"Ya!!!chanyeoll!!!" Teriakku panik smbari menutupi kedua mataku dengan telapak tanganku.
"Omoo!!!!yaaaa!!!! Kenapa kau mengintipkuu!!!" Teriaknya tak kalah terkejut dgnku. "Ndagaa(keluar)!!" Teriaknya yg sesegera mungkin langsung menutup 'bagian' yang terbuka dengan selimut dan akupun segera melangkah mundur dan kmbali keluar ruangan.
"Mwoya???aisshh..kenapa aku tadi masuk k kamarnya sih memang dia belum memanggilku tadi..dia pasti akan mngataiku lagi, andwae!!jangan sampai dia mngganti sebutanku yg sdh jelek dari yeoja mnyebalkan mnjdi yeoja byuntae(mesum)??!aaarrgghh!!!" Umpatku kesal dan frustasi.
Setelah beberapa menit berlalu aku mndengar chanyeol telah memanggilku, segera kugeser pintu kamar rumah sakit ini dan kulangkahkan kakiku kedalam. Karena aku malu dengan kejadian barusan, aku hanya menunduk tnpa mnatap kearahnya sedikitpun.
"Aissh...yeoja byuntae" ucapnya enteng. Degg benar kan dugaanku?barusaja aku menakutkan hal itu,dan kini si kuping caplang ini sudah mngatakannya bgtu saja dengan tampang watadosnya batinku. "Kan aku sudah bilang jangan masuk sebelum aku memanggilmu, memangnya kau sdh mndengar kalau aku memanggilmu euhm??" Tanyanya.
"Kupikir kau sdh selesai...menurutku juga sudah lumayan lama, jadi aku masuk saja karena aku mnganggp kau mungkin sedang mngerjaiku.." ucapku smbari memasang wjah bingung.
"Dan pada akhirnya kau yang mengerjaiku,ckckck....phaba (lihat)!Infusku smpai mngalirkan darah begini.." ucap chanyeol smbil menunjukkan tangannya yang diinfus dan benar saja aku melihat darah keluar dari sana dan mmbuat plaster serta perban putih yang menutupi jarumnya berubah mnjadi warna merah seutuhnya.
"Omo!!!kenapa bisa bgni?!"ucapku panik dan sgra mendekat kearahnya dan melihat kondisi infusnya lbh dekat.
"Masih bertanya...tentu saja ini karena kau masuk duluan! Aku smpai lepas kendali dan segera menarik selimut dan mmbenahi posisiku dan aku bahkan lupa jika tanganku sedang diinfus!!" Kesalnya smbari mempoutkan bibirnya.
"Mianhae...jeongmal mianhae..ah ottokhae...jamkamannyeo..akan kupanggilkan suster untuk mengurus ini" ucapku panik smbari berlari keluar memanggil suster.
Tanpa sepengetahuanku, bahkan kini chanyeol malah tersenyum mmelihat ulahku tadi "dasar anak itu....kenapa ia gampang panik,sih.." ucap chanyeol smbari menggelengkan kepalanya pelan melihat kelakuanku tadi.
"Mwoya?kenapa aku malah memperhatikannya?buat apa?aissshh....geumanhae...sadarlah...dia itu yeoja galak,byuntae,takberperasaan, menyebalkan dan cuek!!sadarlah park chanyeol...kau tdk menyukainya!kau membencinya!ooh....apa yg terjadi padaku?!!" Gusar chanyeol. "Tapi...dia sebenarnya tak seburuk itu...dia juga...kalau dilihat-lihat sebenarnya sangat cantik..oohh tidak!!tidak!!jangan begini!!!sadarlah park chanyeol!!jangan mulai berpikiran yang aneh2" Ucap chanyeol merutuki pikirannya sendiri.
Tak lama suster dan aku masuk kekamar rawat inap chanyeol, dan dengan cekatannya suster itu segera membenahi posisi infus chanyeol, dan parahnya lagi ia terus berteriak-teriak kesakitan selama suster itu membenahi infusnya dan mnyalahkan aku dan mngadukannya kepada suster itu. Sungguh kekanak-kanakan.
Setelah selesai, suster itupun keluar, dan aku segera mngambil remote tv karena tidak tahu aku harus melakukan apa. Chanyeol pun hanya diam di ranjangnya smbari asyik memainkan ponselnya dengan tangan kirinya secara susah payah. 1 jam berlalu dan rasa bosan mulai menyapaku. Kuputuskan untuk mngambil sekotak kue yang memang diberikan kepada pendamping pasien bersamaan dengan jatah makan chanyeol tadi yg masih belum kusentuh.
Akupun segera beranjak dari sofa dan berniat mngambil kue itu untuk mngurangi rasa bosan. Saat aku mndekat kearah nakas yang posisinya tepat disamping ranjang chanyeol, aku melihatnya kini tengah tertidur dengan posisi kepala yang bahkan setengah terlepas dari bantal dan ia bahkan tetap menggenggam ponselnya. Tadinya aku berniat membiarkannya, namun setelah kupikir lagi, posisi tidur seperti itu sungguh tidak nyaman dan akan membuat leher susah digerakkan saat terbangun nanti. Maka akupun meletakkan kembali kue yang sudah kugenggam dan beralih mnuju ranjang pasien, sedikit kuangkat kepala chanyeol perlahan agar tdk membangunkannya dan beberapa detik kemudian, kepalanya telah berada pada bantal dengan posisi yang jauh lebih nyaman tentunya, lalu aku beranjak mnju tangannya, bermaksud mngambil ponsel itu dan meletakannya di nakas agar tidak terjatuh saat tiba2 chanyeol merubah posisi tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) Just Roommate - EXO CHANYEOL FANFICTION
FanfictionRank #23 IN WATTPAD REAL CATEGORY FANFICTION (03/06/17) -MY First FF- (prologue) Apa jadinya jika kehidupan diumur 17 tahun serta masa SMA mu berubah semenjak adanya sebuah perjanjian konyol belasan tahun yg lalu? terlebih jika hal tersebut cukup me...