(NOT) Just Roommate Chapter 22

9.7K 497 17
                                    

Bruugghhh!!!

"Aaarrrgghhh!!!!" Teriakku yg lgsg memejamkan mataku. Seketika aku merasakan sesuatu mnghantam tubuhku dan aku terjatuh pada paving jalan yg kini tertutup salju. Mwoya??kenapa rasanya yg mnghantamku tidak seperti ranting pohon?apa ini? Batinku. Seketika aku mmbuka mataku dan mndapati aku telah ada dalam dekapan tubuh seorang namja. "Aissh....kau cari kesempatan ya?!!lepaskan pelukanmu!" Umpatku karena kesal dia masih memeluku padahal rantingnya sdh jatuh entah dimana yg jelas tidak mngenaiku.ya walau sbnarnya walau saat ini aku blm tau siapa nmja yg mnolongku ini,karena aku masih dalam dkapannya,namun aku sdkit berterimakasih padanya karena telah mnyelamatkanku. "Yakk!!! Lepas!!" Ucapku mndorongnya dan aku berhasil terlepas dari pelukan namja ini. Seketika aku bangkit,mendudukkan diriku smbari membersihkan salju yh mnempel pada bbrpa bagian tubuhku dan rambutku dan dengan mngomel padanya. "Aahh...aku tadinya ingin berterimakasih padamu, tapi ternyata kau byuntae!mngapa kau memelukku lama sekali??huhh??wae??" Tanyaku tetap tanpa mnoleh kearah namja ini dan masih dgn aktivitasku mmbersihkan salju di tubuhku. "Ya?!tetapphan anhae(kau tdk mau mnjawab)?!" Kesalku. "Ya!!neon.."ucapku terpotong saat mnoleh kearahnya. "Omoo!!!mwoya ige?! ch...chan...chh.....chanyeol-ahh!!!!ya!!! Ireona!!!" Panikku saat aku mngetahui bahwa yg mnolongku tadi adalah chanyeol, dan yg mmbuatku berteriak histeris adalah sekarang dia dalam kondisi tak sadarkan diri disebelahku. "Y...yya!!yeol-ahh!!!ireona??!!kau jgn bercanda!!ini tdk lucu!!" Teriakku smbri mnggoyangkan tubuhnya dan menepuk pipinya. Mwoya?!!mwoya igeo(apa itu) phii(darah)? Batinku saat tnpa sengaja mataku mnangkap hal aneh pada pelipis kanan chanyeol. "pelipisnya berdarah!" Panikku. "Aargh!!ottokhae ige?!aku harus mnta tlg siapa?!!semua sdh pulang....hiks
..hiks.."ucapku yg tanpa kumintapun buliran airmata lgsg bgtu saja mngalir dari pelupuk mataku. "Aku harus apa sekarang??!!chanyeol-ah!!!ireona palli!!!hiks...hikss....pabo-ya! Kenapa kau tadi mnolongku!!harusnya aku yg terkena ranting itu!!wae!!" Teriakku frustasi smbil terus mngguncang tubuh chanyeol yg msh tergeletak tak sadarkan diri dihadapanku. Akupun segera meletakkan kepala chanyeol pada pahaku agar ia tidak merasakan sakit dan tidak terkena dinginnya paving sekolah. "Aissh...salju berhentilah turun!!kasihan chanyeol!!" Teriakku seperti orang gila. Sudah sekitar 15 menit aku di tempat ini,dan hingga 15 menit pula chanyeol masih tetap memejamkan matanya. "Aku sepertinya tdk punya pilihan lain lagi sekarang selain menelepon 119 (panggilan darurat di korea selatan). Aku jg harus siap dimarahi omma jika aku mngabari mereka nanti" ucapku pasrah dan segera kulepaskan jaket tebal yg kugunakan,lalu kulepas jaket sweeter didalamnya yg lgsg mnutupi seragamku itu. Lalu kuselimutkan sweeterku tadi pada tubuh chanyeol yg mulai pucat karena dinginnya cuaca dan karena darah yg terus mngalir dari pelipisnya. Setelah itu kukenakan jaket bulu tebalku lagi untuk mnjaga tubuhku sndri agar tetap hangat. Lalu aku mnggesekkan kedua tanganku dan mnempelkannya ke pipi dan pada kedua telinga chanyeol untuk mnghangatkan pipi dan telinganya yg mulai terlihat memerah karena dinginnya cuaca hari ini. Segera kutekan nomor 119 pada ponselku dan terdengar nada sambung dari panggilan yg kulakukan. "Yoboseo?aah...ehmm nde, saya (yn) dari Hyang Ju High School, bisakah datang pertolongan ke sekolah saya,hikss....sekarang teman saya pingsan,hiks...tadi ia mnolong saya dan tertimpa ranting pohon yg ukurannya cukup besar. Jeball!!hiks..." Jelasku yg semakin panik hingga kembali mnangis. "Nde...sekarang hikss...saya ada di taman sekolah,nde...nde...hikss..
gamsahamnida..." ucapku yg sgra mngakhiri panggilan dan mngusap airmata yg sdh membanjiri pipiku,bahkan beberapa menetes mngenai pipi chanyeol. "Ireona yeol-ah....jeball...hiks...aku akan memaafkanmu,miahae....aku mmbuatmu hiks.. seperti ini....mianhae...ireona jeball!! Jgn mmbuatku panik seperti ini...hiks" ucapku smbil mngusap pelan kepalanya dan mngusap airmataku yg menetes ke pipinya. Tak lama aku mndengar suara ambulans dan muncullah sebuah mobil ambulans yg mnuju ke tmpat kami berada sekarang, tak lama petugas mnurunkan kasur dorongnya disebelah tempat chanyeol tergeletak dan segera mngangkat chanyeol lalu menidurkannya di kasur dorong tersebut. Akupun turut masuk kedalam ambulans. Didalam ambulans petugas segera memberikan pertolongan kepada chanyeol termasuk memasangkan selang oksigen pada hidung chanyeol karena denyut nadi chanyeol sgt lemah akibat kedinginan dan kehilangan darah akibat darah yg mngucur dari pelipis kanannya. Lalu sang petugas mnyuruhku mmbantunya membukakan jaket tebal yg chanyeol kenakan dan tiba2 petugas itu kaget saat ternyata ia mnyadari bahu kanan chanyeol berdarah hingga mnembus pada baju seragam yg ia kenakan. "Omo!!!ah....ck...pantas saja denyut nadinya sgt lemah,karena bahkan darahnya keluar cukup banyak dibagian sini." Ucapnya smbari mncoba  membuka kemeja seragam chanyeol dan memberikan pertolongan agar dapat mngentikan pendarahan di bahu kanan chanyeol. Aku terkejut karena mataku belum bahkan tidak siap melihat tubuh chanyeol yg terbuka,seketika kuhempaskan sweeterku tadi agar mnutupi bagian tubuhnya yg terbuka tadi dan hnya mnyisakan bagian bahu dan pergelangan tangan yg sedang diobati tadi. Aku bahkan masih terus mnangis mlihat kondisi chanyeol saat ini dan tanganku bahkan terus mnggenggam tangan kiri chanyeol serta berharap agar chanyeol tetap baik2 saja dan tidak ada hal serius yg mnimpa tangan dan pelipisnya. "Ehmm..haksaeng,neon...ige saram chingu (siswi, kamu teman orang ini)?"Tanya petugas itu padaku,smbari terus berusaha mnghentikan darah yg keluar pada bahu kanan chanyeol. "Nde..."ucapku smbil mngusap airmataku yg tiba2 mngalir. "Aaaa...yeojachingu,ketchi?" Tanyanya lagi. "Aisshh...ahjusshi!bisa tidak anda fokus saja pada lukanya!" Kesalku smbri mngeluarkan ingusku pada tissue yg kubawa karena mulai lelah mnangis. "Aigoo....galak sekali...arraseo.." ucap ahjusshi itu dan kmbali mngobati luka di bahu kanan chanyeol. "Selesai" ucap ahjusshi itu tak lama kmudian."apa darahnya sdh berhenti? Apa skrg sdh tdk keluar lagi?!" Tanyaku antusias."eo...kau khawatir sekali...gwenchana, namjachingumu akan baik2 saja, setelah sampai dirumah sakit, tinggal dibenarkan lbih lanjut perbannya dan ehm...pada pelipisnya...kukira ini saja sdh cukup" ucapnya smbri merekatkan plaster pada pelipis chanyeol yg dibawah plasternya terdapat kapas yg sdh diberi obat merah. "Ahh...thaengida(syukurlah)...ya!ahjusshi!!! Nan ige namja yeojachingu anieyo( aku bukan pacar laki2 ini)!!" Kesalku pada ahjusshi petugas kesehatan itu karena terus mnerus mngataiku yeojachingu chanyeol.  "Aah...arraseo..arraseo jika kau tdk mngakuinya...ckck...anak jaman sekarang..." dengusnya pelan di akhir kalimatnya. "Aisshh...nan jeongmal ige namja yeojachingu anieyo (aku benar2 bukan pacar laki2 ini)!!" Tegasku lagi karena lagi2 ahjusshi ini tetap kukuh mnganggapku yeojachingu chanyeol. "Ya!!tiang!!ireona jeball!!jelaskan pada ahjusshi ini bahwa aku bkn yeojachingumu!!" Teriakku frustasi pada chanyeol yg masih setia memejamkan matanya. "Aissh...wae neon anireona(kenapa kau tak bangun)...." kesalku namun tetap khawatir dgn kondisi chanyeol. Tak lama sampailah kami di rumah sakit. Akupun segera turun dan tak lama kasur dorong yg ditiduri chanyeol juga telah diturunkan bersama dgn tabung oksigen kecil yg memang saat ini selangnya masih terhubung ke hidung chanyeol untuk menormalkan denyut nadinya yg melemah tadi. Tibalah di UGD rumah sakit dan aku hanya bisa mnunggu dibalik pintu saat dokter mmberikan pertolongan lebih lanjut pada chanyeol. Saat dalam keadaan mnunggu,aku segera mnghubungi omma dan mngabarinya tentang kejadian buruk ini. Segera kutekan nomor 2 (speed dial) omma yg dimana speed dial pertama adalah panggilan cepat pada nomor appa. "Yoboseo?omma!!!hikss..." ucapku yg tnpa sadar kmbali mnangis. "Wae??waeyo uri (yn)?" Tanya omma khawatir. "Chanyeol....chanyeol omma...hikss.."ucapku terputus saat mncoba mnahan tangis untuk mlanjutkan kata2ku dan takut pula dikalau setelah ini omma akan marah besar padaku karena membuat chanyeol seperti ini. "Wae???marhae(katakan) uri- (yn)...apa ada sesuatu hal terjadi?" Tebak omma. "Eo....chan...hiks..chanyeol...hiks...chanyeol terluka omma....ottokhae ige...aku dirumah sakit sekarang." Ucapku sesengukan. "Omo!!!wae???bagaimana bisa???apa yg terjadi??eoh??ada apa dgn chanyeol sekarang??!!"tanya omma yg terdengar sangat panik. "Dia tertimpa ranting omma..dan belum sadar omma, dia masih di UGD sekarang, hiks..bahu dan pelipisnya berdarah karena ia mnyelamatkanku hiks..dari timpaan ranting besar yg nyaris mnghantamku di sekolah tadi...hiks..aku takut jika ia kenapa-napa karena aku omma..." ucapku smbari mnggigit kuku tanganku karena masih harap2 cemas mngenai keadaan chanyeol. "Aigoo...semoga ia baik2 saja...sekarang kalian ada dirumah sakit mana?" Tanya omma. "Di rumah sakit gyeokdo omma..."jawabku. "Geure....(yn), omma mngandalkanmu, mian omma dan appa msh blm bisa plg walau bgni keadaannya dan kalian sbnarnya mmbutuhkan kami...omma jg tdk mngkn mnghubungi omma appa chanyeol karena barusan omma chanyeol bahkan menelfon omma dan mngatakan ia sedang sakit maka dari itu tidak bisa mnghadiri acara pertemuan istri2 direktur perusahaan. Omma tdk ingin mmbuat kondisinya smkin mmburuk stlh mndengar kabar buruk yg mnimpa putranya. omma akan mngirimkan uang ke rekeningmu untuk administrasinya dan omma akan usahakan akan sering2 mnghubungimu untuk mngikuti perkembangan chanyeol. Arra..??uljima...kau tdk blh mnangis,percayalah chanyeol akan baik2 saja, ia namja yg kuat,ia pasti bisa melewati semuanya dan segera smbuh seperti sediakala, mulai sekarang, jgn selalu bertengkar dgnnya...jigeum phaba (lihatlah sekarang)! Bahkan dia mngorbankan dirinya demi menolongmu....rawat dan jaga chanyeol selama dirumah sakit ataupun  seterusnya....eoh??kau paham??"perintah omma panjang lebar. "Nde omma...omma jg hati2 disana...annyeong..." ucapku yg kmudian dibalas oleh omma. Segera kuhentikan panggilanku saat seorang suster mnghampiriku. "Haksaeng(siswi), apa kamu wali dari pasien bernama chanyeol?" Tanyanya. "Ah, nde majjayeo(benar sekali),ada apa?" Tanyaku. " bisa ikut dengan saya untuk keperluan administrasi?" Tanyanya. "Ah...nde geroumnyo(tentu).." ucapku. "Ehmm...suster, apa teman saya baik2 saja?" Tanyaku khawatir. "Eo....namjachingumu baik2 saja, setelah ini ia akan dipindahkan  ke ruangannya...ia pasti akan siuman,tenanglah....kajja" ucapnya mmpersilahkanku untuk jalan duluan ke ruang administrasi. "Geundae (tapi)...aku ingin meluruskan sesuatu,aku bukan yeojachingunya,dia hanya teman sekelasku saja..."ucapku mncoba mengklarifikasi kepada suster ini. "Hehehe...geroum...geunyang chingu(hanya teman)...dasar anak jaman sekarang...ckck...hehehe..."ucapnya terkekeh seperti tdk percaya pada setiap kata yg barusan kukatakan padanya. Aishh...kenapa semua mngiraku yeojachingunya chanyeol!!padahal aku sdh mnjelaskan yg sebenarnya pada mereka!!mereka semua tapi malah mngiraku mnutup2i kalau aku dan chanyeol benar2 sepasang kekasih..yg benar saja...ckck.. batinku kesal. Setelah aku mnyelesaikan administrasi dgn uang yg omma kirim ke rekeningku, aku segera pergi ke kamar tempat chanyeol dirawat kini. "Kamar 627...627...mana kamarnya?627..." ucapku smbari mnyusuri tiap koridor rumah sakit untuk mnemukan kamar nomor 627. "Ah!! Assa (hore)!!ketemu!!" Akupun segera menggeser pintunya dan nampak chanyeol yg masih belum sadarkan diri di ranjang pasien. Akupun segera menggeser kursi di sebelah nakas dan mndekatkan kursi itu di dekat ranjang tempat chanyeol berbaring. "Annyeong...ck..aah...bahkan kau belum juga bangun. Ck...ireona...palli....kau harus bertanggungjawab mmbuatku mnangis dan panik karenamu...eoh?!ireona park chanyeol..."ucapku smbari mngusap puncak kepalanya lembut. "Aku bnci melihatmu dgn kondisi seperti ini,mianhae...natthaemunae (karena aku)...hiks..." ucapku yg lagi2 mnangis dan dgn mnggenggam erat tangannya. Bahakan kini tanganny ikut basah karena airmataku. "Ya...ireona.....jeball...hiks..... geurae...aku akan memaafkanmu jika kau bangun,eoh??aku benar2 akan memaafkanmu!aku tdk akan mmberikan ksmpatan ini lagi eoh?ayo bangunlah..."ucapku yg nyaris seperti orang gila dengan wajah yg sgt berantakan (mungkin) dan dgn mata yg sembab karena hampir menangis setiap 5 mnit sekali. "Ireona...jeball..aku akan memaafkanmu...yakseok (janji)..."ucapku smbari mnenggelamkan wajahku pada tangan chanyeol yg kugenggam. "Jinja?ehm...kau memaafkanku?" Aku mndengar suara yg tdk asing ditelingaku. Seketika aku mengangkat kepalaku dan mndapati chanyeol yg tersenyum jahil seperti biasanya dan dgn posisi mnghadapku, dimana manik mata kami bertemu dan saling senyap sejenak hingga aku tersadar dari lamunanku dan menghempaskan tgn kirinya kesal. "Ya!!hikss...neo arra(kau tahu)?!aku sgt cemas padamu!!!hikss... ani!!aku tdk jadi memaafkanmu!!!hikss.." ucapku yg mnangis namun juga tersenyum lega karena chanyeol baik2 saja dan sdh membuka matanya. "Eiih....kau tadi sudah janji memaafkanku....kenapa lalu membatalkannya...yasudah aku pingsan lagi saja biar kau mngucapkannya lagi" ucap chanyeol yg sedikit mempoutkan bibirnya karena ucapanku tadi. "Ah...aku pingsan lagi saja ah..." ucapnya smbil memejamkan mata. "Ya!!jungnenda(kau ingin mati)!!"ucapku smbil mndorong lengan kirinya kesal. "Aaarrghh!!auh...ah...appo!!" Erangnya saat bahu kanannya yg terluka ikut terhuyung akibat aku mndorong lengan kirinya terlalu keras. "Aah..ah..otokhae...mian..appo( sakit )?" Tanyaku khawatir smbil tnpa sadar mniup2 bahunya yg diperban. "Ya! Apa yg kau tiup?" Tanya chanyeol smbil tersenyum jahil saat mlihatku yg reflek mniup2 ke bahunya dan dgn bodohnya berharap dgn tiupanku sakitnya mereda. "Mwo??hikss" Tanyaku smbari terisak dan pada akhirnya tersadar akan hal bodoh yg barusan kulakukan dan lgsg mmbenahi posisiku untuk kmbali duduk di sebelah kiri chanyeol dengan kikuk tanpa mngatakan sesuatu apapun. "Ahaha...phaba(lihat)! Bahkan kau mnangis untukku??woah..daebak!!" Ucapnya smbari terkekeh. Apa dia gila?bisa2nya dia tersenyum setelah membuat orang lain khawatir setengah mati padanya?!!ckk...awas saja jika sdh sembuh akan kupukul lengan kanannya itu biar terluka lagi!! Batinku kesal smbil sesekali mngusap airmataku yg bahkan masih belum mau berhenti mngalir smpai saat ini. "Ahaha...aigoo...uljima...eoh?? aku hanya bercanda. Mian...uljima..." ucapnya smbil mngusap airmata yg mngalir di pipiku dgn tangan kirinya. "Ck...dasar...aku benci padamu" ucapku smbari mncubit pelan lengan kirinya lalu tersenyum. "Neo arra (kau tahu)?aku tadi hampir tertawa saat kau baru saja datang kemari dan mnangis serta mngucapkan kata2 memohonmu itu agar aku cepat sadar. Ahaha....suaramu yg cuek dan galak itu kemana??eoh??ahaha..."ucapnya terkekeh saat mngejekku. "Y..y..ya!! Anieyo!!aku tdk memohon.." elakku. "Ghojimal(bohong)...ahaha..." ucap chanyeol dan kmbali terkekeh. "Geure!!majja(benar)!! Aku memohon tadi!! Geundae, kau tahu darimana??bukankah kau belum sadar waktu it....omo!!seolma!!jadi kau..."ucapku yg baru sadar dan baru tahu apa yg sebenarnya terjadi. "Eo...matta. haha...chanyeol-ah...ireona...aku akan memaafkanmu...huhuhu..." ucapnya dgn mnirukan intonasiku tadi. "Yak!!!neon jinjaa...!!!" Kesalku. "Jadi tadi kau..." ucapku mnunjuknya. "Eoh...aku sdh bangun saat aku selesai diperban di UGD tadi.. dan salah satu perugas bilang yeojachingumu sgt mnghawatirkanmu, yg benar saja yeoja galak ini yeojachinguku?!" Oloknya namun sedetik kmudian ia tersenyum. "Aissh...kau pikir aku mau jadi yeojachingumu?!!chonyeo (tdk sama sekali)!! Dan...apa kau pikir aku jg tdk risih, petugas di ambulans dan suster yg mnanganimu jg mngatakan hal yg sama padaku,bahwa kau namjachinguku..cih... membayangkannya saja aku takut" ejekku. "Ya!!!neon..jinjja...ah...untung saja bahu kananku sedang luka, jika tidak sudah kugelitik pinggangmu!" Omel chanyeol kesal. "Ahaha...sayang sekali...ckckck....ya!!!jadi tadi kau sebenarnya sdh bangun saat aku datang??kenapa pura2 pingsan?!!aishh...tahu bgtu aku tdk bilang akan memaafkanmu.."ucapku memasang wajah mnyesal. "Ahaha...justru itu, aku tau jika tdk bgtu mngkn kau masih tdk memaafkanku, kau kan selalu begitu...mna mngkn kau mau meminta maaf scra langsung. Ahaha" ucap chanyeol mngejek. "Aisshh....ehmm...tiang, gomawo...kau sdh mnyelamatkanku tadi,mian telah mmbuatmu seperti ini...jeongmal mianhae...dan gomawo..." ucapku lirih. "Mwo??mwoya???nan andelyeo(aku tak dengar)..wuahh...apa yeoja ini sedang memnta maaf lgsg padaku?" Tanya chanyeol mnggodaku. "Ya!!!baiklah kalau bgtu aku tdk jdi memaafkanmu!!" Ucapku kesal. "Heisss..ohoo..mana bisa seperti itu...ckck...aigo...bgtu saja marah.." ucap chanyeol lalu tersenyum dan mngacak pelan rambutku dgn tgn kirinya. "Ya!!!tiang!!hajima (jangan)!!" Kesalku smbari menata rambutku lagi. "Aigoo...susah juga jika punya salah padamu ya?baru dimaafkan setelah aku dilarikan kerumah sakit begini..." sindirnya. "Sudah diamlah! Sudah baik aku memaafkanmu!" Dengusku kesal lalu mempoutkan bibirku. "Aah...pegopha (lapar)" ucap chanyeol. "Eoh??matta, igo, makananmu ada disana, jamkan (sebentar), akan aku ambilkan dulu,gidaryeo(tunggu).."ucapku yg beralih dari kursi yg kududuki dan mngambil nampan yg berisi makanan dan minuman dari rumah sakit. Lalu aku menggeser meja makan pasien untuk memudahkan chanyeol menyantap makanannya. "Ige...mani mogo..." ucapku smbil tersenyum dan mndekatkan meja berisi makanan itu ke dekat chanyeol lalu memutar pngatur tempat tidur pasien agar posisinya bisa lebih tegak. Setelah itu aku kmbali duduk ditempatku dan mnghidupkan tv dgn remote yg telah kugenggam. "Ehm...chogiyo(permisi)...ehmm...chogiyoo..."ucap chanyeol lbh keras bermaksud memanghilku yg saat ini bahkan asyik menonton drama musim dingin yg tayang di stasiun tv favoritku dan bahkan tdk mndengar panggilan chanyeol. "Ya!!" Teriak chanyeol yg berhasil mngagetkanku. "Omo!!khamcagiya (mngagetkanku)!mwo?wae?" Tanyaku dan sedetik kmudian aku mnoleh ke makanan chanyeol. "Ya...kenapa tdk segera makan!soupnya akan dingin nanti jika bgni...kau bilang tadi lapar,lalu knpa tdk makan?" Tanyaku sdkit kesal karena chanyeol tdk sgra memakan makanannya dan malah mngganggu aktivitasku menonton drama di tv. "Neon ambuyo(kau tdk lihat)?atau lupa? tdk peduli? Atau tdk peka?eoh?!" Ucap chanyeol kesal. "Bahu kananku terluka,dokter jg bilang msh belum boleh digerakkan karena td mndpt jahitan dan msh diberi penyangga didalamnya karena tulangnya sedikit retak, lalu jika bgni kondisinya bagaimana caranya aku makan?eoh??!" Protes chanyeol kesal. "Ah...ottokhae...ah!!ige, belajar dgn tangan kiri saja!!ige chaba (pegang)" ucapku smbil mmberikan sendok pada tgn kiri chanyeol. "Ck....ini susah!!kau ini!!ya!!!aku lapar!! Jika bgni ceritanya kapan  aku makan!" Ucapnya frustasi karena setiap ia mnyendok,nasinya akan lgg terjatuh sblm smpai pada mulutnya. "Aisshh....malah tumpah2 berantakan bgni makanannya....yasudah sini kemarikan sendoknya " ucapku. Lalu segera kusendokkan nasi,soup,dan daging cincang di piring makan itu lalu mnyuapkannya kepada chanyeol. "Aaa...buka yg lebar" ucapku mngisyaratkan agar chanyeol membuka lebar mulutnya. "Otte(gmn)?masshita(enak)??" Tanyaku. "Untung saja aku sedang lapar,jika tidak pasti aku akan lebih memilih ramen saja" ucap chanyeol asal dengan mulut yg masih terisi penuh makanan, membuatnya terkesan sgt lucu seperti anak umur 5 tahun apalagi dgn mata lebarnya itu. "Maka dari itu cepat sembuh,aku janji akan memasakkan apapun masakan yg kau inginkan,eoh?" Ucapku lalu tersenyum. "Wuaah....jinja?" Tanya chanyeol semangat. "Eo....jinjja" ucapku dan kmbali mnyuapkan makanan ke mulut chanyeol.

Tok...tok...tok...

Ada suara ketukan pintu, "eoh??nugu(siapa)?" Tanyaku pada chanyeol. "Molla..."jawab chanyeol smbari mngunyah makanan di mulutnya. "Aku bukakan pintunya dulu, ne?chamkaman(sebentar)" ucapku. seketika aku meletakkan sendok makan chanyeol dan beranjak dari kursiku untuk membukakan pintunya.

Sreeekk.... suara pintu yg berbunyi sesaat setelah kugeser untuk melihat siapa yg mngetok pintu kamar ini.

"Annyeong..... (yn)-ah...annyeong chanyeol-ah....."

--------------- TBC --------------

Haii!!! Author comeback lagi nih,barengin comeback teasernya exo. Wkwk...#canda . Ini next chapternya, mian ya kl krg memuaskan. Jgn lupa ya ngasih VOTE sama COMMENT membangunnya dari para readers sekalian, dan mian juga jika terdapat typo2 ambigu yg gak sngaja terketik. Hehe.... sekali lagi gomawo buat readers semua,annyeong... (author)

(NOT) Just Roommate - EXO CHANYEOL FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang