung menghambur kearah chanyeol. "Eoh??eo...gwenchana....jangan dekat2! Aku takut kau mnyentuh lukanya!" Ucap chanyeol khawatir. "Wae?ani...aku tdk akan melukai cideramu..aku tdk seperti (yn) yg mlh mmbuatmu celaka begini. Ya!! Kenapa kau tak segera pulang!sudah ada aku disini!" ucapnya dengan wajah yg sgt mnjengkelkan mnurutku. "Aissh....lebih baik kau saja yg pulang!mengganggu ketenangan rumah sakit saja!" Omelku kesal. "Tssk...dasar yeoja sok cantik!" Umpat jieun. "Terserah" jawabku malas. "Sehun-ah!! Neon Ottokhae arraseo?" Ucapku pada sehun yang kini sedang duduk di sofa kamar ini. "Mwol(apa)?" Tanya sehun. "Jika chanyeol mngalami sedikit kecelakaan tadi" Ucapku. "Aaa.....tadi aku melihat kalian dari jauh saat chanyeol dinaikkan ke ambulans. Aku ingin menghampiri tapi ambulans sudah jalan lebih dulu sebelum aku bisa menjangkau kalian. Aku baru pulang dari bimbingan di ruang olimpiade" jelas sehun. "Aa....jadi begitu...gomawo, kau baik sekali langsung datang kemari mnjenguk chanyeol, tapi....kenapa mngajak jieun sih?!" Kesalku dan smbari berucap pelan agar jieun tak mndengarnya. "Jieun yang memaksa setelah aku bertemu dengannya di kedai bubble tea,ya...kami tdk sngaja mmbahas sirine mobil ambulans yg kebetulan lewat didepan kedai, dan aku jadi teringat kalian dan mnceritakannya pada jieun,dan...ya...kami kemari" jelas sehun lagi.

"Ehmm...ya! Sudah selesaikan ngobrolnya?bagaimana nasib makananku ini?apa kau lupa?" Sindir chanyeol padaku. "Aku saja!aku bisa mnyuapimu!aku ingin mnyuapimu!aaa...." ucap jieun yang tanpa aba2 persetujuan dari chanyeol ia langsung mnyerobot dan mnyendokkan makanan dan akan mnyuapkan pada chanyeol. "Itu makanlah dengan jieun, dia sdh baik mau mnyuapimu..." ucapku " ayo lanjutkan ceritamu,sehun-ah....ahahahaha..." ucapku yang terkekeh mndengar cerita sehun tentang temannya di olimpiade yang tertidur lalu mngigo dan mnyanyi layaknya karaoke di kelas bimbingan olimpiade. "Aissh....bahkan setelah sehun datang, dia kembali lupa padaku,tsskk...." kesal chanyeol pelan smbari mngunyah kasar setiap makanan yg masuk ke mulutnya yg berasal dari suapan jieun.

Beberapa menit kemudian jieun memutuskan untuk pulang karena ada jadwal les piano yg harus dijalaninya. Tak lama kmudian chanyeol merengek "(yn)-ah...aku haus, bisa ambilkan minum?" Pintanya. "Eo...jamkaman(sebentar)" ucapku yg mnghentikan percakapanku dgn sehun lalu beranjak mnuju nakas dan mnuangkan air di gelas chanyeol dan memberikan itu padanya. Setelah selesai aku kmbali duduk dan berbincang heboh dengan sehun membahas kelucuan teman2 sehun yg mulai kelelahan di ajang persiapan olimpiade. "Aissh....tidak pngertian sekali oh sehun itu, apa dia tak tahu jika aku butuh istirahat dan butuh pendamping pasien yg bersamanya itu, kenapa ia malah terus mnerus mngajak bicara pndamping pasienku dan tidak lekas pulang!aah...bahkan (yn) tidak mempedulikanku sekarang gara2 kedatangan oh sehun" cibir chanyeol smbari mempoutkan bibirnya kesal. Setelah berpikir, chanyeol akhirnya menemukan ide. "omo!!!ah...kenapa remote tv nya jauh sekali...aku tidak bisa mngambilnya, aigoo..." ucap chanyeol bermaksud mnarik perhatianku agar memperhatikannya. "(Yn)-ah..." ucapnya smbari beraksi memasang wajah memelas dan puppy eyes padaku. "Ck...eo...ini remotenya" ucapku memberikan remote tv pada tangan kiri chanyeol, setelah selesai akupun kembali ke sofa dan berbincang lagi dengan asyiknya bersama sehun. Sehun memang model namja cuek bahkan sangat cuek disekolah, tapi tidak jika ia berbincang denganku, ia bahkan dapat bercerita banyak hal dan bersikap bebas padaku.

"(Yn)-ah...aigoo...bolehkah aku mnta tolong benarkan bantal sandaranku ini, sepertinya kurang pas" pinta chanyeol (lagi). "Eo..." ucapku mndekat ke ranjang chanyeol dan membetulkan posisi bantal kepala yang dijadikan sandaran punggungnya selama ranjangnya dalam posisi sedikit ditegakkan karena ia sedang makan tadi. Baru saja aku duduk,
pletakkk
"Omoo!!! Aishh...remote tv nya kenapa jatuh,ah...memang aku masih butuh banyak bantuan karena belum terbiasa dgn tangan kiriku" ucap chanyeol bermaksud menyindirku. "(Yn)-ah...bisakah kau am...." ucapan chanyeol terputus karena aku lebih dulu beranjak dari sofa dan mngambilkan remote tv nya dan mletakkan di samping ranjang chanyeol dan setelah selesai aku kmbali duduk dan berbincang seru dengan sehun tentang banyak hal lainnya. "Aissh....kenapa mereka tidak peka! Apalagi yg harus aku lakukan sekarang agar (yn) tdk mnghiraukanku terus" ucap chanyeol mulai frustasi. "Aah....aku lelah, ottokhae ige, ranjangnya..." ucap chanyeol. "(Yn)-ah...bisakah kau aturkan untuk turunkan penegak ranjangnya?aku ingin tidur" alasan chanyeol agar (yn) mau melakukannya. "Eo...aah...aku tak mnyangka dia seribet ini jika sakit" desisku pelan karena kesal chanyeol mnyuruh2ku terus. "Ah...sepertinya aku dtang disaat yg tdk pas, mianhae....baiklah aku pulang dulu, maaf tdk bsa memberikanmu apa2 chanyeol-ah...cepat sembuh, (yn), nan khandha (aku pulang)..." ucap sehun lalu segera bangkit dari tmpat duduknya dan pergi. "Aah...akhirnya dia pulang juga.." ucap chanyeol. "Mwo?!ya!!kau sengaja?!" Kesalku padanya yang kini tengah tersenyum penuh kemenangan. "Eoh?ehm...anieyo..auh...aiggo...appo(sakit).." ucap chanyeol mencoba mngalihkan perhatian. "Rasakan! Itu karma karena kau mngusir sehun secara tdk langsung! Sdh baik dia perhatian dan mnjengukmu kmari, kau malah begitu.."kesalku. "Sepertinya kau hanya akan bersikap lembut padaku hanya ketika aku sedang pingsan atau sedang sakit parah, ketika aku sdh mulai membaik seperti ini kau jadi cuek lagi padaku.." ucap chanyeol smbari mempoutkan bibirnya. "Kau duluan yang membuatku kesal..sudahlah...mian kalau begitu" ucapku merasa sedikit bersalah. "Ahh....omma bogoshippeo.." ucap chanyeol. "Kau masih tidak senang aku mnemanimu disini?eoh?ini kesempatan langka aku mau mnemanimu, kau malah mncari yang tidak ada disini...hmm.." dengusku. "Aku tahu kau tidak tulus merawatku disini, buktinya kau mulai tadi smenjak aku sadar kau selalu memarahiku terus.." ucap chanyeol merajuk layaknya anak balita yang ingin selalu diperhatikan. "Ck....geurae....lalu kau ingin aku bagaimana?" Tanyaku mnyerah karena kasihan padanya. "Kau akan menuruti setiap perintahku?" Tanya chanyeol bersemangat. "Hemm..." ucapku mnjawab sekenanya. "Yakk!!jawablah dgn benar" Kesal chanyeol. "Eo...arraseo...aku akan mnurutimu asalkan jgn aneh2 dan sewajarnya smpai kau boleh pulang dari rumah sakit,ommamu dan omma ku tdk bisa plg mnjengukmu, jd terpaksa aku yg merawatmu, namun jika aku sekolah kau akan disini bersama ahjusshi supir dirumah" ucapku. "Ck...harusnya kau disini saja tdk usah sekolah..." ucapnya sedikit kecewa. "Waeirae neon (kau ini kenapa)? Yg benar saja aku tidak sekolah?aku bisa ketinggalan pelajaran tau?!" Kesalku. "Ishh...arraseo..." ucapnya. "Ehm...aku...aku minta kau jangan cuek padaku, selalu disini menemaniku dan jangan kemana2 tanpa izin dariku, harus terus disampingku sampai aku tertidur, karena aku benci tidur sendiri saat sakit, lalu selalu bersikap baik dan jgn membentak2ku, otte?" Tanya chanyeol. "Mwo??!ah...itu terlalu berle..." sebelum aku selesai mngucapkan kata2ku chanyeol terlebih dulu memotongnya "jebal...hanya sampai aku pulih dan pergi dari rumah sakit ini, eoh?" Tanyanya penuh harap. "Hmm...arraseo..." ucapku malas. "Yuhuu~" ucapnya senang. Mwoya?apa baru saja dia mnyukainya?ah...awas saja sampai berlebihan, aku tidak akan mau mlakukan permintaan2nya yg aneh2! Batinku. Tak lama suster datang dan memberikan baskom berisi air hangat dan lap kecil. "Ini air hangat untuk menyeka (membersihkan) tubuh pasien" ucapnya kmudian berlalu. "Omo!!ottokhae... Apakah aku harus mnyeka chanyeol? Berarti...ah. andwae!!ah...michigetta (sungguh gila)" umpatku pelan. "Mwoanenggoya(apa yg kau lakukan)?kau harus segera mnggunakan air hangatnya sebelum mnjadi dingin" ucap chanyeol. "Ehm...ah...ig..ige..igeon..ak..aku..ehmm.." ucapku yg mndadak mnjadi gagap karena bingung harus bagaimana. "Tubuhku sudah lengket semua, cepatlah mnyeka.." ucap chanyeol smbil sdkit mnyembunyikan snyumnya mlihat ekspresiku yg terlihat bingung. "Ge...geure.." jawabku dgn ragu membawa baskom dan lap tadi mndekat kearah chanyeol. "Kau bisa mnyeka badanmu sndri kan?eoh?" Ucapku bingung. "Ckck...anak kecil saja tahu bila begini bagaimana bisa aku mnyeka badanku?jika bisa pun aku lbih baik mandi daripada hanya menyeka badanku!" Kesal chanyeol. "Geroum...ott..ottokhae.." ucapku ragu. "Tinggal bukakan kancing baju pasienku, mnyeka tubuhku yg tdk diperban, mngelap dengan handuk, mngganti baju pasienku, selesai" ucap chanyeol santai. "Ehmm..aku panggil suster saja bagaimana?eoh?mungkin mereka bisa mnyeka pasien lebih baik" ucapku mnawarkan. "Aku tidak mau yeoja asing mlihat tubuhku,ah...lupakan bagian celananya, mungkin aku bisa mnggantinya sendiri walau susah" ucap chanyeol seakan paham maksudku. "Palli...kau sdh berjanji akan mnuruti permintaanku tadi" tagihnya. "Aissh...arra...mnghadaplah kemari" ucapku lalu perlahan mmbuka kancing baju pasien yg chanyeol kenakan. "Wae?kenapa kau tersenyum dan mnahan tawa?ada yg salah?" Tanyaku padanya yg kini menatapku dgn jarak lumayan dekat karena aku dlm posisi membuka kancing bajunya. "Wajahmu...kenapa wajahmu memerah bgtu?jgn blg kau senang karena akan melihat tubuh namja populer disekolah?eoh?" Goda chanyeol. "Ani!!!chonyeo!!sudah jgn mmbuatku mmbatalkan niat mnyekamu!" Ucapku smbil terus mnahan agar jantungku tdk berdegup kencang begini. Setelah bajunya sdh terlepas, aku segera memasukan lap kecil tadi kedalam baskom berisi air hangat dan memerasnya, lalu pertama aku mngusapkan perlahan lap tadi ke area wajah chanyeol. "Ahh!!awas!!jgn smpai terkena pelipisku yg terluka!!" Ucapnya. "Ya!! Diamlah!! Aku tahu!" Ucapku mulai kesal karena chanyeol terus memundurkan kepalanya. "Ya!! Bisa diam sebentar tidak, aku tdk akan mngenai lukamu" ucapku lalu memegang bagian belakang kepala chanyeol dgn tanganku satunya agar ia tidak terus bergerak2 dan mmpersulit ruang gerakku. "Wahh...posisi kita dekat sekali sekarang, ahaha...sungguh kjadian langka" ucapnya dgn tersenyum aneh yg tdk dpt kuartikan. "Ah bagian wajah sudah!" Ucapku yg kmbali dengan konyolnya mnjadi salah tingkah akibat perkataan chanyeol tadi. Setelah itu aku tnpa sadar mnelan ludah saat harus mnyeka bagian tubuh chanyeol. "Jangan terlalu terpesona begitu, aku tahu abs ku menarik" ucap chanyeol kmbali berhasil mmbuat pipiku memerah akibat malu. Akupun mngusap bagian tubuhnya tanpa berani menengoknya. "Omayaa...bagaimana bisa tubuhku jadi bersih jika kau mnyeka bahkan tanpa melihatnya,yang ada nanti kau malah mnyenggol perban dibahuku!" Protes chanyeol. "Ani...aku bisa walau tnpa melihat" ucapku smbil terus memejamkan mata saat menyeka tubuhnya dan bagian perutnya" tiba2 tnpa sepengetahuanku chanyeol terseyum jahil dan tiba2 aauhh!!arrggh!!" Teriak chanyeol yg lgsg mngagetkankum "wae??waeyo?wae??" Tanyaku panik. Kulihat chanyeol memegang bahu kananny yg diperban smbil merintih kesakitan. "Omo!!! Apa aku mnyentuhnya tadi??aahh...mian...oh... ottokhae.."paniku smbil mnggigit bibir bawahku. Ditengah2 mode panikku tiba2 chanyeol terkekeh "ahaha...ahaha...neomu kiyowo (lucu sekali)ahahaha..."chanyeol kmbali tertawa. " mwoya?!kau bohong?" Tanyaku kesal. "Yakk!!!!kau ini!!" Kesalku lalu memukul bahu kirinya yg tak terluka karena sebal ia malah mnggodaku disituasi seperti ini." Auh...appo...kenapa kau mmukulku?auh...ya! Makannya jika mnyeka buka matamu, buktinya kau tdk tahu kan bahwa aku hanya pura2, kau sdh berpikir sndiri bahwa kau mnyentuh lukaku padahal sebenarnya tidak?ketchi?ahahaha" ucapnya smbil kmbali tertawa. "Ya!!!dasar tiang!!!jungnenda(mati kau)!!!" Teriakku kesal. "Eheeii...kau td sudah janji tidak akan membentak2 dan jahat padaku?eoh??eoh??" Ucapnya smbari menunjuk2ku dengan jari telunjuknya. Seketika aku teringat ucapannku tadi bahwa aku mnyetujui permintaannya, dan akupun berakhir dengan menahan emosi kekesalanku pada chanyeol. "ahaha....ternyata mnyenangkan juga mmbuatmu bertingkah konyol seperti ini...kau harus menahan emosi dan kemarahanmu dulu sampai aku sembuh, ne?" Goda chanyeol. "Aishh....molla" ucapku kesal. Setelah selesai, akupun memakaikan baju ganti pasien dari rumah sakit yg sdh tersedia di lemari. "Lalu...bagian celananya...." ucapku ragu. " apa kau mau memakaikannya untukku??"tanya chanyeol mnggodaku. "Yak!!neon jinjja!" Ucapku. "Ahahaha...ndaga (keluarlah)..aku akan mncoba mrmakainya sendiri" ucap chanyeol. "Geurae..igeo.." ucapku mmberikan celana gantinya lalu keluar dari ruang inap chanyeol.
"Ini sdh cukup lama bukan?harusnya ia sdh selesai mngganti celana pasiennya kan?ck....mngkn aku sdh bisa masuk sekarang" ucapku menebak2.

Sreeekkk

Kubuka pintu kamar rawat inap chanyeol dan...

"Omooo!!!!!!yaaaa!!!!!!" Teriakku.

--------------- TBC --------------

Hai chingu semua, mian author comebacknya lama. Hehe, mian kl ceritanya gak menarik n kependekan, tapi ttp diharapkan kasih VOTE dan COMMENT membangunnya dari kalian ya...oh iya, ini CHAPTER TERAKHIR sebelum author hiatus selama 10 hari karena besok harus UAS sampe tgl 9 januari 2016. Nnti bakal dilanjut lagi kok setelah itu, sabar ya... dan author janji bakal kasih comeback chapter yg lebih bagus kedepannya. Oke???sekali lagi gomawo buat para readers sekalian^^ annyeong~ (salam hangat dari author) hehe^^

(NOT) Just Roommate - EXO CHANYEOL FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang